Jumat, 30 Juni 2017

Kisah KFC : Tak Ada Kata Yang Terlambat

*"TIDAK ADA KATA TERLAMBAT"*

Di usia 5 tahun Ayahnya meninggal
Di usia 16 tahun dia berhenti bersekolah
Di usia 17 dia sudah dipecat 4 kali dari pekerjaan
Di usia 18 dia menikah
Di usia 18 - 22 dia menjadi konduktor dan gagal
Lalu ikutan militer dan dikeluarkan

Lalu mencoba tes masuk fakultas hukum dan lagi lagi gagal
DI usia 19 dia menjadi ayah
Di usia 20 istrinya meninggalkannya dan mengajak serta putri nya yg masih bayi
Dia bekerja di cafe kecil sebagai tukang cuci piring dan tukang masak
DIa mencoba mengambil lagi putrinya dari istrinya yg pergi meninggalkannya dan akhirnya berhasil meyakinkan istrinya untuk kembali pulang
Di usia 65 tahun dia pensiun dari pekerjaan
Dan di hari pertama menjadi pensiunan, dia mendapat cek dari pemerintah senilai 105 dollar
Dia merasa pemerintah pun menganggap dia tidak bisa membiayai hidupnya sehingga harus memberi tunjangan hari tua
Dia memutuskan untuk melakukan percobaan bunuh diri
, karena merasa selama 65 tahun hidup , dia selalu menjadi orang gagal di bidang apapun
Dia duduk di bawah pohon , menuliskan niatnya bunuh diri di secarik surat
Tapi ... akhirnya dia mengurungkan niat
Dan sebaliknya dia menulis... Apa YANG DIA MAU CAPAI di sisa hidupnya ini di usia yg sudah senja. Dia sadar dia masih punya keahlian. Yaitu memasak.
Dia meminjam 87 dollar dengan jaminan cek nya dan membeli ayam ,
memasaknya dengan resepnya..
Lalu berjualan door to door dan ditolak ribuan kali dari 1 rumah ke rumah lainnya di kota Kentucky
Ingat, di usia 65 dia sudah menyiapkan niat untuk bunuh diri
Tapi di usia 88 tahun , dia menjadi Billionaire dari usaha Kentucky Fried Chicken
Moral cerita :
TIDAK PERNAH ADA KATA TERLAMBAT UNTUK MEMULAI
Yang penting sikap dan kegigihan...
Seberapapun gagalnya , bangkitlah terus.
Semua kunci dan modal keberhasilan itu sudah ada di dalam diri kita sendiri
Temukan di dalam diri dan berkaryalah
Tidak ada kata terlambat untuk bermimpi .....
#Kisahinspiratif (Fb/Bro-2)

Editor : Eykel Lasflorest Simanjuntak

Kamis, 22 Juni 2017

Amran Sulaiman, Menteri Jokowi yang Lincah

Sorong, BeritaRayaOnline,-Tak sedikit pun terpancar aroma lelah dari raut wajah Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat memberikan pengarahan kepada para petani, Pejabat Pemkab Sorong dan Pemprov Papua Barat di sela kunjungan kerja di Desa Malawili, Aimas, Sorong, Papua Barat, Selasa (20/6/2017) pagi waktu setempat.

Suaranya tetap lantang, narasinya terstruktur rapih, badannya tetap tegap. Sesekali menggerakkan kedua tangannya untuk mempertegas apa yang diutarakannya tentang visi Kementerian Pertanian yang merupakan implementasi dari poin ketujuh Nawacita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Bahkan, ada kalanya apa yang diutarakan Menteri Amran mengundang gelak tawa ratusan hadirin. "Tuh, sapinya lihat kita, 'bangunkan aku'," ujarnya sembari menunjuk ke arah sapi yang sedang duduk di lahan kosong di sekitar lokasi pertemuan.

Pernyataan tersebut diutarakannya untuk memecut semangat petani dan pemerintah daerah (pemda), agar lebih bersemangat membangun Indonesia di sektor agraria dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada.

