Rabu, 13 Oktober 2021

Mobil Lancer Dan Gan Telah "Dilepas" Dengan Harga Pantas

Pamulang, BeritaRayaOnline,- Pada hari Rabu (13/10/2021) melalui sebuah iklan  jual dan beli mobil di laman facebook, akhirnya mobil Lancer Dan Gan keluaran tahun 1989, 1600 cc, DOCH (Injection) telah laku terjual debgan harga "pantas" dan memuaskan.

Tak terasa saat dijual, mobil ini telah saya dan keluarga pakai sepanjang delapan tahun (23 Oktober 2013- 14 Oktober 2021).

Banyak suka dukanya merawat mobil "antik" yang bisa lari di jalan tol dengan kecepatan 120 km/jam ini.

Pembelinya anak.muda Agung (32 tahun) penggemar dan penjual mobil lawas dari Karawaci Tangerang.

Rencananya mau ganti atau cari mobil Kijang keluaran tahun 2003 ke atas.Semoga Tuhan memberkati rencana ini.(*/BRO-1)

Editor  : Lasman Simanjuntak


Rabu, 06 Oktober 2021

Turunkan Stunting, Kementan Dorong Kelompok LPM Tanam Padi Kaya Zinc

Subang, BeritaRayaOnline,- Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) memiliki nilai strategis karena berkaitan dengan penyediaan pangan bagi 273 juta orang seperti kerap disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Untuk itu, BKP Kementan mendukung sepenuhnya introduksi padi Inpari IR Nutrizinc oleh Gapoktan penerima LPM.  

Dalam peresmian LPM sekaligus penyerahan benih sebar Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari IR Nutri Zinc di Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Rabu (06/10/2021), Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan bahwa hal ini merupakan bagian dari penguatan LPM dalam meningkatkan ketahanan pangan. Dari hasil panen benih sebar ini diharapkan dapat memperbaiki gizi masyarakat sekaligus mengatasi masalah stunting.

"Dengan adanya penguatan lumbung pangan masyarakat ini, petani dan masyarakat akan semakin kuat ketahanan pangannya, kesejahteraannya juga meningkat," ujar  Sarwo.

Sarwo Edhy juga berharap, setiap desa memiliki lumbung pangan masyarakat yang memiliki RMU, dryer dan usaha lainnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi mengungkapkan apresiasi atas bantuan yang diberikan oleh Kementan, pihaknya akan terus memperkokoh ketahanan pangan di wilayahnya. 

“Kami  atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada BKP, tentu ini semua menjadi bagian dari stimulan bagi masyarakat untuk maju lagi dan lebih sejahtera lagi,” ungkapnya. 

Sedangkan Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Jawa Barat, Ja'far Ismail  mengatakan, keberadaan lumbung pangan sangat strategis dan dirasakan manfaatnya, apalagi di tengah pandemi covid-19. 

"Lumbung pangan ini sangat penting sebagai cadangan pangan, apalagi jika terjadi keadaan darurat. Jabar dengan jumlah penduduk 50 juta mempunyai tanggung jawab besar memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," ujar Ja'far Ismail.  

Sebagai informasi, Balitbangtan Kementan pada tahun 2019 melalui Unit Kerja Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB. Padi) telah menghasilkan varitas unggul baru Inpari IR Nutrizinc. 

Varietas yang dikenal dengan nama Inpari IR Nutri Zinc ini dihasilkan melalui teknik biofortifikasi Zn melalui pemuliaan tanaman padi konvensional. Mempunyai rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm dengan potensi kandungan Zn 34,51 ppm; dan rata-rata hasil 6,21 t/ha dengan potensi hasil mencapai 9,98 t/ha. Varietas ini diyakini efektif dalam menangani masalah stunting.(*)

Rilis Kementan, 6 Oktober 2021
Nomor : 916/R-KEMENTAN/10/2021

Editor : Lasman Simanjuntak

Kementan Tindaklanjuti Arahan Presiden Tingkatkan Produksi Jagung

Jakarta, BeritaRayaOnline,-Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 3 langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak. Pertama adalah meningkatkan produktivitas hingga melampaui target saat ini, kedua mengelola pascapanen sampai pada proses pengemasan, dan ketiga membuka akses pasar baik lokal maupun nasional.

