Minggu, 02 November 2025

KESRA : Ibadah Sederhana Warga Pinggiran Kota Megapolitan di Kawasan Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur

JAKARTA- Kebaktian berupa ibadah 'sederhana'  berlangsung di sebuah ruang (aula) Camp 160 di Jalan Raya Jatinegara Barat ,Jakarta Timur, pada Minggu siang (2/11/2025) bersama sejumlah warga masyarakat pinggiran kota megapolitan.

Dengan duduk (lesehan)- hanya beralaskan tikar plastik- sejumlah warga masyarakat pria, wanita, bahkan anak-anak  sangat antusias dan bersahaja mengikuti ibadah yang didahului dengan sejumlah lagu-lagu pujian.

Tiga orang pelayan Tuhan -dari beberapa denominasi gereja- langsung memimpin pelayanan ibadah yang sangat 'sederhana' ini .
Mereka duduk dengan tertib-dan serius mendengar renungan Firman Tuhan yang disampaikan dengan narasi dan bahasa yang mudah ditangkap warga masyarakat pinggiran kota megapolitan.

Teristimewa bagi masyarakat pinggiran yang datang- bahkan dengan sandal jepit dan pakaian lusuh- namun sangat bersahaja.

"Tubuh boleh binasa  tetapi roh dan jiwa tak akan mati.Roh kita diberi makanan rohani yanh akan membawa kita kepada keselamatan," ujar seorang pelayan Tuhan bernama Sarah yang juga membawakan renungan singkat.

"Tubuh akan ditanam dan dikubur ketika kita mati.Bahkan jasad ini akan hancur.Namun, walaupun tubuh dan  jasad hancur, roh akan tetap hidup.Kita mau hidup bersama Tuhan, bukan hanya menerima makanan jasmani  tetapi juga makanan rohani," katanya lagi
sambil menutup dengan kutipan Alkitab dalam Matius 11 : 28 "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu."

Pada kesempatan tersebut pembicara lainnya yang juga seorang wanita- dengan media tulisan spidol hitam di atas lembaran kertas- berbicara mengenai Tuhan adalah Pencipta yang sangat kita muliakan. 

Bahkan seperti mengutip Firman Tuhan dalam Yeremia 29 : 11 "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera , dan bukan rancangan kecelakaan , untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." 

Ibadah diakhiri dengan nyanyian pujian penutup, dan doa syafaat, serta diberikan bingkisan (konsumsi) untuk makan siang bagi warga yang hadir siang itu.(Lasman)


Rabu, 29 Oktober 2025

Peringatan Sumpah Pemuda 2025, YAPENA Gaungkan Kembali Semangat Persatuan dan Integritas Kalangan Generasi Muda

Jakarta, myberitaraya.blogspot.com-  Seluruh komponen bangsa Indonesia baru saja  memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97. Peringatan bersejarah yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober ini.

Menjadi momentum bagi YAPENA (YAYASAN PENGAWAL ETIKA NUSANTARA)
menggaungkan kembali semangat persatuan dan integritas di kalangan generasi muda.
Mengusung tema "Membangun Generasi Muda yang Tangguh dan Berintegritas dengan 

Semangat Sumpah Pemuda untuk Indonesia Emas 2045", YAPENA menyerukan 
kepada seluruh pemuda-pemudi di Tanah Air untuk menjadi agen perubahan yang kokoh 
karakternya dan luhur budinya.

Semangat Sumpah Pemuda Abadi Menuju Indonesia Emas

Founder YAPENA Sri rastiti Merdeka Wati (mantan wartawati senior Tempo)
menyatakan bahwa tantangan ke depan, terutama dalam menyongsong visi Indonesia Emas  2045, membutuhkan lebih dari sekadar kecerdasan.