Padahal, jeda Menteri Amran untuk beristirahat cukup singkat. Ketika tiba di Bandara Domine Eduard Osok Sorong, sekira pukul 08.00 WIT, beliau langsung menggelar rapat evaluasi dan penajaman program bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan beberapa pejabat terkait serta didampingi Kasdam Kodam XVIII/Kasuari Brigjend Purnawan Widi Andaru dan Wakapolda Papua Barat Kombes Petrus Waine, langsung menuju lokasi acara.

Apalagi, agenda sehari sebelumnya di Jakarta, Senin (19/6), juga terbilang padat, meski seluruhnya digelar di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sejak Senin pagi, Menteri Amran menerima tamu di ruang kerjanya. Kemudian, dilanjutkan dengan rapat internal membahas penajaman program. Lalu, peraih gelar Doktor Ilmu Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menggelar buka bersama media sekaligus santunan anak yatim.

Sesaat kemudian, langsung menuju bandara untuk bertolak ke Sorong. Namun, transit dahulu di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Praktis, tiada istirahat dalam waktu yang cukup panjang.

Terlebih setelah memberikan pengarahan di Sorong, Menteri Arman langsung bertolak ke Pelabuhan Waisai Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Selama perjalanan laut, pembantu Presiden Jokowi kelahiran Bone, Sulsel, itu, malah menghabiskan waktunya untuk  berdiskusi menyangkut permasalahan-permasalahan pertanian yang ada di Papua Barat.(**)

Presiden Apresiasi Kinerja Mentan, Mendag, dan Kapolri


Jakarta,BeritaRayaOnline,-Presiden RI, Joko Widodo mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Kapolri dalam mengendalikan stabilisasi harga pangan selama bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri.

Pernyataan ini disampaikan sendiri pleh Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna Rapat Evaluasi terkait harga -harga bahan pokok dan antisipasi mudik lebaran di Istana Merdeka tadi sore (22/6/2017)

Diakui bahwa dalam sejarah Indonesia memang baru kali ini harga terkendali dalam bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri. Hal ini diperkuat dengan adanya laporan Kepala BIN yang menyatakan harga komoditas pangan di bawah HPP.

Seperti beras IR 64 diPasar Induk Beras  Cipinang  (PIBC) harga berada pada kisaran Rp. 7400 dan harga daging beku di pasaran tidak lebih dari Rp. 80.000, gula pasir Rp. 12.500, dan ini juga diikuti oleh pasar ritel modern seperti Alfamart.

Harga pangan stabil jelang Idul Fitri ini membuat ibu-ibu rumah tangga sekarang tersenyum.

Menteri Perdagangan Sabtu lalu (17/6/2017) menyatakan stabilnya harga pangan ini karena ada sinergitas antara Kementerian Pertanian yang memenuhi produksi dengan Kementerian Perdagangan yang mengendalikan harga. "Kami sinergi dengan Kementan", ujarnya ketika mengunjungi PIBC bersama Mentan dan Gubernur DKI.

Keberadaan Satgas Pangan yang dinisiasi oleh Polri juga merupakan sinergitas antara Kementan, Kemendag, Polri dan KPPU telah mampu mengendalikan pasokan dan harga pangan.

Untuk menjaga stok pangan aman dan harga stabil selama Ramadhan dan menjelang Idulfitri,  pemerintah pusat telah membangun kerja sama dengan semua pemerintah daerah, 70 kabupaten kota terus dipantau berdasarkan proyeksi ada kekhawatiran harga bergejolak, maka stok akan segera dikirim.

Sebagai barometer saat ini  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Yakni meminta Pemprov DKI Jakarta agar memperbanyak membangun gudang penampungan.(**)

Jumat, 16 Juni 2017

Jalan Lintas Selatan Jawa Jelang Mudik.Lebaran

Berfoto pada.lintas selatan jawa jelang.mudik Lebaran Sabtu (10 Juni 2017) di Rancaengkek Kabupaten Bandung

Foto Eykel Dalam Pemulihan Kesehatan

Jakarta,BeritaRayaOnline, Eykel Lasflorest Simanjuntak dalam pemulihan kesehatan di GMAHK Pamulang (3/6/2017)

Bertamu ke GMAHK.Pamulang (Bagian II)

