Jakarta,BeritaRayaOnline,- Anggota Komisi
IV DPR, Firman Subagyo memberi acungan jempol terhadap kinerja
pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian. Firman yang juga
politisi Golkar ini melihat, permasalahan pertanian yang selama ini
menghambat petani perlahan sudah mulai teratasi.
Menurut Firman, belakangan
ini pemerintah berbagai langkah terkait dengan perbaikan sistem dalam
masalah produksi pangan nasional kita.
“Kalau tahun sebelummnya,
problem utama petani kita memang sulit berproduksi karena tergantung
tenaga manusia. Saat ini pemerintah sudah mulai melakukan mekanisasi dan
itu sangat berpengaruh pada peningkatan produksi pertanian kita”,
ujarnya, Rabu (27/7/2016)
Pernyataan Firman ini
merespon data dari Global Food Security Index (GFSI) yang dirilis The
Economist Intelligence Unit yang menunjukkan peringkat ketahanan pangan
Indonesia pada tahun 2016 meningkat ke peringkat 71 dari 113 negara yang
diamati.
Peringkat ini meningkat lima strip dibanding posisi ditahun
2015.
Dalam data tersebut, secara
umum ketahanan pangan Indonesia diganjar nilai 50,6 naik dari tahun
2015 yang hanya 47,9. Aspek ketersediaan, keterjangkauan serta kualitas
dan keamanan juga naik menjadi 54,1 dari 51,2 pada periode sebelumnya.
“Ini tentunya bisa lebuh dipacu lagi kalau bicara ketahanan pangan nasioanal yang menuju kedaulatan pangan “ kata Firman.
Terkait mekanisasi
pertanian, Firman mengatakan petani sangat terbantukan dalam
meningkatkan produktivitasnya. Dengan alat-alat itu, proses pertanian
lebih mudah dan efisien. Alat-alat pertanian ini juga membuat sektor
pertanian tidak lagi tergantung dengan tenaga manusia.
“Walau mekanisasi ini belum
menyeluruh tapi ini sudah mampu meningkatkan produksi pangan nasional.
Kami juga melihat pemerintah bisa melakukan perbaikan irigasi”,
lanjutnya.
Namun Firma juga menyimpan
sejumlah catatan yang masih perlu dibenahi oleh pemerintah. Dia meminta
pemerintah kembali mengevaluasi penggunaan pupuk urea di kalangan
petani. Sebab dari hasil temuannya, pengunaan pupuk ini berkontribusi
terhadap penurunan kualitas pertanian.
“Kalau dengan mekanisasi
saja produksi kita sudah meningkat, apalagi kalau penggunaan pupuk sudah
diubah dengan tidak tergantung pada pupuk urea. Saya yakin, jika hal
ini dilakukan, kita tidak hanya bisa berdaulat dalam pangan, tapi juga
akan diakui dunia”, tandasnya. (nusakini.com/bro-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar