Kamis, 19 September 2019

Kepala BPPSDMP Kementan Launching SIMURP

Depok, BeritaRayaOnline,- Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, infrastruktur, inovasi teknolovi, dan SDM yang handal, merupakan pengingkit produksi dan produktivitas pertanian dan proyek SIMURP akan mengangkat tiga pengungkit tersebut. Tujuan pengembangan irigasi petanian yaitu untuk meningkatkan produkrivitas indeks pertanamanan dari 100 menjadi 200, 300 bahkan 400. "Irigasi dapat mengungkit produktivitas persatuan waktu, meningkatkan persatuan luas. Karena keutuhan hidup tanaman afalah oksigen dan air.

Dedi Nusyamsi menambahkan, Inovasi teknologi bisa meningkatkan produkrivitas persatuan waktu. Dengan menggunakan varietas yang unggul, wajtunya lebih pendek dan hasilnya lebih meningkat. Inovaai teknologi pasti akan mengurangi biaya produksi. Penggunaan alsintan dapat mengirangi biaya produksi dan tenaga kerja. "Kalau produktivitas tinggi karena memakai infrastruktur dan inovasi tinggi, maka hasilnya akan mendapatkan komoditaa yang punya daya saing, aehingga untuk mencapai lumbung pangan dunia bisa tercapai", tambahnya.

Kunci keberhasilan SIMURP menurutnya adalah kerjasmaa dan sinergitaa dari seluruh pelaku proyek dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. Karena kalau salah satinya tidak ada kerjasama yang baik, maka SIMURP akan sia-sia.

Dedi Nusyamsi mengingatkan, bila ingin proyek SIMURP berhasil, maka harus kerjasama dengan baik, apalagi mekanisme pembiayaannya melakui on granting yang sangat membutuhkan partisipasi dari dinas pertanian provinsi dan kabuoaten/kota.

  Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Leli Nuryati mengatakan, tujuan dari proyek SIMURP adalah optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan dengan target luasnareal 275.000 hektar yang diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan komoditas pertanian lainnnya. Dirinya juga menambahkan, proyek SIMURP akan dilakukan mulai 2019-2024 di 8 provinsi dan 16 kabupaten.
Leli Nuryati mengungkapkan kegiatan yang akan dilakukan yaitu rehabilitasi irigasi dan drainase mendesak, rehabilitasi sistem irigasi dan drainase mendesak, dan jasa manajemen proyek dan konsultasi. "Pusluhtan sendiri fokus pada kegiatan cilane smart agriculture atau pertanian cetdas iklim. Hal teraebut untuk mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi resiko gagal panen, mengurangi emisi gas rumah kaca swrta meningkatkan pendapatan petani", tambahnya.

Teknologi smart agriculture dijamin akan berlanjut, karena inovasi ini menurutnya adaktif terhadap perubahan iklim.
"Kita sudah masuk di era perubahan iklim, cirinya peningkatan suhu global, peningkatan permukaan air laut, intensitas dan kualitas anomali iklim elnino atau la nina meningkat, "Perubahan iklim dan emisi gas kaca dan pemanasan global itu harus dihindari, caranya dengan pengairan yang tidak tergenang yang membuat aktifitas mikroba tumbuh pesat dan mengurangi gas rumah kaca. Yang paling penting lagi bagaimana SDM dapat memelihara jaringan irigasi secara manfaatnya maksimal sehingga umurnya lama", Tegas Dedi Nursyamsi.
 Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) untuk mengoptimalisasi dan memodernisais sistem layanan irigasi.
Pendanaan proyek tersebut berasal dari Loan Agreement (Perjanjulian Utang) antara Pemerintah Indoensia dengan Bank Dubia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan, proyek ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian melalui peningkatan produktivitas per satuan waktu (indeks pertanaman) dan produktivitas per satuan luas. Iirigasi berpengaruh terhadap lebih dari 40% produksi pertanian.
"Jadi dengan perbaikan infrastruktur irigasi, indeks pertanaman dapat ditingkatkan dari 1 kali menjadi 2 kali. Dari Indeks pertanaman 100% menjadi 200%, bahkan 300%. Luar biasa peningkatannya berlipat-lipat," ungkapnya.
Tekait penyuluhan pertanian, BPPSDMP fokus pada penggumaam teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim. Dedi menjelaskan, kegiatan tersebut adaptif terhadap perubahan iklim. Teknologi tersebut juga dapat mengurangi emisi gas metan yang merupakan gas rumah kaca (GRK).
Dalam teknologi CSA, penggunaan air irigasi dapat dihemat melalui irigasi terputus (intermittent irrigation) yang sawahnya tidak selalu tergenang dan penggenangan sawah secara macak-macak.
"Kalau tanaman tinggi enggak perlu digenangi. Meng-induce [memacu] dekomposisi bahan organik tinggi, pelepasan hara tinggi, asam-asam organaik release [lepas], sehingga produktivitas tanaman meningkat," ujarnya.
Proyek SIMURP dilaksanakan di 13 daerah irigasi dan 2 daerah rawa di 8 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kaimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tebggara Barat serta 16 kabupaten seperti Serdang Bedagai, Deli Serdang, Banyuasin, Indramayu, Cirebon, Karawang, Subang, Purworejo, Purbakingga, Banjarnegara, Jember, Katingan, Bone, Takalar, Pangkajene Kepulauan, dan Lombok Tengah.
Luas yang dicakup dalam proyek ini 276.000 hektare dimulai pada tahun 2029-2024. Proyek.dimulai dengan pelaksanaan Training of Master (ToM) bagi para petugas yang berasal dari dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), widyaiswaea, penyuluh pertanian provinsi, dan penyuluh pertanian pusat.
"Rehabilitasi [irigasi] sudah. Sekarang yang sedang dilakukan adalah aktivitas CSA-nya mulai dari sosialsasi, dilanjutkan dengan ToT (Training of Trainer), kemudian ToF (Training of Farmer)," ungkapnya.

Kegiatan CSA bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, mengajarkan petani dan penyuluh pertanian budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim
TABLOIDSINARTANI.COM, Depok---Kementerian Pertanian melalui Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menetapkan 15 daerah di 16 kabupaten pada delapan provinsi menjadi lokasi proyek SIMURP (Strategic Irrigation Modernisasi on and Urgent Rehabilitation Project). Dengan adanya proyek ini daerah bisa melakukan pertanian yang cerdas iklim.
Dari 15 daerah tersebut berlokasi di 13 daerah irigasi dan dua daerah rawa. Ke-15 daerah itu berada di delapan provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Dari delapan provinsi itu berlokasi di 16 kabupaten yaitu Serdang Bedagai, Deli Serdang, Banyuasin, Indramayu, Cirebon, Karawang, Subang, Purworejo, Purbalingga, Banjarnegara, Jember, Katingan, Bone, Takalar, Pangkajene Kepulauan, dan Lombok Tengah.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, dalam kegiatan SIMURP ini, pihaknya fokus dalam kegiatan CSA (Climate Smart Agriculture) atau Pertanian Cerdas Iklim. Kegiatan CSA bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, mengajarkan petani dan penyuluh pertanian budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim.
Selain, mengurangi resiko gagal panen, mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), serta meningkatkan pendapatan petani, khususnya di daerah irigasi proyek SIMURP. "Dengan perbaikan irigasi akan meningkatkan produktivitas pertanian persatuan waktu. Dalam arti indeks pertanaman yang semula hanya 100, bisa naik jadi 200, bahkan 300," katanya di sela-sela Launching Proyek SIMURP di Depok, Kamis (19/9).
Dengan adanya perbaikan irigasi, Dedi mengatakan, juga akan ada peninhkayan produktivitas persatuan luas. Dalam hal ini produktivitas tanaman yang sebelumnya hanya 4-5 ton/ha naik menjadi 7-8 ton/ha, karena terjamin kecukupan air untuk tanaman.
Dalam proyek SIMURP lanjut Dedi, juga akan memasukkan inovasi teknologi. Khususnya teknologi dalam menghadapi perubahan iklim dengan kegiatan CSA. Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian telah memperkenalkan teknologi budidaya untuk adaptasi perubahan iklim. Misalnya, benih padi berumur genjah tahan kekeringan, teknologi budidaya Jarwo super, pemupukan berimbang  dan hemat dan teknologi hemat air lainnya.
"Kita ketahui semua, perubahan iklim menyebabkan El Nino dan La Nina berkepanjangan. Kita rasakan jika sebelumnya La Nina berlangsung 10 tahun sekali, sekarang bisa 3 tahun sekali. Musim kemarau juga kita rasakan lebih panjang," ungkapnya.
Faktor SDM
Hal lain yang penting lagi dalam proyek SIMURP menurut Dedi adalah faktor SDM pertanian, baik penyuluh, petani dan stakeholder pertanian lainnya. Diharapkan ke depan dengan adanya perbaikan irigasi, petani juga bisa merawat  jaringan irigasi agar bisa berumur lebih lama.
"Kegiatan dalam SIMURP ini menggarap tiga faktor tersebut.  Infrastukturnya, inovasi dan SDM pertanian, termasuk petani sebagai pelaksana pertanian. Jadi tujuan SIMURP tidak lepas dari tiga komponen itu yang akan meningkatkan produktivitas pertanian," tuturnya.
Dedi mengatakan, SIMURP merupakan proyek yang bersumber dari Loan Agreement antara Pemerintah Indonesia dengan World Bank dan Asian Infrastructur Bank (AIIB). Dalam pengelolaannya dilakukan lintas kementerian dan lembaga yakni Bappenas, Kementrian PUPR, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian.
Tujuan dari proyek SIMURP adalah optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan. Target luas arealnya sekitar 276.000 ha di delapan provinsi.
Sementara itu Kepala Pusat Penyuluhan, BPPSDMP, Leli Nuryati mengatakan, proyek SIMURP ini tidak lepas dari  upaya pemerintah dalam mitigasi  perubahan iklim global yang berdampak nyata pada pertanian. Misalnya adanya kenaikan suhu udara dan pola hujan yang makin tidak menentu. "Perubahan itu mempengaruhi budidaya dan teknologi terapan pertanian," katanya.
Proyek SIMURP ini akan dimulai tahun 2019 hingga 2024. Tahun ini akan dimulai pelaksanaan Training of Master bagi petugas yang berasal dari berbagai profesi antara lain disebabkan dari Polbangtan, Widyaiswara, penyuluh pertanian provinsi dan pusat.
Sedangkan tahun 2020, kegiatan akan dilanjutkan yakni training of trainer (TOT), training of Farmer teknologi berbasis CSA, dukungan penerapan teknologi CSA Padi dan non padi. "Kita juga akan melakukan penguatan Balai Penyuluh Pertanian berbasis CSA dan pengembangan produk dan jejaring pasar," katanya.
 