Pada Sabtu (3 Juni 2017) berfoto di depan Situ Pamulang depan GMAHK Pamulang

Bertamu ke GMAHK Pamulang

Bersama anakku Eykel Lasflorest Simanjuntak kami bertamu ke GMAHK Pamulang, Sabtu (Sabat/3 Juni 2017) karena pemulihan kesehatan Eykel.(*)

Senin, 12 Juni 2017

Penjelasan Pdt.Kuntaraf Soal Gereja Advent

Jakarta, BeritaRayaOnline,-Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kiriman e-mail dari seorang sahabat mengenai tulisan Sdr. Paul Hidayat M.Th, dalam Reformata Desember 2004, dengan judul, “Karena Ada Kekosongan Dalam Gereja Asal!” Saya merasa kaget saat membaca laporan utama tersebut yang menyebutkan bahwa Gereja Advent termasuk bidat, bahkan disebutkan mempunyai ajaran sesat. Oleh sebab majalah Reformata mempunyai semboyan untuk “Menyuarakan kebenaran dan keadilan,” maka saya mengharapkan agar kebenaran dapat dinyatakan, dan sanggahan kepada artikel tersebut dapat diperlakukan secara adil, sehingga pembaca tidak hanya membaca dari satu pihak saja. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Redaksi yang akan memuat jawaban saya ini dalam majalah Reformata.

Nah oleh sebab kita semua mencari kebenaran, majalah Reformata ingin untuk menyuarakan kebenaran, sebenarnya, apakah yang dimaksudkan dengan kebenaran? Alkitab sedikitnya memberikan tiga hal yang menjadi arti dari kebenaran, yaitu: Yesus adalah kebenaran (Yohanes 14:6), Firman Allah adalah kebenaran (Yohanes 17:17), dan Hukum Allah adalah kebenaran (Mazmur 119:30). Kami meyakini bahwa ukuran kebenaran bukanlah nama atau sekte gereja, atau bukanlah orangnya atau pendetanya yang datang di gereja; tetapi ajarannya yang sesuai dengan kebenaran. Jikalau gereja mengajarkan hal yang tidak sesuai dengan Yesus, Firman Allah atau Hukum Allah, maka padanya tidak ada kebenaran.

 

Sebab itu sebelum seseorang akan menghakimkan dan menyebarluaskan bahwa ajaran dari satu gereja itu sesat, kita harus menggunakan Alkitab sebagai dasar. Bila ternyata bertentangan dengan Yesus, Firman Allah dan Hukum Allah; maka kita boleh mengatakan ajaran itu sesat.

 

Hidayat mengatakan bahwa gereja Advent termasuk sesat menurut evaluasi teologisnya, dalam hal ini beliau menggunakan ukuran doktrin sentral. Beliau menjelaskan doktrin sentral tersebut dengan kata-kata, “Tiga doktrin utama yang sudah ada dari Perjanjian Baru menjadi ukuran kebenaran iman Kristen ialah pengakuan akan Ke-Allah-an dan kemanusiaan Yesus Kristus, Ketritunggalan Allah, dan keselamatan semata karena anugerah dalam karya penyelamatan Yesus Kristus.” Nah untuk jelasnya, saya ingin sampaikan bahwa dalam gereja Advent saat ini ada 27 doktrin dasar, Tentang Ketritunggalan Allah dalam doktrin dasar No. 2, Mengenai pengakuan akan Ke-Allah dan kemanusiaan Yesus terdapat dalam doktrin dasar No. 4, dan mengenai keselamatan semata karena anugrah, terdapat dalam doktrin dasar No. 10.

 

Marilah kita lihat ketiga doktrin dasar tersebut tersebut yang terdapat dalam Seventh-day Adventist Believe…27:

 

# 2. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempercayai bahwa hanya ada satu Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus, kesatuan dari tiga oknum yang kekal. Allah itu baka, mahakuasa, mahatahu dan di atas segalanya, mahahadir. Ia mempunyai kepastian dan di luar jangkauan manusia untuk mengerti, namun Ia dapat diketahui dengan pernyataan Diri-Nya. Ia selamanya layak untuk disembah, dipuji dan dilayani oleh seluruh penciptaan.