"Sumpah Pemuda 1928 adalah monumen sejarah yang mengajarkan kita tentang arti 
persatuan di atas segala perbedaan. Kini, di tengah disrupsi teknologi dan kompleksitas 
global, semangat tersebut harus kita lengkapi dengan ketangguhan mental dan integritas  moral. Generasi muda adalah pewaris cita-cita bangsa, dan hanya dengan integritas yang kuat kita dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang adil, makmur, dan berdaulat," ujar Bu Titik
Fokus pada Ketangguhan dan Integritas
YAPENA menyoroti dua pilar utama yang harus dimiliki oleh pemuda Indonesia:
• Ketangguhan (Resiliensi): Kemampuan untuk bangkit dari kegagalan, beradaptasi 
dengan perubahan, dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan, termasuk isu 
lingkungan, ekonomi, dan sosial.
• Integritas (Moralitas): Konsistensi antara perkataan dan perbuatan, menjunjung 
tinggi kejujuran, anti-korupsi, dan bertanggung jawab atas setiap keputusan.
YAPENA menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan telah dan akan diselenggarakan untuk 
memperingati Hari Sumpah Pemuda, termasuk [Sebutkan 1-2 kegiatan utama, contoh: 
webinar kepemimpinan, bakti sosial, atau deklarasi anti-narkoba] yang berfokus pada 
penguatan karakter pemuda.

 Ajakan Kolaborasi dan Aksi Nyata
Peringatan ini bukan hanya seremonial, melainkan panggilan untuk aksi nyata. YAPEANA]
mengajak:

1. Pemerintah dan Swasta: Untuk menciptakan ekosistem yang mendukung 
pengembangan kompetensi, integritas, dan lapangan kerja bagi pemuda.
2. Organisasi Kepemudaan: Untuk merangkul keberagaman dan memperkuat 
kolaborasi lintas daerah dan sektor.
3. Setiap Individu Pemuda: Untuk memulai perubahan dari diri sendiri, dengan 
disiplin, berani menyuarakan kebenaran, dan bertanggung jawab terhadap masa depan 
bangsa.

Peran Pemerintah dan Instansi Swasta sebagai lembaga Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas sangat krusial dalam mempersiapkan generasi muda disabilitas agar dapat berkontribusi penuh dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Rehabilitasi sosial bertujuan mengembalikan dan memulihkan fungsi sosial penyandang 
disabilitas sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dan mandiri dalam masyarakat.

Berikut adalah peranan utama dari Pemerintah dan Instansi Swasta:
 Peran Pemerintah (Regulator, Fasilitator, dan Pelaksana.

Pemerintah, sesuai Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, 
memiliki peran sebagai penanggung jawab utama. Peran ini diwujudkan melalui:
1. Regulator dan Pembuat Kebijakan Inklusif:
Menetapkan Standar dan Aturan: Membuat dan menegakkan peraturan (seperti 
Peraturan Menteri Sosial) mengenai standar pelayanan minimum (SPM) dan mutu 
rehabilitasi sosial yang harus dipatuhi oleh semua lembaga, baik publik maupun 
swasta.

Mandat Kuota Kerja: Mewajibkan instansi pemerintah dan BUMN 
menyediakan kuota minimal 2% bagi penyandang disabilitas, serta perusahaan 
swasta minimal 1% dari jumlah pekerja.
2. Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial (ATENSI):
Penyediaan Sentra/Balai: Mengoperasikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di 
bawah Kementerian Sosial (seperti Balai Rehabilitasi Sosial) untuk 
menyelenggarakan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang 
terpadu.

Layanan Komprehensif: Menyediakan layanan rehabilitasi yang meliputi:
Terapi: Fisik, mental, sosial, dan psikososial. Bimbingan Vokasional: Pelatihan keterampilan kerja yang relevan 
dengan kebutuhan pasar (contoh: digital, menjahit, kuliner).
Dukungan Hidup Layak: Pemberian bantuan alat bantu, kebutuhan 
dasar, dan dukungan keluarga.

3. Anggaran dan Bantuan Sosial:
Alokasi Anggaran: Menyediakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja 
Negara/Daerah (APBN/APBD) untuk program rehabilitasi, pemberdayaan, dan 
jaminan sosial bagi penyandang disabilitas.
Bantuan Langsung: Memberikan bantuan sosial reguler (seperti Program 
Keluarga Harapan/PKH bagi komponen disabilitas) dan bantuan alat bantu.