Mentan Syahrul Yasin Limpo(SYL) menegaskan arahan Presiden untuk fokus pada budidaya dan meningkatkan produktifitas jagung, khususnya dalam menghadapi perubahan anomali cuaca nasional dan global.

"Ketiga strategi itu merupakan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami dari jajaran Kementan siap melaksanakannya," ujar Menyan SYL dalam keterangan kepada media seusai rapat terbatas bersama Presiden RI, Rabu, 6 Oktober 2021.

Mentan mengatakan, ketiga strategi tersebut nantinya akan didorong untuk melakukan ekspor, akan tetapi dengan syarat apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi secara baik.

Selanjutnya, kata SYL, jajaran Kementan juga akan memfokuskan kerjanya pada pengembangan jagung, hingga melebihi kondisi lahan existing yang ada. Disisi lain Kementan bersama Kementerian lain, juga akan membuka pengembangan industri telur sebagai antisipasi jika nantinya terjadi masalah dengan produksi yang meningkat.

"Kita akan berupaya bagaimana agar semua hasil-hasil ini (petani dan peternak) bisa terjualkan. Dan tentu semua tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kolaborasi maksimal antar semua pihak," katanya.

Terakhir, Mentan berjanji akan membangun sentra jagung besar-besaran di wilayah Blitar, Kendal dan Lampung sebagai basis utama peternakan mandiri. Sehingga ke depan, mereka bisa memenuhi kebutuhan sendiri.

"Umumnya masalah yang terjadi saat ini karena sentra jagung kita dan sentra peternak terlalu jauh, dan disitu yang membuat ada delta yang membuat pasokan nya terhambat dll. Tetapi agenda permanen kita adalah membuat industri telur dan kita yakin bisa," katanya.(**)

Rilis Kementan, 6 Oktober 2021
Nomor : 915/R-KEMENTAN/10/2021

Editor : Lasman Simanjuntak


Kementan Siap Hadapi Gugatan Peternak Mandiri di PTUN Jakarta

Jakarta, BeritaRayaOnline,- Kementerian Pertanian memberikan tanggapan terhadap tuntutan peternak ayam mandiri yang dilakukan pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) beberapa waktu lalu. Secara khusus Kepala Biro Hukum Kementan MM Eddy Purnomo mengatakan Kementerian Pertanian bersikap menghormati hak warga negara di hadapan hukum dan akan mengikuti proses hukum yang saat ini sedang berlangsung di PTUN Jakarta.  

“Kami menyadari bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum (rechtstate), sehingga terhadap gugatan baru tersebut, kami siap mengikuti prosesnya,” tegas Eddy.

Menurut Eddy, Terhadap gugatan ini, Kementerian Pertanian berpandangan tidaklah tepat. Pada dasarnya hal yang disengketakan oleh Penggugat bukanlah perbuatan melanggar hukum oleh badan dan/atau pejabat Pemerintah (onrechmatige overheidsdaad), namun sesungguhnya adalah permasalahan bisnis, lazim dalam setiap usaha terjadi keuntungan atau sebaliknya. 

Salah satu kunci keberhasilan usaha budidaya perunggasan adalah cost efficiency, dan Kementerian Pertanian telah berupaya mendukung usaha peternakan, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dan iklim yang kondusif terhadap peternak, melalui beberapa kebijakan dan instrumen peraturan perundang-undangan.

“Jadi tidak tepat bila disampaikan pemerintah dianggap tidak mendukung usaha peternakan, apalagi dianggap tidak memberikan perlindungan pada peternak,” lanjut Eddy.


Sebagaimana diketahui, peternak mandiri melakukan penuntutan pada Kementerian Pertanian ke PTUN Jakarta. Permasalahan yang dialami Alvino Antonio yang mengaku menderita kerugian dalam melakukan usaha budidaya ternak ayam ras pedaging (broiler) yang disebabkan oleh kebijakan Pemerintah dan menganggap Pemerintah tidak memberikan perlindungan kepada peternak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 

Terhadap hal tersebut, Alvino melalui Kuasa Hukumnya telah mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta dalam Perkara Nomor 173/G/TF/2021/PTUN-JKT tanggal 22 Juli 2021, dengan dalil yang menganggap Pemerintah tidak memberikan perlindungan kepada peternak mandiri berupa stabilisasi perunggasan berkaitan dengan supply live bird, pakan, dan stabilisasi harga live bird, harga pakan, dan harga anak ayam sesuai harga acuan Pemeritah pada tahun 2019 dan tahun 2020 adalah perbuatan melanggar hukum oleh badan dan/atau pejabat Pemerintah (onrechmatige overheidsdaad).  