 
(Swadayaonline.com/Gatra.com/tabloidsinartani.com)




Senin, 05 Agustus 2019

Kurangi Kepadatan di Simpang Susun Cawang, Jasa Marga Lakukan Uji Coba Relokasi Pintu Masuk Contraflow ke Km. 0+200 Halim*

Jakarta,BeritaRayaOnline,-Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, serta sebagai salah satu upaya mengurangi potensi kepadatan di Simpang Susun (SS) Cawang, Jasa Marga Regional JabotabekJabar bekerjasama dengan Kepolisian akan melakukan uji coba rekayasa lalu lintas dengan merelokasi pintu masuk _contraflow_ Jalan Tol Dalam Kota.

Titik awal _contraflow_ yang semula terletak di Km 1+700 Cawang akan dipindahkan ke Km. 0+200 Halim, dengan titik akhir _contraflow_ yang masih sama, yaitu di Km 8+100 (Senayan). Uji coba perpindahan akan dilaksanakan dalam 2 (dua) minggu ke depan selama lima hari kerja, yaitu hari Rabu-Jumat, 7-9 Agustus 2019 dan Senin-Selasa, 12-13 Agustus 2019, setiap pukul 06.00 - 10.00 WIB (waktu pelaksanaan berlaku tentatif, sesuai kondisi lalu lintas)

Regional JabotabekJabar Division Head Jasa Marga Reza Febriano menambahkan, dengan adanya perpindahan titik awal _contraflow_ tersebut, maka yang dapat menggunakan jalur _contraflow_ nantinya hanyalah pengguna jalan dari arah Halim saja (Dari arah Jalan Tol Jakarta-Cikampek).

“Ini juga yang menjadi dasar dari dipindahkannya titik awal _contraflow._ Berdasarkan hasil evaluasi, banyak sekali kendaraan yang _crossing_ memaksa masuk di titik awal _contraflow_ sebelumnya, di Km 1+700 Cawang, terutama lalu lintas dari arah Jalan Tol Jagorawi,” jelas Reza.

Reza menggarisbawahi hal ini memicu terjadinya konflik ( _weaving_ ) yang mengakibatkan gangguan lalu lintas dan dapat membahayakan pengguna jalan.

“Kami harap uji coba ini berjalan dengan efektif, sehingga dengan berkurangnya konflik lalu lintas di SS Cawang tersebut dapat memberikan manfaat untuk pengguna jalan, tidak hanya lebih lancar namun juga jauh lebih aman,” ujar Reza.

Untuk memastikan pengguna jalan menerima informasi dengan baik, Jasa Marga Regional JabotabekJabar telah dan akan terus melakukan sosialisasi, diantaranya melalui media sosial, spanduk, dan _Variable Message Sign_ (VMS).

Jasa Marga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul dalam masa uji coba perpanjangan _contraflow_ Jalan Tol Dalam Kota. Serta mengimbau untuk mengantisipasi dan patuhi rambu serta arahan petugas, terutama menjelang titik awal _contraflow._

Untuk monitor kondisi lalin jalan tol terkini, dapat mengakses kanal informasi resmi milik Jasa Marga, yaitu:
- Call Center Jasa Marga 24 jam di nomor telepon 14080
- Twitter @PTJASAMARGA (khusus informasi lalu lintas) dan @OFFICIAL_JSMR (untuk informasi umum lainnya).
- Instagram @official.jasamarga
- Aplikasi Mobile JMCARe
- Website http://www.jasamarga.com

Demikian Press Release yang disampaikan oleh Irra Susiyanti Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk di Jakarta, Senin (5/8/2019).(Bro-2)

Editor : Lasman Simanjuntak

Tumpang Sari dan Tumpang Gilir Cabai : Satu Lahan Untung Ganda


Jakarta,BeritaRayaOnline,-Jika biasanya satu lahan akan menghasilkan satu jenis komoditas, maka di Kediri - Jawa Timur bisa menghasilkan tiga komoditas sekaligus, yakni jagung, cabai dan kacang tanah. Pola tanam ini disebut tumpang gilir. 
 
 "Sudah menjadi suatu kebiasaan para petani melakukan tumpang gilir karena banyak keuntungan. Daerah lain juga bisa mengikuti pola tanam seperti ini. Usia jagung 75 hari mulai tanam cabai dan 105 hari sudah ada cabai yang panen. Dengan pola tanam ini, mengurangi pestisida karena hama lebih rendah," jelas anggota Kelompok Tani Krayu, Sumarji asal Desa Tambak Rejo, Kecamatan Gurah, Kediri. 
 
 Sementara Blitar, petani melakukan tumpang sari jagung dengan cabai rawit. Jagung berfungsi sebagai naungan sehingga cabai tidak langsung terpapar matahari dan membantu mengatasi dampak kekeringan dan tahan terhadap penyakit. 
 
Selain itu, keuntungan lain yang diperoleh adalah petani dapat memperoleh hasil dari tiga komoditas sekaligus. 
 
 "Jagung masa tanam 75 hari, baru cabai ditanam. Ketika panen, lalu tanam kacang di cabai tahun. Satu hamparan bisa dapat tiga komoditas sekaligus. Jadi petani dapat penghasilan terus tidak berhenti," ujar Ketua Gapoktan Mangun Karso, Purnomo asal Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Blitar. 
 
 Para petani ini mengaku dengan pola tanam ini selain pemanfaatan secara maksimal, tanaman cabai relatif lebih terlindungi dari hama. Selain itu petani dapat memanen 2 atau 3 komoditas sekaligus. 
 
Apabila satu komoditas menurun produktivitasnya, tertutupi dengan hasil panen komoditas lainnya.
 
 
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, di sela kunjungan kerja ke Blitar, Sabtu (3/8/2019), menjelaskan pihaknya kini sedang menyusun Grand Design guna memastikan arah Pembangunan Hortikultura 2020-2024 berjalan sesuai target dan tahapan yang jelas.
 
 “Kami ingin pengembangan hortikultura bisa ditata sedemikian rupa agar mampu menjawab tantangan dan peluang mengisi pasar ekspor dunia. Tentunya diperlukan grand design yang lebih progresif untuk mengoptimalkan potensi hortikultura Indonesia. Salah satunya melalui pengembangan kawasan hortikultura berbasis korporasi,”ujar Prihasto. 
 
 Menurut Dirjen Hortikultura yang baru dilantik tanggal 29 Juli lalu itu, rata-rata luas kepemilikan lahan pertanian di Indonesia masih sangat kecil, hanya sekitar 0,3 hektare per kapita sehingga dinilai tidak mencapai skala ekonomi yang layak. 
 
 "Namun jika setiap 0,3 hektare lahan ini dihimpun dan digabung kedalam satu kelompok masyarakat atau model korporasi, akan menjadi luas dan berdampak ekonomi yang signifikan. Itulah industri pertanian berbasis korporasi yang dimaksud oleh Presiden Jokowi," terang pria yang akrab dipanggil Anton tersebut. 
 
Ke depan, lanjutnya, konsep pengembangan kawasan hortikultura akan mengadopsi pola korporasi tersebut. Polanya bukan lagi kecil-kecil seperti yang terjadi saat ini. Apabila di satu kabupaten kondisi lahannya cocok, agroklimatnya sesuai, diberi bantuan satu jenis komoditas buah dengan luasan 500 sampai 1000 hektare tergantung skala ekonominya. Dengan begitu kelak kabupaten tersebut bisa menjadi sentra buah nasional. 
 
 "Kalau terus bertahan kecil-kecil dan tidak mencapai skala ekonomi, akan berat kita menghadapi persaingan pasar global. Konsep kawasan ini, saya yakin mampu melejitkan ekspor hortikultura di masa yang akan datang,” tukas Anton optimis. 
 
 Tentu program ini perlu sinergitas antar Direktorat lingkup Ditjen Hortikultura. Contohnya untuk program pengembangan kawasan manggis berdaya saing, Direktorat Buah menentukan kabupaten mana yang lahan dan agroklimatnya sesuai. Direktorat Perbenihan fokus menyediakan benih unggul bermutu. Direktorat Perlindungan mendukung dari aspek pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman-red), serta Direktorat pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura terus memperluas pemasaran dan ekspornya.(***)
Editor : Lasman Simanjuntak
 







 
 
 
 
 

Menjelang Idul Adha, Kementan Pastikan Kebutuhan Hewan Kurban 2019 Cukup

Subang,BeritaRayaOnline,- Kementan optimis ketersediaan sapi potong dan hewan kurban lainnya jelang hari raya Idul Adha 1440H ini mencukupi. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita saat berkunjung ke Unit Pembibitan Sapi Potong (Breeding Unit) PT. Hade Dinamis Sejahtera di Subang, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2019).

Menurut Ketut, berdasarkan data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, pada Idul Adha 2019 ini, proyeksi kebutuhan pemotongan hewan kurban diperkirakan akan mencapai 1.346.712 ekor, terdiri dari 376.487 ekor sapi, 12.958 ekor kerbau, 716.089 ekor kambing, dan 241.178 ekor domba.

"Ini adalah angka estimasi jumlah pemotongan hewan kurban tahun ini (2019). Kita perkirakan ada kenaikan jumlah pemotongan hewan kurban sebesar 10% dari jumlah pemotongan tahun lalu (2018)," ungkap Ketut.