4. Penguatan Kelembagaan:
Memberikan dukungan, pelatihan, dan pendampingan kepada Lembaga 
Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas (LKSPD) yang dikelola masyarakat.
Peran Instansi Swasta (Aktor Pemberdayaan dan Inklusi)
Instansi swasta (perusahaan, yayasan, dan organisasi nirlaba) adalah mitra strategis yang 
berperan dalam integrasi penyandang disabilitas ke dalam dunia kerja dan masyarakat luas:

1. Penyediaan Lapangan Kerja Inklusif:
Pemenuhan Kuota: Mematuhi UU dengan menyediakan kuota 1% tenaga kerja 
disabilitas.
Penciptaan Lingkungan Kerja Ramah Disabilitas: Melakukan penyesuaian 
yang wajar (reasonable accommodation) pada fasilitas, teknologi, dan kebijakan 
perusahaan agar dapat diakses dan digunakan oleh pekerja disabilitas.

2. Pelatihan Vokasional dan Kewirausahaan:
Program CSR/Kemitraan: Mengembangkan program Corporate Social 
Responsibility (CSR) yang berfokus pada pelatihan vokasional khusus, magang, 
dan pendampingan kewirausahaan bagi pemuda disabilitas.
Transfer Ilmu: Berbagi keahlian dan teknologi industri kepada lembaga 
rehabilitasi sosial untuk memastikan pelatihan yang diberikan sesuai dengan 
permintaan pasar kerja.

3. Peningkatan Aksesibilitas Publik:Infrastruktur: Membangun fasilitas umum (gedung, transportasi, layanan digital) 
yang aksesibel bagi semua jenis disabilitas, jauh melampaui standar minimum 
yang ditetapkan pemerintah.

Produk dan Layanan: Menciptakan produk dan layanan yang inklusif, misalnya 
aplikasi dengan fitur aksesibilitas yang baik.
4. Penghilangan Stigma dan Promosi Inklusi:
Menggunakan media dan platform perusahaan untuk mengampanyekan 
kesetaraan dan penghargaan terhadap potensi penyandang disabilitas, 
membantu proses resosialisasi dan menghilangkan stigma di masyarakat.

 Kontribusi untuk Generasi Emas 2045
Melalui peran bersama ini, rehabilitasi sosial menjadi investasi jangka panjang untuk 
Indonesia Emas 2045 dengan dampak sebagai berikut:
1. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Memastikan bahwa seluruh 
potensi sumber daya manusia, termasuk penyandang disabilitas, tidak tertinggal dan 
dapat berpartisipasi penuh dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
2. Menciptakan Kemandirian Ekonomi: Penyandang disabilitas yang menerima 
rehabilitasi vokasional dan diserap pasar kerja akan berubah status dari penerima 
bantuan menjadi kontributor pajak dan ekonomi produktif.
3. Memperkuat Inklusi Sosial: Membentuk masyarakat yang lebih peduli, empatik, 
dan inklusif, yang merupakan fondasi penting bagi stabilitas sosial dan persatuan 
bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dengan bersatu dalam tekad dan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda—
satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa—generasi muda Indonesia optimis dapat 
menuntun bangsa menuju gerbang kejayaan.(Lasman)

Selasa, 28 Oktober 2025

Pertunjukan Langen Mataya Bedhayan Gandrungmanis di Perpustakaan Nasional Berjalan Sukses, Reaktualisasi Tari Berdasarkan Naskah Kuno

JAKARTA- Pertunjukan bertajuk “Langen Mataya Bedhayan Gandrungmanis” adalah suatu pentas yang mengusung semangat revitalisasi dan penggalian tari Jawa klasik gaya Surakarta. 

Pada pementasan yang telah berlangsung di ruang serbaguna lantai 4 Gedung Baru Perpustakaan Nasional di Jln.Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu siang (26/10/2025) disajikan tari Bedhaya Gandrungmanis yang didasari pada proses penelitian disertasi Naufal Anggito Yudhistira di Universitas Indonesia terkait Bedhaya Gandrungmanis yang telah punah. 

Pementasan ini melibatkan berbagai penari dan pengrawit muda yang berdomisili di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Pementasan ini menjadi bagian dari upaya penelitian lapangan sekaligus mewujudkan salah satu kekayaan tari klasik gaya Surakarta yang telah hilang," ujar kandidat Doktor Naufal Anggito Yudhistira  di Jakarta, Selasa pagi (28/10/2025).

Tari Bedhaya Gandrungmanis -yang telah dipentaskan pada tanggal 26 Oktober 2025 ini- digali berdasarkan keterangan berbagai naskah kuno. 