Melalui beberapa kali pemeriksaan dalam sidang persiapan (dismisall proces) di PTUN Jakarta, Hakim berkesimpulan pihak yang digugat yaitu Presiden RI, Menteri Perdagangan, dan Menteri Pertanian tidak relevan dan objek sengketanya tidak jelas. 

Oleh karena itu Hakim menyarankan agar gugatan diperbaiki, namun sampai dengan 3 (tiga) kali persidangan, Alvino melalui kuasa hukumnya (Sdr. Hermawanto, SH, MH, dkk) tidak dapat memperbaikinya, terlihat ketidakcermatan Penggugat dalam melihat pokok permasalahan.

Sesuai saran Hakim dan berdasarkan ketentuan Pasal 76 ayat (1) juncto ayat (2) Undang-Undang PTUN dilakukan pencabutan gugatan oleh Penggugat, dan diputuskan berdasarkan Penetapan Nomor 173/G/TF/ 2020/PTUN.JKT tanggal 23 September 2021. 

Kemudian Sdr. Alvino Antonio mengajukan gugatan baru dengan Perkara Nomor 227/PEN-PP/2021/PTUN.JKT tanggal 27 September 2021, sidang persiapan (dismisall proces) sesuai relas panggilan dijadwalkan pada hari Selasa tanggal 5 Oktober 2021.(**)

Rilis Kementan, 6 Oktober 2021
Nomor : 914/R-KEMENTAN/10/2021

Editor : Lasman Simanjuntak

Presiden Minta Mentan Tingkatkan Produktivitas Jagung Nasional

Jakarta, BeritaRayaOnline,-Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan produktivitas jagung nasional agar mencapai target yang dibutuhkan bahkan melampauinya. 

Hal tersebut merupakan salah satu arahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat yang membahas topik "Penguatan Ekosistem Pangan" di Istana Merdeka, Rabu, 6 Oktober 2021. 

"Yang tahap pertama itu terkait dengan budidaya. Bagaimana pengembangan jagung untuk bisa kita produktivitasnya terus meningkat dan produksi nasionalnya sesuai dengan target yang dibutuhkan bahkan melampaui target yang ada," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya seusai mengikuti rapat tersebut.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan  Mentan untuk menyiapkan pengelolaan mulai dari pemetikan hingga pengolahan pascapanen. Mentan juga diminta untuk menyiapkan pasar bagi komoditas jagung.

"Jadi tiga tahap itu yang betul-betul Bapak Presiden minta supaya semua menteri, lebih khusus saya sebagai Menteri Pertanian, akan main di budidaya dan bisa meningkatkan semua produktivitas jagung kita khususnya di dalam menghadapi climate change perubahan-perubahan anomali cuaca yang luar biasa baik di secara nasional maupun secara global," jelasnya.

Presiden berharap jika produksi jagung nasional sudah memenuhi kebutuhan di dalam negeri, maka kelebihan hasil produksi tersebut bisa diekspor ke luar negeri. 

"Tadi perintah konkret pada kami sebagai Menteri Pertanian dan menteri lain agar pengembangan jagung dikembangkan lebih luas lagi, melampaui existing yang ada," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga meminta Mentan untuk secara bertahap memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang masih banyak seperti di Papua Barat. Seperti diketahui, di Papua Barat dari 11.000 hektare lahan jagung yang ada baru 33 persen yang dimanfaatkan dengan baik.

"Ya Bapak Presiden minta untuk kita secara bertahap melihat apa-apa yang bisa kita lakukan di sana, lebih khusus untuk memanfaatkan lahan-lahan yang memang sangat realistis untuk kita lakukan penanaman dan salah satu yang harus kita maksimalkan adalah jagung kita di tempat itu. Dan ini saya dikasih waktu satu bulan untuk melakukan itu," ungkapnya.

Mentan juga menegaskan bahwa pihaknya tengah melatih sekitar 800 petani milenial di Papua Barat dari target 2.000 petani milenial. Nantinya para petani milenial tersebut juga akan dibekali dengan pendampingan terkait sejumlah hal yang dibutuhkan.