Untuk memastikan ketersediaan dan pemenuhan stok hewan kurban ini, Ditjen PKH telah melakukan koordinasi dengan Dinas yang Membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan seluruh provinsi di Indonesia.

Sapi Asli dan Lokal Indonesia

Saat kunjungan tersebut, Ketut juga menyampaikan bahwa berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS total populasi sapi potong, sapi perah, dan kerbau di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 18.120.831 ekor dengan rincian populasi sapi potong sebanyak 16.648.691 ekor, sapi perah 604.467 ekor, dan kerbau 877.673. ekor. Adapun untuk populasi sapi potong dapat dirinci menjadi Sapi Bali sebanyak 32,91%, Onggole 15,15%, Madura 6,79%, Simental 9,08%, Limosin 11,23%, Brahman 4,14%, Brahman Cros 0,36%, Aceh, 6,12%, dan sapi jenis lainnya 14,20%.

Lebih lanjut Ketut menjelaskan, beragamnya rumpun sapi potong baik asli maupun lokal merupakan potensi basis yang ke depannya harus ditingkatkan daya saingnya. Sapi potong asli indonesia diantaranya tediri dari: Sapi Bali, Aceh, Madura, dan Sapi Pesisir. Sedangkan sapi yang termasuk dalam rumpun lokal, seperti : Sapi Sumba Ongole (SO), Peranakan Ongole (PO), dan rumpun sapi lainnya yang telah beradaptasi dan dikembangkan dengan baik dengan kondisi lokal.

"Keberagaman rumpun sapi potong asli tersebut, menjadi modal dasar bagi Indonesia dalam memproduksi daging sapi untuk kebutuhan masyarakat," uncapnya.

Menurut Ketut, pemerintah telah mengambil kebijakan dalam pegembangan dan perbaikan mutu genetik ternak sapi potong untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha terhadap ternak sapi potong yang memiliki persentase karkas yang tinggi dan produktifitas yang efisien.

Kebijakan pengembangan ternak sapi potong di Indonesia yang dilakukan antara lain adalah dengan pemurnian genetik ternak sapi potong. Kementan memiliki 4 (empat) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) untuk sapi potong, yakni BPTU Indrapuri di Aceh, BPTU Padang Mangatas di Sumatera Barat, BPTU Sembawa di Sumatera Selatan, dan BPTU Sapi Bali di Bali.

"Untuk mendukung perkembangan sapi potong di Indonesia, Kementan juga memiliki 2 Balai Inseminasi Buatan nasional (BBIB Singosari dan BIB Lembang), dan 1 Balai Embrio Transfer (BET Cipelang)" pungkasnya.(***)

Editor : Lasman Simanjuntak

Pembangunan Pertanian Tepat, Produksi dan Kesejahteraan Meningkat

Jakarta, BeritaRayaOnline,- Membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP) menunjukkan pembangunan sektor pertanian  arahnya tepat dan sasaran kinerjanya  fokus.

Demikian disampaikan Pengamat Sosial Pertanian dari Institut Policy for Agro Reform, Ismu Amir Hatala, menyusul keterangan resmi Badan Pusat Statsistik (BPS) awal Agustus lalu. BPS mencatat NTP pada Juli 2019 secara nasional naik 0,29 persen, yaitu dari 102,33 menjadi 102,63.

“NTP itu kaitannya dengan pendapatan dan kesejahteraan petani”, tambah Ismu.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 33 provinsi di Indonesia selama Juli 2019, Kenaikan NTP dipicu oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,70 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,41 persen.

"Kenaikan NTP disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," kata dia, di Kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).

Dia melanjutkan, kenaikan NTP Juni 2019 dipengaruhi oleh kenaikan NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,36 persen, Subsektor Holtikultura sebesar 0,61 persen dan Subsektor Pertenakan sebesar 0,67 persen.

"Sementara itu, NTP di dua subsektor pertanian lainnya mengalami penurunan, yaitu NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan TP Subsektor Perikanan, masing-masinhg sebesar 0,40 persen dan 0,32 persen," jelasnya.

Adapun pada Juli 2019, NTP Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,90 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan terbesar 0,96 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.

"Pada Juli 2019 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,55 persen, dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Juni 2019 sebesar 112,68 atau naik sebesar 0,60 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," tutupnya.

Sebagai informasi Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (lb).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, menyampaikan, NilaibTukar Petani (NTP), dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) selama ini masih digunakan sebagai indikator kemampuan daya beli petani dan indikator kesejahteraan petani.

Menurut Boga, Kementan akan terus mendukung untuk peningkatkan produksi dan kesejahteraan, serta kebijakan dan program yang berpihak kepada petani demi meningkatkan NTP dan NTUP.
"Kementerian Pertanian memberikan bantuan bagi petani, memberi bantuan mesin pertanian, dan alat pertanian, juga membangun infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan produksi," katanya.(***)

Editor : Lasman Simanjuntak

Kementan Dorong Peningkatan Ekspor serta Konsumsi Protein Hewani Produk Ayam

Bogor, BeritaRayaOnline,-Ketersediaan komoditas ayam dan telur telah dinyatakan surplus, bahkan sudah diekspor ke beberapa negara. Hal itu disampaikan oleh I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Fini Murfiani pada acara Festival Ayam dan Telur (FAT) 2019 di bogor, Minggu (4/8/2019).

Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Bogor, Aria Bima, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Rektor Institut Pertanian Bogor, Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia, serta asosiasi-asosiasi perunggasan sepetti, GPMT, GOPAN, GPPUI, PINSAR dan Warga Kota Bogor,

Ketut menyebutkan bahwa berdasarkan data statistik peternakan ada peningkatan tajam pada produksi unggas nasional. Pada awal tahun 1970-an produksi daging ayam ras hanya sebesar 15% dari kebutuhan nasional, sedangkan pada tahun 2018 sesuai dengan data BPS produksinya telah mencapai 3.565.495 ton atau 116,9% dari kebutuhan nasional sebesar 3.047.676 ton, sedangkan untuk produksi telur ayam tahun 2018 sebanyak 1.756.691 ton atau 101,5% dari kebutuhan nasional sebesar 1.730.550 ton.

Kondisi surplus produksi ini sangat potensial untuk dilakukan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan untuk pasar domestik maupun ekspor. Pada saat ini tercatat produk ayam Indonesia telah di ekspor ke Jepang, Timor Leste, dan Myanmar.

Ketut juga mengungkapkan bahwa pengolahan hasil peternakan, khususnya olahan daging ayam dan telur sangat mudah ditemui dimana saja. Produk olahan hasil peternakan perlu diproses dengan tata cara yang baik (good practices), dari mulai penanganan bahan baku hingga pemasaran. Pemerintah dan pemerintah daerah terus menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai pasok pangan secara terpadu.

Penerapan system jaminan mutu produk diterapkan dari mulai hulu hingga hilir, dari Good Breeding Practices (GBP), Good Farming Practices (GFP), Good Manufacturing Practices (GMP), Good Handling Practices (GHP), hingga Good Distribution Practices (GDP) untuk menjamin suplai pangan hewani yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) yang bernilai tambah dan berdaya saing.

 Ketut juga menambahkan bahwa untuk penjaminan produk ASUH, produk olahan hasil peternakan harus memiliki sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Nomor Kontrol Veteriner dari Dinas Provinsi yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan, dan ijin edar MD dari Badan POM, dengan kepemilikan sertifikat-sertifikat tersebut, produk dapat dipasarkan lebih luas dan lebih berdaya saing.

Peningkatan Konsumsi Protein Hewani

Menurut Ketut, kebutuhan nutrisi pangan terutama protein hewani sangatlah penting untuk diperhatikan. Protein hewani mengandung asam amino tak tergantikan yang berfungsi sebagai zat pembangun dan mempengaruhi metabolisme tubuh.

Kelebihan kandungan protein hewani adalah asam amino yang dikandungnya lengkap dengan daya serap dalam tubuh yang tinggi. Pangan hewani merupakan sumber berbagai zat gizi mikro yang penting bagi tumbuh, terutama untuk balita dan anak-anak, seperti zat besi, vitamin B12, dan zinc. Protein hewani yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah telur dan daging ayam.

Ketut falam sambutannya menjelaskan bahwa sesuai data BPS, tingkat konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia tahun 2018 untuk daging ayam dan telur lebih tinggi bila dibandingkan konsumsi daging sapi, tingkat konsumsi daging ayam broiler tahun 2018 sebesar 11,5 kg/kapita/tahun, telur ayam 6,53 kg/kapita/tahun (125 butir/kapita/tahun), sedangkan konsumsi daging sapi hanya 2,5 kg/kapita/tahun, dan konsumsi susu 16,43 kg/kapita/tahun.

Tingginya tingkat konsumsi tersebut antara lain karena daging ayam dan telur tersedia banyak (surplus), mudah didapat, mudah diolah dan harganya terjangkau. Namun demikian, tingkat konsumsi tersebut masih jauh lebih rendah dari negara tetangga seperti Malaysia.(***)

Editor : Lasman Simanjuntak

Minggu, 30 Juni 2019

Renungan : Hari Ini Kita Senantiasa Berbuah Roh Dalam Hidup dan Praktik


Syalom…saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…
Hari ini saya terberkati dengan pelajaran sekolah sabat (SS, Minggu 12/2/2017) berjudul “Syarat Agar Berbuah” dengan ayat inti Yohanes 15: 1-11.

Dalam pelajaran ini hal-hal penting yang tercatat adalah :
1) Rahasia pertama agar orang Kristen sejati menghasilkan buah adalah tinggal di dalam Kristus.Sebab terpisah dari Kristus kita tidak dapat menghasilkan buah kerohanian yang asli.
Itu artinya : A.Tinggal di dalam Kristus setiap hari baik melalui doa, pelayanan, membaca Alkitab/Injil, dan menjadi pelaku Firman seperti tertulis dalam Yakobus 1:22.
Lalu membagikan Firman itu kepada orang lain yang belum mengenal Yesus Kristus dan kebenaran-Nya dalam misi penginjilan (Matius 28 : 16-20, 1 Tes 1: 2, 2 Tes 2: 14, 2 Timotius 2:9-10, Roma 15:19, 1 Korintus 9:23, 1 Korintus 9: 18, Galatia 1: 11-12, Filili 1:14, dan Kolose 1:6).
 