"Teks sindhenan yang dinyanyikan diambil dari 6 naskah kuno berbeda koleksi Keraton Surakarta, Perpustakaan Pusat UI, dan Pura Mangkunegaran," kata Naufal Anggito Yudhistira, yang sedang mengambil program doktoral ilmu susastera Fakultas Ilmu Budaya universitas Indonesia (UI) ini.

Adapun gerakan tari Bedhaya Gandrungmanis dirangkai kembali berdasarkan Serat Ater-ater Beksa Badhaya tuwin Sarimpi dan keterangan lisan dari GKR Wandansari Koes Moertiyah. 

Pertunjukan yang Utuh

Berbagai sumber yang telah dikumpulkan turut diramu dan disesuaikan agar menjadi suatu pertunjukan yang utuh. Bedhaya Gandrungmanis dalam pementasan ini disajikan dengan durasi sekitar 40 menit menggunakan properti pistol.

Bedhaya Gandrungmanis dibusanai dengan dodot klembrehan bermotif Semen Latar Ukel dengan warna coklat kayu. 

Kain samparan yang digunakan penari memakai motif Parang Parikesit yang cenderung berwarna putih gading. 

Penari memakai sampur atau selendang berwarna kuning keemasan. Busana yang digunakan berpadu dengan perhiasan bernuansa keemasan yang anggun dan sederhana.
 Busana yang digunakan ini dipadukan dengan maksud menghasilkan suasana agung, anggun, kalem, sekaligus serba manis. 

Koreografi dari Bedhaya Gandrungmanis cenderung menghadirkan gerakan stilistik-abstrak yang selaras dengan suasana musiknya.

Sepanjang tarian, tampak suasana musik dan gerak didominasi nuansa syahdu, anggun, romantis, sekaligus agung. 

Tari yang dibagi dalam dua babak ini diawali dengan prosesi masuknya penari atau yang disebut dengan kapang-kapang.

 Bagian ini diiringi dengan Pathetan Wantah Pelog Barang. Babak pertama memuat berbagai gerakan pakem Bedhaya sebagaimana tari Bedhaya lain, seperti gerak sembahan, nikel warti, laras, pendhapan asta, manglung, jeplak-jeplak, dan lain sebagainya. 

Babak pertama ini diiringi dengan komposisi Gendhing Gandrungmanis dan Ladrang Kuwung.

 Babak kedua tari Bedhaya Gandrungmanis memuat berbagai adegan penting seperti perang dengan senjata pistol dan koreografi batak moncol.

 Koreografi batak moncol ini memuat gerakan khas yang disebut laras nangis. Bagian ini diiringi dengan komposisi Ketawang Playon yang bernuansa agung, haru, sekaligus romantis. 

Penutup dari Bedhaya Gandrungmanis dibesut ulang dengan gerakan kapang-kapang memakai kipas dengan iringan Ladrang Bima Kurdha. (Lasman)


Jumat, 12 September 2025

Budaya : Pementasan Langen Mataya Bedhayan Gandrungmanis, Reaktualisasi Tari Berdasarkan Naskah Kuno

JAKARTA- Pementasan Langen Mataya Bedhayan Gandrungmanis  reaktualisasi tari berdasarkan naskah kuno akan berlangsung di Ruang Serba Guna Lt.4,  Gedung Perpustakaan Nasional RI di Jln.Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Minggu, 26 Oktober 2025 mulai pukul 13.00  sampai dengan pukul 16.00 WIB dengan Penata Tari Naufal Anggito Yudhistira, serta Pemusik UKM.Karawitan Sekar Widya Makara UI.

Pertunjukan bertajuk Langen Mataya Bedhayan Gandrungmanis tersebut  adalah suatu pentas yang mengusung semangat revitalisasi dan penggalian tari Jawa klasik gaya Surakarta. 

Pada pementasan ini akan disajikan tari Bedhaya Gandrungmanis yang didasari pada proses penelitian disertasi Naufal Anggito Yudhistira di Universitas Indonesia (UI) terkait Bedhaya Gandrungmanis yang telah punah.

Tari Bedhaya Gandrungmanis pertama diciptakan atas prakarsa Pangeran Adipati Hangabehi dan dibesut ulang ketika beliau sudah bertahta sebagai Raja Sunan Pakubuwana VIII di Keraton Surakarta Hadiningrat. 

Tari ini telah punah dan terakhir terlacak pada tahun 1973 dalam bentuk yang sudah disederhanakan. 