"Ini terus berkejaran, tidak hanya pelatihan, sesudah dilatih dia punya program dan dia menggunakan KUR untuk kemudian kita lakukan asistensi sampai pada tahap-tahap yang dibutuhkan," tandasnya.(***)


Jakarta, 6 Oktober 2021
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: https://youtu.be/kKGgb2OOmfI
--------------------------------------------------------------------
Editor : Lasman Simanjuntak

Selasa, 05 Oktober 2021

Presiden Yakin Anak Muda Papua Bisa Menjadi Petani Milenial dan Entrepreuner Berkelas Dunia

SORONG, BeritaRayaOnline,-Presiden RI Joko Widodo di Sorong melakukan kegiatan Tanam Jagung bersama Petani, Senin (4/10/2021), sekaligus meninjau program Petani Milenial - Kementan RI, bekerja sama dengan Papua Muda Inspiratif. Upaya ini untuk menginternalisasi dan memaksimalkan potensi program petani milenial yang telah diresmikan beberapa waktu yang lalu. 

Kedatangan Presiden Jokowi didampingi Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo,  Ketua DPR RI Puan Maharani beserta Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. Secara khusus Billy Mambrasar mengatakan kegiatan ini sebagai tanda keseriusan pemerintah dalam pelaksanaan program Petani Milenial, menciptakan anak Papua yg tertarik terjun di sektor ini, untuk menjadi Petani yang maju, modern, entrepreneurial, bahkan exporter. 

Tujuannya tidak hanya untuk dapat meningkatkan volume pangan di Indonesia dan Papua, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan taraf hidup petani yang juga akan menjadi harapan bagi petani-petani generasi selanjutnya, lanjut Billy.

Menurut Billy, pertanian merupakan sektor penyerap tenaga kerja paling banyak, di Papua dan Papua Barat. Lebih dari 60% anak muda terjun dan bergelut di sektor ini. 

“Melihat kepada negara maju lainnya seperti Selandia Baru atau Belanda dimana kemajuan perekonomiannya didorong oleh sektor pertanian berbasis teknologi modern dan anak muda, maka Papua juga bisa mendorong Indonesia menjadi negara maju dalam sektor ini,” tambah Billy.

Dalam pidatonya, Presiden meminta agar harus ada 2,000 Petani Milenial dari Papua dan Papua Barat. Mereka harus dibimbing, diberikan pelatihan, permodalan, teknologi, hingga mampu menjadi exporter berkelas dunia. 

Sebagai informasi, Launching Petani Milenial - Papua Muda Inspiratif, pertama kali dilakukan di Manokwari, Papua Barat bersama Gubernur Dominggus Mandacan dan Menteri Pertanian pada bulan Mei 2021, dan dalam waktu tiga bulan diikuti dengan peresmian di kabupaten - kabupaten lainya. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam bimbingan teknologi Kewirausahaan bagi Petani Milenial Papua, menegaskan pelatihan ini untuk memberikan kemampuan berwirausaha dalam sektor pertanian, agar kaum milenial Papua Barat dapat bertani secara skala bisnis.

Syahrul juga mengatakan Petani Milenial - Kementerian Pertanian RI, bersama Papua Muda Inspiratif, telah hadir di dua provinsi dan enam kabupaten di Papua, dan kini berhasil merangkul kurang lebih 800 anak muda untuk bergabung. Bahkan sebagian dari mereka ikut terlibat dalam kegiatan expor nasional. 

Para petani muda yang hadir dalam kegiatan ini, terlihat sangat bersemangat dalam mendengarkan pemaparan materi dan sesi diskusi. Mereka berterima kasih kepada  Presiden Jokowi yang mendukung penuh anak muda Papua untuk berinovasi melalui sektor pertanian. Petani milenial ke depannya dapat menjadi kepercayaan bagi anak-anak muda, bahwa petani itu keren, petani itu inovatif dan kreatif, serta petani itu melek teknologi.(**)
Rilis Kementan, 5 Oktober 2021
Nomor : 912/R-KEMENTAN/10/2021
Editor : Lasman Simanjuntak

