Puisi
Pulo Lasman Simanjuntak
SAJAK PAGIHARI BUAT PUJANGGA BESAR CHAIRIL ANWAR
sungguh, sudah berminggu-minggu ini
kudendangkan larik puisimu
(aku ini binatang jalang)
lalu kukunyah lagi (dari kumpulannya terbuang)
dengan sepasang gigi palsu
kadang darahnya memuncrat sampai ke dalam tubuh
kepenyairanku yang sering menawarkan
perabotan kelaparan dalam hunian kecemasan
sejak subuhtadi
selalu saja engkau kabarkan puisimu (luka dan bisa kubawa berlari, berlari)
menjual matahari sampai kehilangan harga diri
pesan kata hati-
harus sering meditasi
jelang khotbah
poligami pertama di bumi ini
langit berawan masih sembunyi
di telapak kaki setengah lumpuh dini
antara karawang-bekasi jadi permata suci (hingga hilang, pedih, peri)
sepuluh hari bersama puisi
seratus hari bersama syair pagi
akan bertemukah para penyair
di negeri makin terasing ini
siang nanti
Taman Ismail Marzuki, Selasa, 26 Juli 2022
KAPAL INDUK OLENG
mendengar berita Republik Indonesia jaya ke-77 tahun
merah putih berkibar ria
di samudera raya
tak ada keluh kesah
seribu kapal berlayar untuk nusantara
hari ini,
kembali mendengar berita Republik Indonesia jaya ke-77 tahun
ratusan juta kepala keluarga
masih terjebak krisis pangan
apa adanya
juga krisis energi mendunia
sampai lima benua antartika
haruskah menanam gandum di lahan pekarangan rumah
haruskan menebar bibit pangan
di lahan pertanian
yang masih doyan impor
untuk para koruptor
disodorkan janji-janji kotor
hari esok
kembali mendengar berita Republik Indonesia jaya ke-77 tahun
membangun jalan tol, kereta api terbang tanpa utang ?
omong kosong
omong kosong
omong kosong
negeri di telapak kaki ini
kuburan untuk orang-orang
tak punya pengharapan-
kemiskinan yang juga tak kunjung
sampai ke pelabuhan
Jakarta, Sabtu, 13 Agustus 2022
AKHIR ZAMAN
: sosiawan leak
kataku pada cakrawala senjahari
kita sudah hidup memuaskan
sampai tiba di ujung akhir zaman
tak mampu membakar ilalang-ilalang
korupsi sekumpulan keluarga malang-melintang
seperti binatang liar
berton-ton candu memabukkan
juga dimakan dengan rakus
tersimpan pada kawat gigi geraham
kekayaan harta yang disimpan
pada lembaga-lembaga pemerintahan
pembunuhan juga berteknologi kematian
seperti satu babak sandiwara
tanpa peran dan catatan
mampukah digelar di pengadilan
ditunggu sampai matahari terbenam
maka pintu kasihan
mau ditutup
daun pintunya seolah-olah tak punya kunci
patah oleh cawan kehidupan
namun, pintu itu
masih bisa diketuk
asalkan kita rindu pada kekekalan
Jakarta, Minggu 16 Okt 2022
OBSESI BERGUGURAN
1//
perkawinan mencapai titik beku
pada roh Tuhan kami ganjil
menghitung musibah
dari waktu
ke pot-pot bunga berduri
pemabuk bunuh diri
di atas tanah bergambut
tancapkan jantung runcing
2//
ribuan batu disedot dari dubur
salju yang menyambut kelamin
melambungkan angan-angan
menuju ranjang tak perawan
sepasang pohon jati
yang tumbuh mandul
sampai sekarang
jadi sarang kelaparan
menular penyakit kambuhan
tak pernah tidur berkepanjangan
3//
sempat mondar-mandir
makan onderdil mobil
engkau menjilat-jilat darah
otak terbakar
hampir meledak lagi
ayat-ayat suci
titipan pendeta enam tahun silam
papan catur yang selalu dikirim
lewat faksimile
terkubur rapi
dalam sajak lumpuh
tempo waktu
ratusan kode pos
membunuh dengkur tidur
tak pernah hadir lagi
4//
berkas penyesalan
harus disemen ( beton paten )
sampai nanti
kita sambut sukacita
kedatangan Tuhan kedua
bersama para penghulu malaikat
suci
suci
baik hidup atau mati
suara kubur pasti memanggil
kita akan diangkat
terbang kudus
menuju langit baru
dunia baru
semoga tak lagi
obsesi ini berguguran
sangat liar
Jakarta, November 2022
MENUJU PEMAKAMAN TERAKHIR
hari ini
kami telah bersiap sedia
menurunkan peti mati asuransi
yang disewa rumah ibadah
dalam tukar cakap pagihari
sangat ngeri
hari ini
siapa lagi mau jadi pengemis
agar bisa bersantap daging rusa
bau amis !