Bedhaya Gandrungmanis sendiri mengangkat cerita Panji Jayakusuma atau yang populer disebut dengan istilah Panji Mbedhah Bali. 

Tari ini berfokus pada peristiwa ketika Panji Asmarabangun menyamar sebagai kesatria bernama Klana Jayakusuma dan mengabdi di Kerajaan Ngurawan. 

Klana Jayakusuma diutus oleh Raja Ngurawan untuk berperang menaklukan Bali. 

Pertempuran tidak dapat terhindarkan antara pasukan Ngurawan yang dipimpin Klana Jayakusuma dengan paukan Bali. 

Kisah berakhir dengan pertempuran antara Klana Jayakusuma melawan raja dari Bali yang bernama Prabu Jayalengkara. 

Prabu Jayalengkara berhasil dikalahkan dan berubah wujud menjadi Dewi Sekartaji, kekasih dari Panji Asmarabangun yang selama ini hilang. 

Kedua kekasih yang telah berpisah itu akhirnya kembali bersatu setelah lama terpisah. 

Rekonstruksi Tari Dari Berbagai Naskah Kuno 

Pada pementasan ini, rekonstruksi tari Bedhaya Gandrungmanis didasari pada berbagai naskah kuno dari pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20 serta juga didasari pada tradisi lisan. 

Pementasan ini akan melibatkan berbagai penari dan pemusik muda dengan upaya mengenalkan kembali khazanah kesenian Jawa klasik bagi generasi muda. 

Pementasan ini dilandasi pada keinginan untuk menghadirkan kembali kekayaan seni klasik yang telah hilang, memajukan naskah kuno sebagai bagian dari objek pemajuan kebudayaan, dan juga pengenalan cerita Panji sebagai warisan budaya UNESCO. (Lasman)


Rabu, 03 September 2025

Forum Wartawan Kementerian Pekerjaan Umum (Forwapu) Inginkan Staf Tenaga Ahli Menteri Mundur Dari Jabatannya

JAKARTA- Forum Wartawan Pekerjaan Umum ( Forwapu ) menanggapi masalah perseteruan antara Staf Tenaga Ahli Menteri Pekerjaan Umum (PU) bidang media, Arbie Marwan Putra (AMP) dengan para wartawan senior di Kementerian PU.

Bermula dari WhatShapp (WA) grup nedia di Kementerian PU, Arbi memberitahukan ada bis yang siap dipakai untuk wartawan ikut meliput Menteri PU meninjau infrastruktur yang rusak akibat demo. 

Hal itu memicu pertanyaan beberapa wartawan termasuk wartawan senior Novi dari 'Suara Karya' Online yang menanyakan ada kegiatan,  tetapi tidak ada undangan.

Ngak ada undangan mana kita tahu ada kegiatan di PU ,tahu -tahu ada bis yg tunggu wartawan di Kementerian PU ” ujar Novi.

Kemudian Arbi membalas ” Kalau memang merasa jurnalis kenapa harus tunggu undangan datang aja mbak,” sahut Arby. 

Karena memang sejak dahulu kegiatan menteri pasti melalui undangan dari Humas PU, tetapi akhir- akhir ini memang jarang ada undangan karena memang tidak ada kegiatan meliput.

Dari balasan Arbi menimbulkan pertanyaan rekan novi dan teman wartawan lainnya.

" Kalau ngak diundang mana tahu kita kalau ada kegiatan dan tiba tiba diundang dalam waktu dadakan ” jelas novi.

Yang membuat wartawan makin  kesal pernyataan Arbi yang mengatakan," Datanglah mbak jangan datang meliput kalau ada amplop -nya doang."

Perkataan itu langsung memicu perseteruan, karena dinilai Arbi sudah melecehkan profesi wartawan, dan menjelekkan profesi wartawan serta melanggar Undang -Undang Pers Tahun 1999.

Pernyataan Forwapu 

“Kami dari Forum Wartawan PU (Forwapu) meminta kepada Menteri PU agar memberhentikan saudara Arbi yang saat ini menjabat sebagai  Staf Tenaga Ahli Menteri PU , karena bisa merusak hubungan baik yang sudah tercipta puluhan tahun antara wartawan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan bisa membawa hal buruk bagi kementerian ini ," ujar Ketua Forum Wartawan PU ( Forwapu ) Diah Dayanti di Jakarta, Kamis pagi  (4/9/2025).