2) Buah roh (Galatia 5 :22-23) tidak dapat “dipaksakan” kepada kita dari luar, tetapi itu adalah hasil dari KEHIDUPAN KRISTUS DI DALAM KITA.Dalam Yohanes 15:1-11 Yesus mengatakan kepada kita bahwa menghasilkan buah adalah hasil dari KEHIDUPAN KRISTUS, pokok anggur itu, mengalir melalui cabang-cabang umat percaya. 
 
3) Pembentukan buah adalah pekerjaan Allah melalui Yesus Kristus.
Itu artinya : B. Praktik berbuah roh bukan berasal dari diri kita sebagai manusia berdosa, tetapi itu adalah pekerjaan Allah melalui Yesus Kristus.Oleh karena berbuah roh adalah hasil pekerjaan Allah, maka kita harus bertobat, dan hidup kudus, bertumbuh dalam Kristus Yesus.

4) Ketika Kristus tinggal di dalam pikiran kita, Dia akan terlihat dalam tindakan-tindakan kita .Yesus menghidupkan kehidupan-Nya di dalam kita.Kehidupan yang dihidupkan Kristus akan dihasilkan di dalam kita, dengan maksud agar kita memantulkan tabiat-Nya.

Itu artinya : C.Pikiran kita setiap hari adalah ‘Pikiran Kristus’ selalu setiap saat memikirkan hal-hal surgawi, bukan duniawi. Dalam bahasa Alkitab yaitu hidup dengan pimpinan Roh, dan bukan hidup menurut keinginan daging (baca Galatia 5 : 16-26)

“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa napsu dan keinginannya.Jikalah kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” (Galatia 5 :24-25).

5)Buah roh adalah tabiat Kristus, dihasilkan oleh Roh Kudus di dalam pengikut-pengikutnya.Ketika Kristus tinggal di dalam kita kita akan “hidup” oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging (Galatia 5:16).

Itu artinya : D. Buah roh adalah tabiat Kristus (
kasih sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,kebaikan kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri seperti tertulis dalam Galatia 5:22-23).
\
Berbuah Roh juga tertulis dalam Matius 13:23 , Lukas 8:15, dan Markus 4:20.
6) Buah Roh menjadi bukti dalam kehidupan kita .Tabiat kita akan DIUBAHKAN untuk MEMANTULKAN tabiat Kristus melalui apa yang kita katakan dan pikirkan.Roh Kudus akan memberikan kita kekuatan untuk hidup penuh KEMENANGAN dan untuk mengembangkan semua kebajikan yang menjadi tabiat dari mereka yang disebut ANAK-ANAK ALLAH.
Itu artinya : E. Kita akan diubahkan dengan hidup kepenuhan Roh Kudus.Diubahkan dalam sikap, tingkah laku, tutur kata, perbuatan kita sehari-hari dalam kasih kesetiaan dan kesucian dengan menjadi teladan Kristus ( 1 Timotius 4: 12).

Memantulkan tabiat Kristus untuk menjadi Terang Kristus dan menjadi anak-anak Allah seperti tertulis dalam Matius 5:16 : ” Demikian hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” .
Bahkan kamu menjadi terang dunia (Matius 5:14), menjadi anak-anak terang (Yohanes 12:26), dan Yesus adalah terang itu sendiri (Yohanes 12: 46).

Dengan demikian sebagai kesimpulannya -menurut pendapat saya- syarat agar berbuah dengan sebuah kehidupan beragama dan sebuah kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah tetap setia dan tetap melakukan penurutan kepada perintah Allah disertai pula dengan takut akan Allah seperti tertulis dalam Imamat 25 :17,36,43, Imamat 18:4, Imamat 18:26, Keluaran 20:20, Keluaran 19:5-6, Imamat 19:37, Imamat 20:6,22, Imamat 25:17, Imamat 25:18,19, Yeremia 17:7-8, Imamat 23:3-5, dan Kisah Rasul 11:23.

Namun, dari sekian banyak tokoh Alkitab yang hidupnya penuh dengan Roh Kudus, serta dalam praktik kehidupan sehari-harinya senantiasa berbuah roh yaitu Nabi Yusuf seperti tertulis dalam Kitab Kejadian 39 : 1-23.
Amin…Tuhan Yesus memberkati..
Pamulang, Minggu, 12/2/2017

 



Puisi : Tuhan, Ajarkan Aku Untuk Bertobat dan Berbuah Dalam Iman

Puisi : Tuhan, Ajarkan Aku Untuk Bertobat dan Berbuah Dalam Iman

Karya : Pulo Lasman Simanjuntak

Aku ingin berbalik kepada Tuhan setelah 10 tahun (kini 20 tahun)
 tubuhku ditenggelamkan
dalam baptisan kudus
tetapi tanpa iman.

Telah ‘kucuri’ berkali-kali perhatian dunia yang dihuni bayi-bayi iblis
ketimbang panggilan untuk pelayanan pekerjaan Tuhan
di rumah ibadah tiap tahun silam.

Aku Ingin berbalik kepada Tuhan
setelah kudengar Raja Daud berfirman;
 dalam Kitab Mazmur Pasal 29
maka ‘Suara Tuhan’ kembali kudengar lewat Hamba Tuhan
yang diurapi di puncak-puncak gunung dengan pepohonan.

Dan engkaupun sahabat dalam iman berkata garang:
“Suara Tuhan penuh kekuatan
Suara Tuhan mematahkan pohon aras
Suara Tuhan membuat padang gurun gemetar
Suara Tuhan membuat beranak rusa betina yang tengah mengandung.”

Aku terperangah……
sujud menyembah Tuhan yang kudus
sambil meminta pengampunan dosa-dosa
yang berulangkali kutorehkan dalam rumah Tuhan.

O, seperti pertobatan Rasul Petrus
menangis saat ayam berkokok tiga kali.Dan aku juga menangis.

Ajarkan aku untuk bertobat, ya, Tuhan
ajarkan aku untuk berbuah dalam iman, ya, Tuhan

tak ada lagi amarah dan dendam
membeku seperti sengatan matahari pagi
di padang gurun dipenuhi ular-ular berbisa.

Cairkan, Tuhan, hatiku yang mengeras ini
dengan iman yang kubangun bersama Roh Tuhan.

Tak ada lagi dusta dalam doa dan pengharapan
panggil aku,ya, Tuhan…..panggil aku, ya, Tuhan...
untuk melayaniMu
setia memelihara hukum-hukum Allah
dan kesaksian tentang Yesus Kristus.

Terpujilah Engkau Tuhan mulai sekarang sampai selama-lamanya.


Bekasi, 2009- Pamulang,  Juni 2019



Berbuah Dalam Iman Kristen

Apakah arti BERBUAH DALAM IMAN KRISTEN

Inilah pertanyaan yang terfokus kepada Yesus Kristus.Karena tentang KEBENARAN FIRMAN TUHAN, saya-dengan doa dan roh rendah hati-akan sukacita untuk menjawabnya.

Kata “Buah” disebutkan beberapa kali oleh Tuhan Yesus Kristus…”Dari BUAH-nyalah kamu akan mengenal mereka..”(Matius 13 :16a).

Bahkan tentang “Perumpamaan Seorang Penabur” (Matius 13 : 1-23 dan Markus 4 :1-20 dan Lukas 8:4-15).

Tuhan Yesus menekankan perlunya BENIH (Firman Tuhan) jatuh di tanah yang baik dan BERBUAH, ada yang tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, dan seratus kali lipat (Matius 13:8,23 dan Markus 4 : 8, 20 dan Lukas 8:8,15)

Masih tentang BUAH, Rasul Yohanes menyatakan lagi dalamYohanes 15:2.
Lalu, Rasul Paulus mengatakan orang yang sudah dibaptis, bertobat, bertumbuh dalam IMAN kepada Yesus Kristus akan terus berbuah yakni BUAH-BUAH ROH KUDUS (kasih,sukacita,damai sejahtera,kesabaran,kemurahan,kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri-Galatia 5:22-23).

Sedangkan BUAH BUAH PERTOBATAN antara lain bersabar (Kolose 3:12-13, Kolose 1:11 dan 1 Timotius 6:11) serta jangan marah (Mazmur 37:7-8).

Buah-buah penurutan juga dinyatakan dalam perbuatan-perbuatan baik terlihat dalam tabiat yang menyerupai tabiat dan kehidupan Kristus (Mazmur 40:9, Yohanes 5:30 dan 1 Yohanes 2:6).

Sedangkan IMAN (apa itu iman dapat dibaca dalam Ibrani 11:1) atau “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibrani 11:6).

Roma 10:17 ” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”.

Jadi kesimpulannya yaitu : setelah kita BERTOBAT (Kisah Rasul 2:38) dalam baptisan kudus menerima Yesus Kristus dan kebenaran-Nya) maka IMAN kita BERTUMBUH dan BERBUAH hanya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Kristus akan HIDUP dalam diri kita (Galatia 2:20), dan tabiat-Nya akan BERBUAH di dalam tabiat kita, sehingga tabiat kita akan sempurna seperti tabiat Kristus dan telah siap menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali.

Pamulang, Rabu 1/8/2018,pukul 12.15 WIB
Lasman Simanjuntak/Ketua Jemaat GMAHK Jatinegara

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 27 Juni 2019

35 Puisi (1980-2016) Karya Pulo Lasman Simanjuntak

35 Puisi  (1980-2016)

Karya : Pulo Lasman Simanjuntak

Bersetubuh Dengan Tikus

Kami harus bersetubuh dengan tikus ini
di atas ranjang terowongan dapur
berselimutkan tanah merah
birahiku melepuh
sungguh sudah berminggu-minggu
kukunyah habis spermamu jadi berita utama
di layar televisi, surat kabar, dan media digital
sehingga puisi yang malam ini kutulis
terbuang (percuma)
ditelan dengkur tidurmu

Pamulang, Senin, 18 April 2016, pukul 22.20 WIB

Tanah Lot

Telah kutempuh namamu
lewat cuaca dan mata
hingga suara laut pun
turut mengisi dongeng swastika
alangkah lembut
dunia yang lega.