aku hanya bisa menangis
ketika doamu
mulai berdarah-darah
seperti mau menyerah
berserah-
mengangkat tangan ke surga
pada akhirnya
perjalanan kematian ini
harus diakhiri kawan
mari kita menuju
pemakaman terakhir
jangan tergesa-gesa
sambil membawa seperangkat khotbah
tentang syiar kelaparan dinihari
tak ada lagi kegelisahan mata uang tunai
tak ada lagi kegelisahan bercabang hati
hanya sunyi
dan sepi
di sini
di bawah atap kuburan batu
kita bisa tidur
menghirup dengkur
bertempur
sampai malaikat datang
membawa kitab kehidupan
o, aku rindu ikut perjamuan
pada hamparan meja emas
tak mampu lagi
membunuh kecemasan
Jakarta, Rabu, 16 November 2022
BUNUH DIRI
tiba-tiba amarahmu
menyergap
mengapa matahari
selalu darah tinggi
sampai menembus
pori-pori langit
berputar-putar dalam cawan
nafas terakhir
"bukankah setiap subuhhari telah engkau lepas seekor burung merpati sebagai persembahan agar kita tak lagi kelaparan," kataku sambil menghitung hari-hari menghitam di batu nisan
sabarlah, katamu
dengan roh suara lembut
mari kita kembali bercumbu rayu
terus mendaki
ke negeri-negeri birahi
seraya melupakan kekusaman hidup
lalu secara perlahan
kita turun lagi
ke benua orang-orang
bertemu ajal
Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022
PERSETUBUHAN TERAKHIR
sebelum pensyair mau mendaki
ke pesta kesenian senjahari
sering diwarnai dengan perkelahian
tanpa tetesan darah penghabisan
karena pisau belati belum ditancapkan
siapa mau naik ke ranjang kebekuan
sodomi terbalik (?)
sebagai pentas
persetubuhan terakhir
ayo,
kita minum cawan sperma
kemandulan
sambil memeluk
tulang-tulang purbakala
dengan kemesraan
yang kian kurus
tak ada tangisan
lepas bebas
di dalam rumah sarang hantu ini
kita sering ketakutan
tak boleh ada napsu birahi
hanya mengunyah butiran-butiran asupan vitamin jadi racun kehidupan
makanan rohani sehari-hari
jadi meditasi utang piutang
terbukti sudah-
kantong kemelaratan telah menjadi milik
kita
pesakitan berkepanjangan
nyanyian orang-orang bertaburan
kemiskinan sampai menusuk
ke ranjang yang mampu bergoyang
sampai kita tiba
di tepi kuburan massal
tak ada lagi jalan beraspal
Jakarta, Senin 7 November 2022
MULUT
di pasar seni
pada hari perhentian
yang dilanggar
sebelum matahari terbenam
mulut dapat menabrak keras
jadi sebuah bencana
paling memalukan
aku ketakutan
mendengar pujangga palsu
berteriak-teriak
bumi bergetar
padahal bukan baca puisi
sampai senja hari
semoga darah jantungnya
tak lagi memompa keterasinganku
sampai amarahnya meledak
di lantai keramik
selasar berbayar
cepatlah
naik ke pentas
pertunjukan teater
ada ritual-ritual paling mengerikan
supaya tuntas
antara mulut dan kehidupan rohani
tetap harus menyatu
Jakarta, Minggu 30 Oktober 2022
----------------------------------------------------
Biodata :
Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya, 208 Juni 1961.Menempuh pendidikan di
Sekolah Tinggi Publisistik (STP/IISIP-Jakarta).
Belajar sastra secara otodidak.Hasil karya sajaknya pertama kali dipublikasikan sewaktu masih duduk di bangku SMP, yakni dimuat di ruang sanjak anak-anak Harian Umum Kompas tahun 1977.
Kemudian pada tahun 1980 sampai tahun 2022 sajak-sajaknya mulai disiarkan di Majalah Keluarga, Dewi, Nova, Monalisa, Majalah Mahkota, Harian Umum Merdeka, Suara Karya, Jayakarta, Berita Yudha, Media Indonesia, Harian Sore Terbit, Harian Umum Seputar Indonesia (Sindo), SKM.Simponi, SKM.Inti Jaya, SKM.Dialog, HU.Bhirawa (Surabaya), Koran Media Cakra Bangsa (Jakarta), Majalah Habatak Online, negerikertas.com, Harian Umum Utusan Borneo, Sabah (Malaysia) , Portal Sastra Litera.co.id, ayosekolah.com, KABNews.id, bicaranetwork.com, brainly.co.id, wallpaperspeed.id, majalahsuluh.com, sudutkerlip.com, myberitaraya.blogspot.com, beritarayaonline.co.id, kompasiana.com, antaranews.com, kliktimes.com, suarakrajan.com, widku.com, literanesia.com , hariandialog.com, bisnistoday.co.id, sepenuhnya.com, ruangpekerjaseni.com, majalah digital Apajake, matamata.co, borobudurwriters.id, majalah digital Elipsis, cakradunia.co, narasipos.com, potretonline.com, indonesiana.id, spektrum-ntt.com, spektrumnasional.com, majalah bulanan Jurnal Pemuisi (Malaysia), haluankita.com, agapetanpabatas.com, lopocogito.blogspot.com, kibrispdr.org, Jurdik.id, yz.dhafi.link, s
pronusantara.com, penakota.id, harianhaluan.id, id.beritayahoo.com, koranpelita.com, poskota.co, sabahtaim.com (kinabalu, sabah, malaysia), rumahliterasisumenep.org, gunem.id, koran Suara Sarawak, Kuching, Malaysia, website ubahlaku.id, riausastra.com, lamanriau.com, menara62.com, blog.akunda.net, bambangkariyawan.blogspot.com, greatfon.com, tirastimes.com, kebumenupdate.com, jakarta.suaramerdeka.com, omong-omong.com, mbludus.com,
Majalah Digital Semesta Seni, serta kapitanews.id.