” Wartawan khususnya yang bertugas meliput di.lingkungan Kementerian PU tetap berharap agar  Menteri PU Dody Hanggodo memberhentikan Arbi dari jabatannya. Karena bukan sekali ini saja perkataan Arby yang menyakiti hati wartawan khususnya wartawan senior," tegas Diah. 

Bahkan sebelum ini pun yang bersangkutan menyatakan akan membubarkan Forum Wartawan Pekerjaan Umum (Forwapu) yang telah terbentuk selama puluhan tahun tanpa melakukan konsultasi dengan pengurusnya.

"Hebat sekali ya dia yang baru bertugas beberapa bulan sudah mau membubarkan forum yang telah terbentuk puluhan tahun, tentu saja kita tidak terima dan apa masalahnya tiba tiba ingin membubarkan Forum kita. Saya tahu kok ‘permainannya’ dia," sindirnya.

“Karena itu saya berharap Menteri PU meninjau ulang keberadaan yang bersangkutan. Jika pihak kementerian menilai masih membutuhkan tenaga ahli media sebaiknya diganti dengan orang memiliki sikap lebih bijak,” pungkas Diah Dayanti.(**/Las)

Sabtu, 19 Juli 2025

Sastra Menggeliat di Jakarta Barat

JAKARTA- Sebenarnya kegiatan (aktivitas) sastra itu selalu terkait erat dengan kegiatan seni dan budaya  lainnya seperti teater, tari, musik, seni lukis, dan masih banyak lagi.

Di sini sebenarnya kami telah memulai dengan kegiatan seni dan budaya khususnya berupa sanggar tari nusantara.Bahkan sudah ada 'kelas-kelas'khususnya untuk pembelajaran seni dan budaya.

"Barulah sekarang menyusul terbentuknya Komunitas Sastra Kosakata Jakarta Barat, sekaligus peluncuran buku antologi puisi Kosakata Kota.Jadi bukan terlambat, dan sama sekali tak ada kendala.Sebab kegiatan sastra itu selalu erat kaitannya dengan kegiatan seni budaya lainnya, misalnya teater," ujar Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kebudayaan Jakarta Barat Joko Mulyono dalam wawancara khusus 
di ruang kerjanya Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB), Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat sore (18/7/2025).

Menurutnya para peminat sastra khususnya di wilayah kota administratif Jakarta Barat selama ini cukup banyak-termasuk juga siswa dan siswi mulai tingkat SD, SMP, dan SMA- melalui proses kegiatan belajar ekstrakurikuler di sekolah masing-masing.

"Selama ini saya pantau peminat sastra di wilayah Jakarta Barat sangat banyak baik itu proses kreatif menulis puisi, cerita pendek (cerpen) dan prosa.Saya sambut baik, maka dari sini kami punya ide untuk membentuk satu komunitas sastra melalui para pegiat sastra yang sudah ada," ucapnya dalam wawancara yang juga didampingi Moctavianus Masheka (Bung Octa), Penyair dan Sastrawan yang juga dikenal sebagai Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI).

Apalagi, ia juga melihat langsung kebeberapa sekolah SD, SMP, dan SMA, ternyata banyak para siswa dan siswi yang punya potensi (talent) terhadap kegiatan sastra (puisi, cerpen, dan prosa) melalui pelajaran ekstrakurikuler bersamaan dengan eskul teater, sanggar tari, musik, dan sebagainya.

"Mudah-mudahan dengan terbentuknya Komunitas Sastra Kosakata sekaligus peluncuran buku antologi puisi bersama berjudul Kosakata Kota ini akan membuat lebih terarah lagi dalam suatu wadah komunitas," katanya.

Kasudin Kebudayaan Jakarta Barat Joko Mulyono mengharapkan ke depan Komunitas Sastra Kosakata ini akan punya jadwal kegiatan berupa fastival sastra atau event-event besar sastra lainnya.

"Dan, nanti bisa menjadi gaung atau corong kegiatan seni dan budaya khususnya di wilayah Jakarta Barat.Apalagi di sini sudah ada beberapa tokoh sastra seperti Bung Octa ini yang telah menggagas pengukuhan Komunitas Sastra Kosakata sekaligus peluncuran buku antologi puisi bersama Kosakata Kota ,"pesannya.