Selalu Tumbuh Positif, BI Apresiasi Majunya Sektor Pertanian Indonesia

Jakarta, BeritaRayaOnline,-Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Anwar Bashori mengapresiasi kemajuan sektor pertanian Indonesia yang mampu tumbuh positif selama pandemi covid 19. Bahkan ia menilai produksi beras nasional dalam kondisi aman dan terkendali, sehingga tidak perlu impor hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Ada hadis nabi juga yang mengatakan makanlah di sekitarmu artinya kita produksi sendiri, mengolah sendiri dan apa yang bisa kita tanamkan adalah untuk kita dan sekitar kita. Dan itulah yang membuat pertanian selalu tumbuh disaat semua sektor terpuruk," kata Anwar dalam webinar Agricultur Sustainable Growth yang diselenggarakan Bank Indonesia Syariah, Selasa, 5 Okteber 2021.

Sementara Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifak, KH. Fuad Affandi Rifai mengapresiasi kolaborasi semua pihak yang turut mendukung membangun sektor pertanian Indonesia menjadi lebih maju, mandiri dan modern. Menurutnya, sektor pertanian adalah sektor yang tidak pernah berhenti berproduksi karena erat kaitannya dengan makanan umat di seluruh dunia.

"Saya bangga menjadi petani karena bisa menghidupi banyak makhluk Allah. Termasuk didalamnya manusia, binatang dan makhluk lainya. Makanya pertanian itu saya sebut barokah," katanya.

Kiyai Fuad mengatakan, jadi petani merupakan profesi pekerjaan yang sangat mudah karena tidak memerlukan CV, ukuran tinggi badan dan syarat-syarat lain yang menghambat pekerjaan. Menjadi petani hanya perlu modal semangat dan tekun dalam bercocok tanam.

"Sungguh keberkatan itu adanya di sektor pertanian. Banyak makhluk Allah yang numpang hidup terhadap sektor pertanian. Semua bertumpu pada pekerjaan petani. Saya bilang urat nadi kehidupan bangsa itu ada di tangan petani. Makanya saya sangat setuju kalau anak muda sekarang mencintai pertanian, supaya jangan dihilangkan juga warisan orang tua kita," katanya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang diwakili Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto meyampaian terimakasih atas perhatian semua pihak terhadap pembangunan sektor pertanian Indonesia. Ia berharap kolaborasi ini tetap dijaga dan ditingkatkan dalam rangka memulihkan ekonomi nasional.

"Kami sudah memiliki 3 strategi hortikultura untuk menarik minat usaha generasi muda. Pertama adalah membangun kampung horti. Kedua penumbuhan usaha mikro kecil dan menengah dan ketiga pengembangan agro industri. Yang pasti pengembangan horti harus berbasis pada koorporasi," tutupnya.(**)

Rilis Kementan, 5 Oktober 2021
Nomor : 911/R-KEMENTAN/10/2021
Editor : Lasman Simanjuntak

Mentan SYL: Penyuluh Pertanian Ujung Tombak Peningkatan Produktivitas

Makassar, BeritaRayaOnline,- Penyuluh pertanian se-Sulawesi Selatan bertemu dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Selasa 5 Oktober 2021.

Mentan SYL di hadapan para penyuluh mengatakan bahwa tugas-tugas penyuluh pertanian adalah melaksanakan tugas dan fungsi seorang komunikator. 

"Menjadi penyuluh itu tugas mulia. Kamu menjadi penyampai pesan dan harapan negara. Ujung tombak yang ada di garis depan," kata Mentan.

Apalagi, ia melanjutkan, Bapak Presiden Joko Widodo ketika melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sorong, Papua Barat (4/9/2021) menyampaikan arahan untuk terus meningkatkan produktivitas.

"Peningkatan itu salah satu kuncinya ada di pundak bapak dan ibu semua. Oleh karena itu harus lebih keras lagi, jangan malas-malasan, rajin turun ke lapangan. Sapa dan dampingi petani yang tetap berporduksi walau di saat Covid ini," imbuhnya.

Senada dengan Mentan, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi yang juga hadir menegaskan bahwa kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas.

"Peningkatan produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh. Karena itu kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport  program-program pertanian," pungkasnya.(**)

Rilis Kementan, 5 Oktober 2021
Nomor : 910/R-KEMENTAN/10/2021

Editor : Lasman Simanjuntak