Buku kumpulan sajak tunggalnya yang sudah terbit “Traumatik”(1997), “Kalah atau Menang” (1997), “Taman Getsemani”(2016), "Bercumbu Dengan Hujan ” (2021), "Tidur Di Ranjang Petir" (2021), " Mata Elang Menabrak Karang" (2021), "Rumah Terbelah Dua " (2021).Pada saat ini tengah persiapan untuk penerbitan buku antologi puisi tunggal ke-8 berjudul BILA SUNYIKU IKUT TERLUKA (2022).
Sajaknya juga termuat dalam 17 Buku Antologi Puisi Bersama Penyair di seluruh Indonesia.
Beberapa karya puisinya juga telah diterjemahkan (dialihaksarakan) kepada penulisan aksara Arab Melayu.Pada Minggu 18 September 2022 puisinya berjudul POHON ITU KESUNYIAN atau THE TREE WAS SILENT mendapat sertifikat keunggulan dari GLOBAL POETRY FORUM karena dinilai puisi tersebut luar biasa.
Namanya juga telah masuk dalam Buku Pintar Sastra Indonesia Halaman 185-186 diterbitkan oleh Kompas (PT.Kompas Media Nusantara) cetakan ketiga tahun 2001 dengan Editor Pamusuk Eneste, serta Buku Apa & Siapa Penyair Indonesia halaman 451 diterbitkan oleh Yayasan Puisi Indonesia dengan Editor Maman S Mahayana dan Kurator Sutardji Calzoum Bahchri, Abdul Hadi W.M, Rida K.Liamsi, Ahmadun Y Herfanda, dan Hasan Aspahani.Pada tahun 2021 mendapat piagam dan medali penghargaan SETYA SASTRA NAGARI (30 tahun Kesetiaan Sastra Indonesia) oleh Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia dengan kurator Rg.Bagus Warsono.
Dan, pada bln Juni dan Juli 2022 berturut-turut karya puisinya memperoleh juara III dan juara II Puisi Pilihan Terbaik oleh Komunitas Sastra SNW ( Sastra Nusa Widhita).Pada Kamis 10 November 2022 karya puisinya berjudul RITUAL AIR TANAH memperoleh penghargaan sebagai PUISI TERBAIK 1 (juara pertama) pilihan admin Komunitas Sastra SNW (Sastra Nusa Widhita).
Saat ini sebagai anggota Dapur Sastra Jakarta (DSJ) , Komunitas Dari Negeri Poci (KDNP), Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), Sastra Nusa Widhita (SNW), anggota Sastera Sahabat Kita (berpusat di Sabah Malaysia) serta Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP).
Pernah bekerja sebagai wartawan Skm.Angkatan Baru, Majalah Varia Nada, Aneka Ria, Info, Spionita, Caraka, majalah Monalisa, Harian Umum Sinar Pagi, Harian Umum Mandala (Bandung pada perwakilan di Jakarta), Redaktur Pelaksana Suratkabar Dialog (Jakarta), dan Pemimpin Redaksi eMaritim.com.Pada saat ini sebagai Pemimpin Redaksi beritarayaonline.co.id, myberitaraya.blogspot.com, serta berita raya tv pada channel youtube.
Karya jurnalistik-nya banyak tersebar di HU.Suara Karya, HU.Berita Yudha, HU.Pelita, HU.Ekonomi Neraca, Jawa Pos Group, HU.Media Indonesia, HU.Berita Kota, HU.Warta Kota, Majalah Tempo, Koran Tempo, HU.Pikiran Rakyat, HU.Banten Raya, HU.Radar Tangerang, dan masih banyak lagi.
Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya, DKI Jakarta, No.Anggota 09.00.0782.12 dan pemegang Sertifikasi Kompetensi Wartawan (No.ID 4358) Dewan Pers jenjang Wartawan Madya.
Dikenal juga sebagai rohaniawan dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jatinegara Jaktim dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Jemaat.
Email : pulo_lasman@yahoo.com
HP : 08561827332
Tidak ada komentar:
Posting Komentar