Tak ada persyaratan khusus untuk menjadi anggota Komunitas Sastra Kosakata.Terbuka untuk umum, selain memang bermukim di wilayah Jakarta Barat.

Apalagi sudah ada sarana atau tempat seperti gedung auditorium, dan panggung teater,  bahkan sudah berjalan 4 kelas untuk pelatihan seni dan budaya.

Moctavianus Masheka (Bung Octa), Ketua TISi menambahkan bahwa Komunitas Sastra Kosakata merupakan "anak kandung" dari Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Jakarta Barat.

"Komunitas sastra ini langsung di bawah asuhan beliau (Joko Mulyono-red).Tinggal sekarang persoalannya bagaimana kegiatan-kegiatan sastra bisa diakomodir terutama menyangkut dana atau anggarannya," pungkasnya.

Bisa Menjadi Rumah Sastra 

Kepala Suku Dinas Kebudayaan (Kasudin) Jakarta Barat, Joko Mulyono mengukuhkan kepengurusan Komunitas Sastra Jakarta (Kosakata) Jakarta Barat yang dilaksanakan di Auditorium Pusat Pelatihan Seni Budaya, Jalan rama raya no.1, komplek Persada sayang kelurahan Rawa Buaya, kecamatan Cengkareng, Jakbar, Jumat sore (18/7/2025).

"Saya berterima kasih kepada para sastrawan yang telah mendirikan sebuah lembaga yakni komunitas sastra bernama Kosakata Jakarta Barat.Saya ucapkan selamat bekerja kepada Kosakata, semoga menjadi 'Rumah Sastra'bagi seluruh sastrawan yang ada di DKI Jakarta khususnya para sastrawan Jakarta Barat,” ucapnya ketika memberikan kata sambutan pada pembukaan acara sastra tersebut.

Ia akan berusaha adanya anggaran untuk nomenklatur -dana buat sastra-sehingga nantinya jika Komunitas Sastra Kosakata akan melaksanakan suatu kegiatan tidak bersusah payah lagi untuk melaksanakannya karena sudah ada anggarannya.

"Sehingga nantinya Kosakata dapat lebih berkembang dan maju seperti kesenian lainnya.
Insya Allah tahun depan PPSB akan dipugar, dan kami rekomendasikan sehingga nantinya akan menjadi seperti  gedung Taman Ismail Marzuki- nya Jakarta Barat, makanya tolong bantu dan kawal saya,” ujar Joko Mulyono dengan suara semangat yang langsung mendapat tepuk tangan dari hadirin terdiri dari penyair, sastrawan, seniman,  budayawan, pegiat seni, pelajar, dan masyarakat umum lainnya.

Sementara itu  Dewan Kesenian Jakarta (DSJ) yang diwakili  oleh Komite Sastra DKI Jakarta, Imam Ma'arif  mengatakan bahwa dirinya sangat salut dan bangga dengan adanya Kosakata Jakbar dan acara '
Inaugurasi pengukuhan pengurus Komunitas Sastra Kosakata.

Karena merupakan sejarah baru bagi para sastrawan yang ada di DKI khususnya Jakbar. 

Sedangkan Anto Ristargie selaku pencetus adanya  Komunitas Sastra Kosakata ini mengatakan dengan terbentuknya semoga menjadi ruang tumbuh bagi banyak suara—suara dari lorong-lorong sunyi, dari sudut-sudut Jakarta Barat yang penuh warna dan dinamika. 

"Sebab sastra  bukan hanya sekedar tulisan, tapi juga tindakan, penolakan, pengingat, dan penyembuh.Saya ingin menghadirkan Kosakata yang lebih terbuka, lebih aktif, dan lebih relevan dengan zaman, tanpa kehilangan akar dan hati nurani," katanya.(Lasman Simanjuntak)


Selasa, 03 Juni 2025

TISI akan Menggemakan Sastra Anak Pulau dan Suara Ibu di PDS.HB.Jassin, TIM, Jakarta

JAKARTA- Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) akan melakukan inovasi dengan menjaring publik untuk mau datang mengikuti diskusi sastra melalui hadiah buku dan uang tunai.

