Senin, 29 Agustus 2022

Puisi : AIRMATA KUDUS (episode dua)

Puisi 

Pulo Lasman Simanjuntak

AIRMATA KUDUS ( episode dua )

menetes air hujan dari cakrawala pagi
membasahi ruang-ruang jiwaku
yang makin membatu

hatiku kini makin teduh
berlindung pada roh suci
pada mezbah  siang dan malam

jasad yang dulu berlumur darah menghitam
telah dimakamkan dalam tanah
paling dalam

kupikul salib
kupikul salib
tanpa ada lelah
o, indahnya damai sejahtera dari Tuhan

seperti ranting-ranting pohon kehidupan
aku buahi setiap pagi
lewat renungan kitab suci

hidupku yang dulu diselimuti karang laut lepas
mencair
ya, mencair, Tuhan !

Firman Tuhan dibacakan para nabi
kuhapal satu per satu 
untuk jadi anak terang

Tuhan izinkan aku bersaksi
mulai pagi hingga hingga matahari kembali mengecil
tentang kasih Allah yang ditiup dalam nafas kehidupan

rohaniku yang pernah sakit keras
sampai airmata kudus ini berpencaran
laksana air terjun
dari sungai-sungai besar yang bermuara
sampai ke pintu surga

sebab aku tahu
hidup tinggal  menghitung hari-hari singkat
berjalan bersama Kristus
ke atas permukaan bumi baru
yang di dalamnya ada 
janji-janji Tuhan

kuatkan imanku ,Tuhan
pegang tanganku kuat-kuat
badai dari padang pasir
terus menyerang-menerjang keras !
pada cuaca yang buas
kekalkan hidupku, Tuhan

Pamulang, Selasa 30 Agustus 2022

Kamis, 25 Agustus 2022

Puisi : J𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 π“π„π‘πˆπ€πŠ πŒπ„π‘πƒπ„πŠπ€, πŒπ€π‹π” πŠπˆπ“π€

J𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 π“π„π‘πˆπ€πŠ πŒπ„π‘πƒπ„πŠπ€, πŒπ€π‹π” πŠπˆπ“π€

Karya :  Ahmad Sastra

negeri ini masih dicekik ribuan triliun hutang berbunga haram
jika negeri ini telah mampu melunasi hutang itu
silahkan teriak merdeka !
jika belum mampu, lebih baik diam dan berfikir
malu kita

banyak anak negeri yang hanya jadi babu di negeri orang
mereka, seringkali disiksa dan dianiaya
jika negeri ini belum mampu memulangkan mereka
memberi pekerjaan layak dan mensejahterakan
jangan teriak merdeka !
lebih baik diam dan berfikir
malu kita

negeri katulistiwa ini dihampari kekayaan alam yang luar biasa
namun dikelola oleh orang lain
rakyat hampir tak menikmatinya
jika kekayaan alam ini belum bisa dikuasai negara
jangan teriak merdeka !
lebih baik diam dan berfikir
malu kita

kemiskinan dan pengangguran semakin meluas
terasa berat untuk bisa hidup layak
bahkan harga-harga terus merangkak naik
ditambah pajak yang kian mencekik
jika masih meluas kemiskinan
jangan teriak merdeka !
lebih baik diam dan berfikir
malu kita

anak negeri tengah terjerembab watak amoral
narkoba merajalela
seks bebas liar menyasar siapa saja
pornoaksi dan pornografi makin menggila
jika anak bangsa masih amoral
jangan teriak merdeka !
lebih baik diam dan berfikir
malu kita

demokrasi korporasi mencengkram negeri ini
keuangan yang maha kuasa
korupsi menjadi budaya
kolusi makin menganga
kerugian uang rakyat tak terkira
jika perilaku ini masih mewarnai bangsa
jangan teriak merdeka !
lebih baik diam dan berfikir
malu kita

luas negeri ini dipenuhi potensi sumber daya
namun garam masih impor
namun singkong masih impor
jika negeri ini belum mandiri
memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri
jangan teriak merdeka !_
lebih baik diam dan berfikir
malu kita

luas negara ini jutaan hektar
namun lebih dari setengah dikuasai asing
hingga rakyat tak lagi punya lahan luas
berdesak-desakan di tanah yang sempit
jika tanah negara belum mampu direbut kembali
jangan teriak merdeka !
Lebih baik diam dan berfikir
malu kita

malu kita
tak berdaya
tak Kuasa
lumpuh di ketiak penjajah
malu kita
malu kita
(siapkan generasi yang beriman, berilmu, beramal)

**/puisi ini dikutip dari group wa "sastera sahabat kita " kamis pagi 18/8/2022, dan sdh seizin penulisnya untuk.di-share.
-------------------------------------------------------------------
Editor  : Pulo Lasman Simanjuntak

Info Sastra : Baca Buku Setya Sastra Nagari

Jakarta, BeritaRayaOnline

Info Sastra  : 

Barusan selesai baca buku SETYASASTRA NAGARI (30 tahun Kesetiaan Sastra Indonesia) diterbitkan oleh Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia dengan kurator dan penyusun Rg.Bagus Warsono.

Cetakan pertama tahun 2021 oleh penerbit Penebar Media Pustaka, Bantul, Yogyakarta, ISBN 978-623-6875-97-1 yang ditujukan sebagai Buku Pengayaan Sastra untuk sekolah lanjutan (SMP dan SMA) serta perguruan tinggi.

Nama saya (Lasman Simanjuntak) ada dalam urutan nomer 70, karya puisi halaman 54-55, dan biodata penyair pada halaman 195.

Salam Puisi Indonesia.

colek Arief Joko Wicaksono , Ayid Suyitno Ps , Endang Supriadi , Humam S. Chudori , Nanang Ribut Supriyatin , Sukardi Soekardi Wahyudi , Wawan Hamzah Arfan , Cunong Nunuk Suraja , Isbedy Stiawan Z S , Micky Hidayat. (**)
Editor : PL.Simanjuntak