Katakanlah….
seperti indera kita
menyingkap sejarah iba
kutukan macam apa lagi
membuat bintang-bintang berguguran
di serambi pura
sedang keheningan anak-anak pantai
telah menyatu dengan mesra
menyebar jejakmu kecil
di masa lampau.
Kini tinggal kita yang bertekad
waktu kau hapal keterasinganku
cemas berlumur darah
sebagai layaknya matahari siang
surut di dada
kita pagutkan rindu ini
sebelumnya akhirnya
ia akan membatu.

Denpasar, 1980

Di Kota Bangli (40 kilometer) Suatu Sore

-sajak duka bagi Made Anom-
Jangan kau paksa aku
untuk bertanya
mengapa terjadi cuaca !
Dalam suasana pasrah seperti ini
terminal yang esa
biarkan mengetuk-ngetuk pintu
bagi setiap penjelajah
menanti tergelincuhnya senja
memohon seribu dugaanmu.

Denpasar, 1980

Sungai Musi Suatu Malam Berkabut

Sungai Musi suatu malam
tanpa mata
berkabut putih- seperti lelehan lepra.
Sungai Musi kubawa tidur lelap dalam sajakku
yang selalu berucap ;
selamat datang penderitaan
selamat datang kesengsaraan…

Palembang, 2016

Tubuhku Bersatu Dengan Suara Ombak Laut Selat Sunda

Kami datang
membawa sebungkus dendam
menyusuri pasir dan injakan karang tegar
sunyiku tak mendaki matahari pagi .
Sejak dalam perjalanan tadi
sahabatku bercerita rakyatku menyedot minyak bumi
dua puluh tahun kemudian kita akan krisis pangan
di negeri khatulistiwa (dua sahabat karib tetap menyodorkan wajahnya untuk dilukis di muka wajah laut).
Di atas meja bundar
gelas demi gelas dihidangkan hiruk pikuk suara ombak laut Selat Sunda
dingin.mengerikan.
kami harus hidup dengan roh rendah hati.

Pamulang, 2016

RUMAH DOA (Bag.Pertama)

Di atas bantalan batu-batu dan pasir biru
jadilah sebuah rumah rapuh
ke sana kubangun mimpi-mimpi luruh
alangkah keruh nyanyian penyair pilu
keluh kesah masa laluku.

RUMAH DOA (Bagian Kedua)
Di atas batu dan pasir biru
kubangun mimpi-mimpi kudus.
Enam abad butuh waktu
untuk menjenguk Tuhan
di muka pintu.
Kemana gerangan doa-doa itu
melayang siang dan malam.

DOA PAGI
Seribu hantu menyerbu diriku
saat bertelut
menghadap mezbah Tuhan
dengan kata-kata menghujat berlumur dosa memerah
yang makin melumpuhkan tubuhku
untuk berucap doa-doa sambut matahari pagi.

UPAH DOSA
Airmata mengalir ke sebuah situ
berlabuh dalam rahang otak
musim kemarau
sudah dua abad maut mau meledak
lewat sekilas berita.
O, aku jadi teringat
uang tiga puluh keping perak
untuk si pengkhianat yang menjual kepalsuan
bagi Tuhan.

SAJAK JUMAT SORE
Saat sembahyang menutup matahari terbenam
kubayangkan tubuhku tergantung di tiang bukit tengkorak
sementara di luar jendela hujan deras
makin membuat hatiku gelisah
untuk pulang menuju ke pembaringan malam.

Bekasi, 2015

BANDARA INTERNASIONAL CHANGI
1
Lihatlah toko-toko siang ini sudah berdandan
mau tunggu apa lagi mahluk dungu.
Jasad makin usang sepanjang landasan.Permadani batu
tak beri salam tuli
kumpulan kaki yang payah.
2
Percakapan riuh kulipat rapi dalam kopor
menyedot sepi kian berlemak
sampai dari jarak begitu dekat
supir airbus menggosok-gosok jantung.
Pesawat belum menembus lapisan kaca
oi, ada bau lonte.Kuku-kuku birahi
Di sini tanpa beban
sebuah benua dirobek-robek.

Singapura, Desember 1996

DARI SINI
Ketika tiba kudaku dicambuk bulu-bulu
beranda stasiun yang lugu
makin mengeras bumimu berlapis-lapis.
Pacu! Ayo! Pacukan kudaku sarat racun tumbuhan
menuju gurun perang
sampai terkencing mata uang logam.
Logikaku terus berlari…..,berlari
mendaki matahari di kaki mall yang terbakar
faktur-faktur gemerlap.
Perjalanan kilas balik sudah basi
giliran lewat siapa harus berkemas
dari atas tenda pencuri kembang-kembang gula
ataukah menggilas rakus
roda-roda aspal.
Tercatat biodata dengan air tinta merah
aku melirik
tangannya adalah ratusan mercon
siap meledak
dalam saku celana.

Johor Baharu, Malaysia, Desember 1996

KHOTBAH
Di sebuah Kaabah Tuhan
yang dibangun zaman batu
firman kebenaran dihembuskan
pada musim kering
akupun jadi terinspirasi.

Bekasi, 1997

SAJAK PERJALANAN EPISODE PERTAMA
Badai mengamuk
dari mulut sungai tak tercatat dalam kitab.
Wajahmu membatu batasi bibir laut
aku sendiri bahasa bisu,suara protes
seperti angin berlalu.
Membujuk ke kancah perang
tak bermimpi permukiman-permukiman kumuh
serangga liar yang lapar
dan orang-orang sudah ditidurkan
di sebuah negeri gaib.
Pada zaman abad terbalik
masihkah penyair berpolitik,tanya Mr.Asart.
Sesal dibanting di trotoar jalan
perkawinan retak
terbentur dinding kapal.

Singapura, Desember 1996

SUNGAI BATANGHARI DALAM PUISI
Mendayuh sampan ke muara
matahari tercemar
sepanjang sejarah pantai timur sumatera
nelayan telah kehilangan pelabuhan.
Dalam kenangan digelar jembatan terpanjang
tempat menjerat mimpi-mimpi teduh
di dasar sungai dari hulu hingga ke laut
ikan-ikan tak pandai berenang.
Situs-situs
tercecer.Menunggu janji sakti.

Jambi, 1980

TRAUMATIK
Stasiun radio kuusung dari belakang punggung
unjuk gigi hewan-hewan melata
matahari mengepulkan asap hitam
bencana berantai
tidurku meninju bulan yang berdarah.
Membuntingi pohon tunggal
perawan bertekuk lutut
perut ditikam belati
kehilangan air mani
kabar celaka
membuatku makin menarik minat
membenturkan geger otak ke dalam kulkas.
Kebaktian sudah genap
bapak menggali kuburan riuh
saudaraku menjala pertempuran
badai gurun
jasad beradat penuh
terbaring angkuh
di atas papan catur.
Berkembangbiaklah bumi yang labil
turut berenang di dalam lautan tak bertepi
ataukah menelan bunga-bunga karang
tanyaku waktu itu
mengapa dewan-dewa rajin mabuk
menjaga pintu kematian
sekian waktu dikhianati
jadi suatu dongeng
huruf-huruf lumpuh di lembaran koran
aku kecurian tanah-tanah pijak
sepuluh tahun kubangun jadi tugu hijau dihatimu
mencair.untuk penyair atau penginjil.

Bekasi, Juli 1997

PERTEMUAN II
Siapa mau bersajak.tiang-tiang beton salah dihapalkan
penyanyi beriman, itu pikiran pertama
menyergap percakapan di pintu rumah
satu abad kemudian
sepotong ginjal tak bernilai jual
potret semua perkawinan retak
setia bersetubuh dengan birahi angin.

Bekasi, 1997
.
PERTEMUAN IV
Mari kita membangun kapal besar di atas gunung batu
suatu pertemuan ribuan jam terbang
sibuk mencuri buah jarum
dari dalam perut laut
kemarin disodorkan
daging adat
sekarang kesetiaan darah anggur
harus dipikul rata.

Hujan, Hatiku Gelisah Ingin Turun ke Sawah
Sejak kemarin sudah kulakoni
rumah tangga yang hancur
menyebar firman-Mu melalui media digital
menjadi teladan bersolek di kaca di gereja.
Lalu berbicara dengan suara lantang;
anak-anak di Damaskus Suriah yang kelaparan
anggaran negara defisit Rp 290 triliun
hingga PHK massal bertabrakan dengan kendaraan di jalan.
Pagihari ini
semua jadi berubah total
kulihat air rawa
di tubuhnya ada sawah.
Perahu berlayar
dengan pose seperti seekor macan
menyesal dan harus berdiam
seperti keterasingan diri.
Pamulang, Februari 2016

HARI-HARI BURUK

Hari-hari buruk ialah hari-hari takkala secara membabibuta ekor lusifer melibas mulutnya yang liar sehingga jantungku kian kusut meledakkan suatu amarah jadi berkesinambungan di belakang rumah Tuhan
.O, sungguh puisi ini mau bercerita ketiga kali umat Tuhan disakiti seperti bongkahan batu mau menimpa kepalaku tak sanggup lagi berbicara tentang nasehat Firman Tuhan.
Hari-hari buruk ialah hari-hari takkala seorang rahib berkhotbah dua atau tiga puisi berbalut darah hitam.Menyerang kembali wajahku jadi rusak.Jari-jari tanganku jadi tegang kembali.
O, mengapa rumah Tuhan berubah jadi rumah jagal hewan amat menakutkan.Otakku dikuasai roh setan, malaikat-malaikat Tuhan melembutkan hatiku, pecah lagi mengeluarkan nanah yang membusuk.
Pamulang, 2015

Taman Getsemani

Usai upacara komuni
menuju seberang tembok Kota Yerusalem
garang dan liar
ke sana kubawa rerumputan hijau
bunga-bunga surga.
Tanah malam jadi basah
airmata mencekam
bulan meleleh
ke pelupuk mata para rasul.
Angan-angan kudus Sungai Kidron
membentur pada doa-doa syafaat
keterasingan diri
jadi sebuah penderitaan yang dalam.
Ditariknya tangan Petrus, Yakobus, dan Yohanes
menuju tangga batu
langit yang baru ; membiru !
Angin jahat telah meniup dosa
meninabobokan dua belas tubuh letih
di atas batu nisan
direbahkan diri ke tanah.
“Ya, Abba, ya Bapa……
ambilah cawan dosa ini daripadaku,” seru Yesus
membuka jendela langit
terbuka bintang-bintang berkejaran
peluh-Nya menjadi titik-titik darah
mencair ke tanah.
Ini doa krisis terakhir untuk murid-murid
ini doa krisis terakhir untuk kita semua.
Cawan Kristus begitu berat
bukan kesakitan
dicambuk dan disalibkan
bukan penderitaan
mental dihina dan ditolak
ini adalah penderitaan rohani
memikul dosa dunia.
Nasib dunia ditentukan
nasib manusia diitimbang.