"Mengikuti diskusi sastra secara indoor  datang dapat ilmu, pulang dapat hadiah buku dan uang tunai.TISI akan mulai menjaring publik baik masyarakat umum.maupun masyarakat sastra.Pokoknya TISI selalu mencari publik baru untuk sastra.Mari bertukar tangkap dalam.sastra," ujar Octavianus Masheka, Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISi) kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Hal tersebut dikatakannya sehubungan dengan acara ' tiga hari bersama Taman Inspirasi Sastra Indonesia "  dimana mulai tanggal 19 Juni 2025 sampai dengan 21 Juni 2025, Taman Inspirasi Sastra Indonesia  akan mengadakan kegiatan peluncuran buku sastra berupa antologi puisi yang juga akan memberikan kata sambutan pada kedua acara tersebut yakni Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI (yang baru-red)  Nasruddin Djoko Surjono.

Antologi Bersama Dwibahasa berjudul "Bahasa Ibu Bahasa Darahku" (produksi TISI ke -16) serta Buku Antologi Bersama berjudul  "Swara swara Anak Pulau Ahli Waris Sah Republik Indonesia" (produksi TISI ke-17) dilanjutkan dengan diskusi melalui baik.melalui layar zoom.(online) dan secara langsung (offline).

"Khusus Untuk diskusi offline akan ada hadiah berupa uang tunai dan buku bagi yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia," ucap Bung Octa.

Diskusi secara online (layar zoom) peluncuran buku antologi puisi bersama "Swara-Swara Anak Pulau atau Ahli Waris Sah Republik Indonesia" akan dilaksanakan pada Kamis, 19 Juni 2025 pukul 19.15 WIB.

Sedangkan diskusi secara langsung (offline) akan dilaksanakan pada jumat tanggal 20 Juni 2025 mulai pukul 14.15 WIB di Aula PDS HB.Jassin, Lantai IV, Gedung Ali Sadikin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta dengan tema "Realita dan Mimpi Anak Pulau Saat Ini".

Octavianus Masheka-yang juga dikenal sebagai seorang penyair ini- mengatakan lagi untuk launching dan diskusi buku antologi puisi Dwibahasa "Bahasa Ibu dan Bahasa Darahku " akan dilaksanakan pada hari Sabtu.tanggal.21 Juni 2025 mulai pukul 14.15 WIB di Aula PDS.HB.Jassin.

Sementara itu dalam suratnya kepada Kepala Unit Pengelola Perpustakaan 
Jakarta dan PDS.HB.Jassin  Diki Lukman Hakim dikatakan bahwa dasar pemikiran belum meratanya fasilitas dan pendidikan yang di dapat  oleh anak pulau,  maka  komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) -yang 
anggotanya ada 1.200 orang di seluruh Indonesia -menawarkan untuk memberi 
masukan kepada pemerintah dalam bentuk karya puisi yang diberi  judul “Swara￾swara Anak Pulau (Ahli Waris Sah Republik Indonesia). 

"Tujuannya adalah mengingatkan 
Pemerintah bahwa pemerataan pembangunan dan Pendidikan belum merata didapat 
oleh masyarakat Indonesia," kilah Octavianus Masheka.

Para pembicara acara ini adalah  Octavianus Masheka ( Ketua TISI ), Eka Budianta ( Penyair dan  Budayawan ) dan Prof. Nurhayati Syairuddin ( Guru Besar FIB Unhas ).

Sememtara dengan dasar pemikiran punahnya 11 Bahasa Derah di Daerah Maluku Utara dan 
Nusa Tenggara Timur, maka  Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia juga tergerak hatinya untuk menyuarakan permasalahan ini lewat karya puisi penyair Indonesia. 

Tujuannya adalah untuk merawat bahasa ibu yang dihadirkan dalam bentuk antologi puisi bersama  “Bahasa Ibu Bahasa Darahku”.

Dengan para pembicara Octavianus Masheka ( Ketua TISI ), Eva Yenita Syam ( Badan 
Bahasa ) dan Dr. Yoseph Yapi Taum ( Dekan Fakultas Sastra USD Jogya ).

"  Kasatpel Program PDS HB Jassin Yudi, juga telah memberi fasilitas untuk acara pada  tanggal 20 dan 21 Juni 2025 kepada Taman Inspirasi Sastra Indonesia," pungkas Bung Octa.(Lasman Simanjuntak)