Bekasi, Juni 2015

Perjamuan Kudus

Hari raya roti tak beragi sudah tiba
domba paskah siap disembelih
di sebuah ruang atas
besar, tegang, dan berbatu-batu.
Matahari tertidur pulas
cuaca amat pekat
namun, hati manusia
dibakar api yang berdarah-darah.
Mata rohaniku melihat
mata rohaniku tertuju
mata rohaniku terbawa
terbuka lebar-lebar
salib….salib…..
di bukit Kalvari.
Yesus Kristus bersiap untuk membasuh
kaki-kaki bergetar
kaki-kaki gelisah
kaki-kaki lumpuh : tak bergerak !
sangat kotor oleh lumpur khianat
dari rawa-rawa dosa.
“basuh…..basuh… kakiku, kepalaku, mukaku, tanganku, rambutku,
dan telingaku,” seru para rasul dengan suara gempita.
Mereka harus rendah hati
mereka harus saling kasih mengasihi
kita semua yang ada di sini
hari ini diajarkan: kasih Tuhan Yesus Kristus !
Setelah itu kudengar
ada ucap dan berkat
ini roti tubuh Kristus
ini anggur darah Kristus
darah perjanjian
darah yang menderita
darah yang tiba-tiba mengingatkan akal dan budiku
melayang-layang menuju bukit Golgota.
aku terjatuh. bangkit. lalu bersujud
satu permintaan;
pengampunan dosa.
(tiba-tiba aku teringat kembali ada suara menjerit
Eli…..Eli….. Lama…Sabatani…
Tuhanku…Tuhanku ….mengapa Engkau meninggalkan aku).
Yesus tahu
saat-Nya sudah tiba
dari dunia kembali ke surga.
Setan tak dapat mengalahkan maut
kita semua dibangkitkan
dalam kemenangan abadi.

Jakarta-Bekasi, 2015/2016

Sajakku Berdamai Dengan Tikus

Ketegangan ini dimulai dari sini ;
kematian dini
semalam suntuk bercakap-cakap
tanpa bunyi petasan
dua puluh lima abad
birahiku meledak
tawa dan ibadah
kusalin untuk terakhir kali
dalam sebuah pesta
berakhir dengan pernikahan yang kudus.

Pamulang, Februari 2016

Sajakku Bersukacita Dalam Nyanyian Lagu Sion

Sungguh, Petra….
kusimak doamu yang mengerikan
dengan kornea mata lumpuh
kau sebut satu per satu kerinduan
masa kanak-kanak hingga pensiun dini
tak alpa sebut nama Tuhan
cerita bagaimana Injil dipeluk erat-erat.
Mulai tembok yang sempit, lingkungan kumuh
bau minuman keras, percabulan
sampai kau miliki sebuah rumah hijau
yang tak pernah kau lihat lagi
di sana telah tumbuh pohon yang telah mati haid.
Kutatap mimbar kudus rabu sembahyang
” Lihatlah, hidup makin sulit, teknologi digital
telah bersatu dengan
utangku dua ratus sembilan puluh triliun rupiah,” kataku.
Petra lalu menjawab
-bukan dalam puisi –
hanya berbisik dengan mulut yang bau sunyi membusuk.
“Tuhan mau datang…. Tuhan mau datang,”katanya sambil terus
memukul tongkatnya keras-keras
sekeras kepalanya yang ditutupi kacamata hitam.

Pamulang, Februari 2016

Masa Perjalanan

Telah jamnya tiba
pejalan kaki tak pernah merayu
kudanya mati di rawa
betapapun gunung-gunung buta
jadi sepond cinta
kehilangan makna.
Matahari berpacu dalam pot
memburu anak-anak kampung
hijrah dari tanah-tanah keramat
menggigit bukit
hingga sepi sejenak.
Selanjutnya dari sini
hanya terlihat selintas
di jantungnya yang sebelah kiri
sebuah perahu pucat berlayar di tengah lautan
tak tertulis lagi
dalam peta.

Bandung, 1981

Hatiku Berlayar Menuju Rumah Tuhan

Menembus subuh berkemeja hitam
tergesa-gesa doa ini alpa direnungkan
ingat pelabuhan laut tanpa kapal
kulahap perjalanan Nabi Musa
kutelusuri jemaat mula-mula
roh-roh yang berhembus
lewat kaca digital dan buku kehidupan.
Selesai sudah imanku dibangun
suara ombak dan angin samudera
jadilah kehendakMu Tuhan.

Pelabuhan Tanjung Priok
Februari 2016

Tanah Papua , Ketakutanku Terbungkus Lima Abad

Perjalanan ini dimulai dari sebuah bandara yang hiruk pikuk
lalu kami ‘terbang’ bak rajawali
menembus malamhari dengan perempuan-perempuan cantik tak pernah ngantuk.
Setelah bersatu dengan terbitnya matahari pagi di wilayah paling timur nusantara
mulailah cerita bertemu dengan keasingan di negeri sendiri.
Oi, selamat datang di hutanTanah Papua.
Tanahku yang menghijau dengan siraman air dingin Danau Sentani.
Pucatlah mukaku dihiasi rambut ikal sepanjang belum menyentuh Kota Jayapura.
Tiba di Lembah Baliem Wamena tanpa penghuni.; sunyi!
mari kita beribadah sehari saja
berdoa di gereja kota
tak terdengar nyanyian pujian
atau rebana ditabuh .
Maka kami pun masuk sebuah hotel
tanpa air jernih
lampu-lampu
dapat menyala di hati kami
hanya tergenang bau rawa.
Perjalanan dilanjutkan menerobos gunung dan bukit meliuk-liuk
mayat-mayat yang diawetkan.

Jayapura-Wamena
Minggu Desember 2015

Anakku ‘Hilang’ Ditelan Ombak , Kesepian Jadi Batu

Anakku yang gagah sedang menghitung pecahan matahari
terbenam di tubuh laut
Selat Sunda-tanah Banten- situs berdarah.
Seperti burung rajawali, ia sering terbang kian-kemari
sangat liar ,dan bikin kesal hati.
Lihatlah, gigi-giginya yang tumbuh membusuk
seperti karang-karang terjal di atas pasir putih Pantai Florida
yang pagi itu hatiku semakin berwarna warni.
Lalu terjadilah pendarahan dalam kesunyian sendirian di sawung kelam.
Mengapa aku tak bisa berenang? tanya kawan seiman.
Padahal anakku telah gunakan kacamata hitam
untuk memotret ikan-ikan yang bisa terbang
sampai menembus cakrawala kekelaman.
Duh, tubuh dan kulitnya berubah warna;
seperti tak kukenal lagi
dari rahim bumi mana ia menetas.
Ayo…lari….larilah…. kucing anggora anakku …..menuju karang-karang terjal
menuju ombak yang menggulung angin malam
cuaca kian membeku .
Resiko ke depan bukan milikku lagi.
Sebab hanya ada satu pilihan : ikut Tuhan, atau ikut Baal !

Pamulang, Juli 2015

Sajakku Dikepung Asap Pekat 1.060 Titik

Menghitung sembilan puluh hari
tanpa matahari pagi
lalu ditambah tiga kali dua puluh empat jam
jadilah bola mataku (memerah)
berwarna mata srigala hutan
paru-paruku kembali dibakar
di tubuh Sungai Musi
yang telah menghilang dari garis peta buta.
Lalu dari badan Jembatan Ampera
tanpa kapal kayu-tanpa nelayan -kembali kubangun mimpi-mimpi luruh ini.
Mengapa zaman pra sejarah nenek moyang Pulau Sumatera
belum ciptakan api
asap yang berangkat dari sebuah titik panas.
Lihatlah hutanku yang kembali dibakar sangat mencengangkan.
Benar kata Pujangga melayu: bangsa ini harus bertobat sungguh-sungguh!
Bukan andalkan teknologi bom air
yang sewaktu-waktu dapat meledakkan kota ini
jadi sebuah daratan gambut
tak berpenghuni.
Palembang,,Rabu 21 Oktober 2015

Kuterbangkan Sajakku Lima Puluh Meter

Dengan hati cemas
penghuni kota mulai berlari-lari
mengejar api dan bau asap menyengat
timbul dari masing-masing ketiak
– angin jahat berhembus- menembus kaca jendela rumah .
Semua mulut butuh masker
menghindari binatang liar
membawa racun tumbuhan ke atas ranjang.

Kota Palembang Rabu 21 Oktober 2015

Mendaki Bukit Tuban

diselimuti hujan
tubuhnya yang letih
berkejaran waktu
dengan derasnya
aliran sungai dari bukit sebrang.
Lalu kami bersekutu
ladang-ladang batu
bersolek sejak dinihari
tanpa menghadap matahari.
Desaku tak lagi muntahkan
doa pagi
bagi hari perhentian yang dilipat-lipat.
Di hamparan panen raya jagung ini
petani tak pandai bernyanyi lagi
karena harga kiloan dibanting
para importir berwajah bening.
Diceritakan kesulitan;
pupuk kandang tujuh bulan
dan anak-anak yang rindu berenang
supaya bapaknya tak hanya dikenang.
Lalu dilukiskan sebuah tanah embung
musim kemarau sampai musim hujan.
Segera disebar
semangat menanam
dalam puisiku
ada areal persawahan
ada pula ruang batin,
namun,aku tak mau mati miskin.
Tuban, Jawa Timur,Maret 2016
Kota Surabaya di Sini Puisiku Bernyanyi
Kota Surabaya di sini puisiku bernyanyi
tentang masa kanak-kanak
tak sempat bernafas panjang
memotret akte kelahiran
seperti mengunyah permen kehidupan
sunyiku lalu lalang
lalu terbentur di padang ilalang.
Sebuah rumah sakit
tanpa ada penyakit.
Di kota pahlawan ini
perangku berkecamuk
karena mereka telah mengamuk
berulang-ulang birahi makin gemuk.
Mereka saling bertengkar di atas papan catur
disembunyikan di kuburan.

Surabaya 4 Maret 2016

Puisiku Berenang Dalam Lumpur Sawah

Inilah peta perjalanan
bersetubuh dengan hijauan sawah
mencangkul di atas sepi yang basah
petani ternyata masih merintih
berhari-hari harga gabah
terluka parah
celanaku berdarah
disuntik mata uang rupiah.
Kemiskinan ini jadi sebuah sungai
yang mengalir deras
diantara mesin panen raya
terselip senyum Mbok Minah
perlahan hilang
diterjang hujan .

Mojokerto Kamis 3 Maret 2016

Mandi di Ketiak Sawah

Mandi di ketiak sawah
seperti kita memburu waktu
seekor ikan gabus tak lincah
berenang dalam lumpur rahimmu.
Lama engkau tanam benih padi
dalam perutku yang kian tua
namun tetap berbuah.
Seperti karungan beras dan gabah itu
bukan lagi milik petani miskin
atau penyanyi dangdut yang bergoyang
tiap pagi di pintu masuk desa.

Lamongan,Jawa Timur,13 Maret 2016

Hujan, Hatiku Gelisah Ingin Terjun ke Sawah
Sejak kemarin sudah kulakoni
-rumah tangga yang hancur-
menyebar firman-Mu melalui media digital
menjadi teladan bersolek di kaca di gereja
dan berbicara dengan suara lantang;
anak-anak di Damaskus Suriah yang kelaparan
anggaran negara defisit Rp 290 triliun
hingga PHK massal bertabrakan dengan kendaraan di jalan.
pagihari ini
semua jadi berubah total
kulihat air rawa
di tubuhnya ada sawah.
perahu berlayar
dengan pose seperti seekor macan
menyesal dan harus berdiam
seperti keterasingan diri.

Pamulang, Minggu, 28 Februari 2016


Biodata :

Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya, 20 Juni 1961.Menempuh pendidikan di
Sekolah Tinggi Publisistik (STP-Jakarta).Belajar sastra secara otodidak.Hasil karya sajaknya pertama kali dipublikasikan sewaktu masih duduk di bangku SMP, yakni dimuat di ruang sanjak anak-anak Harian Umum Kompas.
Kemudian sajak-sajaknya disiarkan di Majalah Keluarga, Dewi, Nova, Monalisa, Harian Umum Merdeka, Suara Karya, Jayakarta, Berita Yudha, Media Indonesia, SKM.Simponi, SKM.Dialog, Majalah Mahkota, dan Seputar Indonesia (Sindo).
Buku kumpulan sajaknya yang sudah terbit Traumatik (1997), Kalah atau Menang (1997), dan Taman Getsemani (2016/segera terbit).  Namanya juga telah masuk dalam Buku Leksikon Sastra Indonesia (Pamusuk Eneste/Kompas/Gramedia).Pernah bekerja sebagai wartawan Sinar Pagi, Mandala (Bandung), Redaktur Pelaksana wartawan SK.Dialog (1998-2013), dan saat ini sebagai Pemimpin Redaksi beritarayaonline.co.id/beritarayaonline.com(23 Maret 2013-sampai sekarang),Pemimpin Redaksi eMaririm.com (2013-2015) dan Pemimpin Redaksi BeritaRaya TV (2019-sampai sekarang)

Minggu, 09 Juni 2019

Indikator Ekonomi Catat Keberhasilan Pembangunan Pertanian Indonesia

Jakarta,BeritaRayaOnline,- Pembangunan infrastruktur, utamanya jalan yang telah menurunkan angka kecelakaan di musim mudik lebaran 2019, bukan satu-satunya prestasi pemerintah. Pemerintahan Jokowi-JK juga terus memberikan catatan positif dalam memperbaiki taraf ekonomi penduduk tanah air melalui program dan kebijakan pembangunan pertanian.

Dalam empat tahun terakhir (2014-2018) kesejahteraan penduduk perdesaan yang mayoritas adalah petani, terlihat semakin membaik kondisinya. Demikian disampaikan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ketut Kariyasa dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/6).

Kariyasa menyertakan beberapa indikator yang representatif untuk menunjukkan kondisi tersebut. Seperti meningkatnya daya beli atau kesejahteraan masyarakat, menurunnya ketimpangan pendapatan masyarakat, stabilnya atau inflasi bahan makanan/pangan, dan menurunnya jumlah penduduk miskin.


“Membaiknya daya beli atau kesejahteraan petani terlihat dari membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) dalam empat tahun terakhir,” ujar Kariyasa.

Ia melanjutkan, menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun dasar 2012 sebesar 100, selama periode 2014-2018, NTP terus meningkat dari 102,03 (2014) meningkat menjadi 102,46 (2018). Demikian halnya dengan NTUP, juga terus meningkat dan bahkan menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari NTP. Pada 2014 besarnya NTUP adalah 106,05 dan tahun 2018 meningkat menjadi 111,83.

“Membaiknya daya beli masyarakat, ternyata juga diikuti oleh semakin meratanya atau menurunnya ketimpangan pendapatan masyarakat. Hal ini ditandai oleh menurunnya Gini Ratio. Pada Maret 2013, secara nasional Gini ratio masih 0,424 dan pada Maret 2018 turun menjadi 0,389,” urainya.

Kemudian pada September 2018 pemerataan pendapatan kembali membaik yang ditandai oleh menurunnya Gini Ratio menjadi 0,384. Sejalan pada tingkat nasional, ketimpangan pendapatan masyarakat di perkotaan dan perdesaan juga menurun.

“Yang cukup membanggakan bahwa pemerataan pendapatan masyarakat perdesaan lebih baik dibandingkan di perkotaan, yang ditandai Gini Ratio di perdesaaan selalu lebih rendah dari perkotaan,” terang Kariyasa.

Pada Maret 2013, Gini Ratio di perkotaan 0,431 dan di perdesaan 0,320 dan pada Maret 2018 turun masing-masing menjadi 0,401 di perkotaan dan 0,324 di perdesaan. Pada September 2018, kembali turun masing-masing menjadi 0,391 di perkotaan dan 0,319 di perdesaan.

Pertanian Menjaga Angka Inflasi

Kariya menjelaskan selain memperbaiki daya beli dan ketimpangan pendapatan masyarakat, menurut Kariyasa keberhasilan pemerintah dalam memacu produksi dalam negeri juga berkontribusi nyata dalam menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat. Hal ini tercermin dalam empat tahun terakhir inflasi bahan makanan/pangan menurun secara konsisten. Pada tahun 2013, inflasi bahan makanan/pangan masih sangat tinggi, 11,35% dan pada tahun 2014 turun menjadi 10,57% Pada tahun 2015 dan 2016 , inflasi bahan makanan/pangan mulai mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu masing-masing menjadi 4,93% dan 5,69%.

“Bahkan pada tahun 2017 inflasi bahan makanan/pangan turun sampai tingkat 1,26% dan merupakan inflasi bahan makanan/pangan yang terendah yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia,” jelasnya.

Menurutnya, dampak dari membaiknya ketiga indikator di atas (membaiknya daya beli, menurunnya ketimpangan pendapatan, dan stabilnya harga pangan) menyebabkan jumlah penduduk miskin di Indonesia terus menurun.

Pada Maret 2018, tercatat secara nasional jumlah penduduk miskin turun dan menembus angka satu digit (9,82%), dan pada September 2018 kembali turun menjadi 9,66%. Demikian halnya dengan jumlah penduduk miskin di perdesaan, pada Maret 2013 masih tercatat 14,32%, dan Maret 2018 turun menjadi 13,20% dan pada September 2018 kembali turun menjadi 13,10%.

Jumlah penduduk miskin di perkotaan juga terus menurun, dari 8,39% pada Maret 2013, menjadi 7,02% Maret 2018 dan tinggal 6,89% pada September 2018.

“Membaiknya indikator-indikator ekonomi utama di atas menunjukkan bahwa program dan kebijakan terobosan pembangunan pertanian yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pertanian selama ini sudah tepat karena terbukti mampu memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat perdesaan secara nyata, tidak hanya sebatas peningkatan produksi,” tandas Kariyasa.(***)

Editor : Lasman Simanjuntak

Atasi Hama Uret pada Budidaya Nanas Secara Alami

Jakarta, BeritaRayaOnline,-Nanas merupakan banyak dibudidayakan di Indonesia dan kaya nutrisi seperti Vitamin C, Asam Folat, Manganese dan senyawa Bromelain. Buah ini disukai oleh masyarakat karena rasanya asam manis. Terkadang nanas dikonsumsi segar sebagai hidangan pembuka baik di restoran maupun hotel.

Dalam upaya peningkatan produktivitas baik  kuantitas maupun kualitas, perlu diperhatikan faktor-faktor penentu budidaya tanaman seperti, benih, pengolahan tanah, pemupukan dan perawatan terutama pengelolaan terhadap hama dan penyakit tanaman.

Uret atau Lepidiota stigma merupakan salah satu hama yang sering menimbulkan kerugian  bagi petani nanas di Kediri.  Hama ini menyebabkan tanaman nanas yang sehat tiba-tiba layu dan mati karena akar utamanya dirusak.

"Kerusakan terberat dapat disebabkan oleh larva instar ke 3. Hama uret ini juga mempunyai kisaran inang yang sangat luas yaitu salak, pisang, labu, semangka, cabai, kacang, jagung, karet, kelapa, kopi, tebu dan tanaman lainnya," ujar Fungsional POPT Hortikultura, Arif Akbar.

Arif menjabarkan, serangga dewasa dalam bentuk kumbang, meletakkan telurnya di tanah yang ditutupi serasah-serasah dan  atau diletakkan di dalam tanah.  Stadium pertumbuhan uret terdiri dari tiga, yaitu stadia telur, larva dan dewasa (imago).

Stadia yang berperan menjadi hama yaitu stadia larva (instar 3 paling merusak), stadia larva umumnya berada di tanah atau sekitar tanah, sedangkan pada stadia dewasa (imago) kumbang yang dapat terbang jauh serta tertarik dengan cahaya.

Uret menyerang tanaman dengan cara memotong dan memakan perakaran sehingga tanaman menjadi merana, mudah dicabut dan dalam serangan berat bahkan menyebabkan tanaman mati.

"Dalam pengelolaan hama tersebut, maka harus dilakukan secara terpadu mengikuti konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Pengendalian ini dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa cara pengendalian diantaranya  pengendalian mekanis, kultur teknis, biologis atau dengan kimia," jelas Arif.

Pengendalian uret dapat dilakukan dengan cara: a) Pengendalian mekanis dengan menggumpulkan dan memusnahkan telur dan larva uret. Pemusnahan dilakukan dengan mengumpulkan/membuntit uret menggunakan kantong plastik atau di berikan kepada hewan peliharaan seperti burung dan ikan; b) Pengendalian biologis dengan menggunakan jamur entomopatogen Metarhizium sp.  Jamur ini dapat diaplikasikan langsung di lahan dan akan menginfeksi uret. c) Penggunaan perangkap lampu dilakukan untuk memerangkap  serangga dewasa (kumbang). Cara ini dapat di kombinasikan dengan memasang baskom berisi air atau jaring di bawah lampu sehingga kumbang terperangkap.

Cara pengendalian paling ideal adalah mengkombinasikan cara-cara pengendalian tersebut. Semoga dengan semakin baiknya harga jual nanas yang diperoleh petani akan memotivasi petani untuk lebih memperhatikan dan merawat tanamannya secara intensif.

"Guna mendatangkan keuntungan optimal serta menghindarkan kerugian akibat serangan hama dan penyakit petani perlu mengetahui cara-cara pengendalian hama terutama Uret. Untuk mendapatkan produk yang aman konsumsi maka pengendalian OPT dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan," ujar Direktur Perlindungan Hortikultura, Sriwijayanti Yusuf.

Yanti menambahkan bahwa walaupun nanas bukan komoditas utama nasional akan tetapi pemerintah  tetap memperhatikan. Buah ini berpotensi ekspor serta mampu menggerakkan perekonomian petani, khususnya di kabupaten-kabupaten sentra pengembangan nanas.(***)

Editor : Lasman Simanjuntak

Senin, 27 Mei 2019

PBHMI Dukung Program Revolusioner Mentan Amran Ciptakan Petani Milenial


Jakarta,BeritaRayaOnline,-Gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan dan menjadikan sektor pertanian sebagai garda terdepan pertumbuhan ekonomi nasional melalui keterlibatan petani milenial mendapat dukungan dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI). Pasalnya, memajukan sektor pertanian Indonesia yang berdaulat dan menjadikan Indonesia sebaga lumbung pangan dunia sesuatu yang mustahil jika tidak membangkitkan minat atau pasion generasi muda untuk menjadi petani.

“Pada tahun ini Menteri Pertanian bertekad menciptakan 1 juta petani milenial. Para petani tersebut diharapkan mampu produksi komoditas pertanian yang berorientasi tidak hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri tapi harus kuasai pasar ekspor. Ini bagi kami jalan baru kebangkitan sektor pertanian, karena petani milenial tidak hanya bertani tapi juga sekaligus menjadi pelaku usaha muda,” demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kemaritiman dan Agraria, Pri Menix Dey pada acara buka puasa bersama Mentan Amran di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Pria jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menilai program menciptakan petani milenial dapat secepatnya terwujud. sebab, Kementan sendiri selama pemerintahan Jokowi-JK telah membangun modernisasi pertanian dan menerapkan pertanian yang berbasis teknologi yang sangat maju. Misalnya, baru di pemerintahan sekarang, petani di pedesaan hingga perbatasan sudah menggunakan alat mesin pertanian mulai dari pra tanam, panen, hingga penanganan pasca panen yang sama dengan negara maju.

“Kita bisa lihat, Menteri Pertanian telah mulai membangun digitalisasi pertanian, traktor saja tidak hanya empat roda, tetapi juga sudah ada traktor yang cukup dikendalikan dengan remot kontrol. Begitu mesin panen jagung dan jagung sudah sangat maju sehingga inilah yang menjadi turbo penggerak generasi muda dengan mudahnya memilih jalan menjadi petani sukses,” terang Pri Menix.

Oleh karena itu, Pri Menix berharap agar program petani milenial secepatnya terwujud, maka perlu mendorong masing-masing daerah memiliki gerakan pengusaha muda pertanian berbasis teknologi pertanian 4.0. Hal ini sejalan dengan gagasan ekonomi ummat sebagai poros baru kebangkitan ekonomi Indonesia guna mengurai secara nyata kemiskinan yang didominasi masyarakat di level pedesaan.

“Nah untuk memulai mewujudkan gerakan ini, perlu sinergitas PBHMI dengan Kementan untuk membuat preneur camp pengusaha muda pertanian. Dengan kegiatan ini, tidak hanya mengejar peningkatan produksi, tapi juga mendorong petani muda bisa menciptakan nilai tambah dari suatu komoditas pertanian,” tuturnya.

“Inilah jawaban dari apa yang disampakan Pak Presiden Jokowi bahwa untuk meningkatkan nilai devisa, harus dipacu kegiatan ekspor. Komoditas pertanian memiliki banyak komoditas bernilai ekonomis tinggi untuk diekspor,” pinta Pri Menix.

Sementara itu, Mentan Amran dalam sambutannya menyebutkan capaian pembangunan pembangunan selama 4,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, di antaranya berhasil menekan inflasi bahan pangan dari 10,57 persen di pada 2014 menjadi 1,26 persen di 2017. Dari capaian ini, ada banyak negara yang dilampaui Indonesia, yaitu Jepang, Belanda, Kanada, Jerman, dan total ada 12 negara yang kita lampaui, sebentar lagi Amerika Serikat kita lampaui.

“Capaian berikutnya di bawah pemerintahan Jokowi-JK, sambung Amran, ekspor komoditas pertanian hingga saat ini melonjak 26 persen, nilainya Rp1.700 triliun. Begitu PDB sektor pertanian naik 47 persen, total akumulasi nilainya Rp1.375 triliun atau separuh dari APBN,” sebutnya.

"Itu baru kenaikan saja, tapi Indonesia juga meraih peringkat ke-5 dunia PDB sektor pertanian. Ini hasil kerja penyuluh penyuluh di seluruh Indonesia," pintanya.

Oleh karena itu, Amran bertekad agar yang bergerak di sektor pertanian saat ini hingga ke depannya agar tidak lagi diisi hanya dari kalangan petani yang tua, tetapi harus digerakkan petani milenial.

“Inilah yang disebut regenerasi petani yang sekaligus menjadi pelaku usaha di sektor pertanian. Generasi muda tidak hanya memiliki semangat, tetapi juga memiliki terobosan yang kekinian menciptakan inovasi dari hulu hingga hilir, intinya komoditas pertanian selalu memiliki nilai tambah. Alhasil, komoditas pangan bernilai ekspor,” tandasnya.(*/Rilis Kementan)

Editor : Lasman Simanjuntak

Senin, 20 Mei 2019

Revitalisasi Sekolah, Pasar, dan Sarana Olahraga Butuh Dana Rp 7 Triliun

Jakarta, BeritaRayaOnline,-Untuk merevitalisasi pembangunan sekolah, pasar, dan sarana olah raga sepanjang tahun 2019, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Perumahan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membutuhkan alokasi anggaran kurang lebih sebesar Rp 7 triliun yang nantinya akan diperoleh dari sumber Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
" Revitalisasi pembangunan ketiga sarana tersebut  nantinya akan difasilitasi melalui Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan Pasar, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR," jelas Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan Pasar, Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, dalam acara Orientasi Jurnalis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang berlangsung di Hotel Park Regis Arion, Kemang, Jakarta Selatan, Senin sore (20/5/2019).
Dijelaskannya, untuk sektor pendidikan, pihaknya akan membangun 2.000 sekolah, sedangkan sebanyak 200 lebih akan difokuskan untuk penanganan madrasah, 41 PTN, 9 PTKIN, serta 9 pasar.Sekolah dan madrasah ditargetkan Desember 2019, sementara tahun berikutnya secara single year, tetapi bertahap penangannya sesuai dengan alokasi anggaran dan pelaksanaannya.
"Di samping itu, ada pula penanganan fasilitas pasca bencana gempa di Sulawesi Selatan yakni sebanyak 473 sekolah atau madrasah dan 4 pasar. Untuk fasilitas penanganan pembangunan di sektor olahraga yakni akan dilakukan untuk vanue Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua, yang akan difoksukan pada fasilitas Istora, Aquatic, Hockey, dan Cricket.
 
"Sementara lahraga tahun 2020 kita selesaikan dukungan vanue untuk penyelenggaraan PON Papua, bulan Juli insya Allah karena akan digunakan bulan September, jadi akan kita selesaikan pada bulan Juli 2020 paling lambat," pungkas Iwan Suprijanto. (**/Bro-3)