 

# 4. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempercayai “Allah Anak yang kekal telah menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui Dia segala sesuatu diciptakan, tabiat Allah dinyatakan, keselamatan manusia tercapai dan dunia dihukumkan. Selamanya Dia adalah Allah, Dia juga menjadi manusia yang sebenarnya, Yesus Kristus. Dia dikandung oleh sebab Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria. Dia hidup dan mengalami pencobaan sebagai manusia, Namun secara sempurna menjadi teladan dalam kebenaran dan kasih Allah. Melalui mujizat-Nya Dia menyatakan kuasa Allah dan menunjukkan sebagai Mesias yang dijanjikan. Dia menderita dan mati secara sukarela di kayu palang untuk dosa kita, telah dibangkitkan dari kematian dan naik ke surga. Dia akan datang kembali dalam kemuliaan-Nya untuk membebaskan umat-Nya dan untuk memperbaharui segala sesuatu.

 

# 10. Dalam kasih dan karunia-Nya yang tidak terhingga, Allah telah membuat Yesus, yang tidak mengenal dosa, menjadi berdosa, supaya di dalam Dia kita bisa mendapatkan kebenaran Allah. Dengan bimbingan Roh Kudus, kita akan dapat melihat kebutuhan kita, mengakui keadaan kita yang berdosa, mengakui pelanggaran kita, dan memiliki iman di dalam Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, sebagai Juru Selamat dan Teladan kita. Iman yang menerima keselamatan datang melalui kuasa ilahi dari Firman Allah dan ini adalah karunia anugerah Allah. Melalui Kristus kita dapat dibenarkan, diangkat sebagai anak-anak Allah, dan dibebaskan dari perbudakan dosa. Melalui Roh Kudus kita dilahirkan kembali dan disucikan; Roh Kudus memperbaharui pikiran kita, menuliskan hukum kasih Allah dalam hati kita, dan kepada kita diberikan kuasa untuk menghidupkan hidup yang kudus. Bila kita bergantung kepada-Nya kita akan ambil bagian dalam sifat ilahi dan akan mendapatkan jaminan keselamatan saat ini dan di masa pehakiman.

 

Bila kita melihat ketiga dasar kepercayaan gereja Advent, jelas gereja Advent tidak termasuk dalam bidat atau mempunyai ajaran sesat. Hal ini juga yang menjadi kesimpulan dari Dr. Walter R. Martin dan Dr. Donald Grey Barnhouse. Pada tahun 1950-an, Dr. Walter Martin editor dari Eternity Magazine, dan dikenal sebagai pendiri dari Christian Research Institute, sedang mengumpulan bahan untuk menyusun buku Kingdom of Cults. Dia saat itu mengkatagorikan Gereja Advent sama seperti Mormon, Saksi Jehovah, Christian Science etc. Namun setelah dia meneliti lebih lanjut, membaca banyak buku tentang Advent dan mengadakan wawancara dengan ratusan orang, akhirnya dia menarik kesimpulan bahwa gereja MAHK bukanlah bidat. Sebab itu sebagai gantinya memasukkan Advent dalam buku The Kingdom of Cults, justru dia menulis buku, “The Truth about Seventh-day Adventism.” Kebenaran Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dalam buku yang dicetak oleh Zondervan Publishing House (Grand Rapids, Michigann) pada tahun 1960 tersebut, ia menjelaskan secara mendetail untuk 248 halaman, dengan kesimpulan bahwa gereja Advent bukan bidat, tetapi salah satu denominasi dari gereja Kristen.

 

Kata sambutan dari buku tersebut diberikan oleh Dr. Donald Grey Barnhouse, pendiri dari Evangelical Ministries yang telah menulis 17 buku. Apakah yang dia tuliskan? Agar lebih jelas, saya tuliskan dalam bahasa aslinya, “As the result of our studies of Seventh-day Adventism, Walter Martin and I reached the conclusion that Seventh-day Adventists are a truly Christian group, rather than an antichristian cult. . . Let it be understood that we made only one claim; i.e, that those Seventh-day Adventists who follow the Lord in the same way as their leaders who have interpreted for us the doctrinal position of their church, are to be considered true members of the body of Christ.” (The Truth of Seventh-day Adventism, hal. 7).

 

Dua contoh tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 1956, mereka yang telah mempelajari dengan mendalam akan ajaran gereja MAHK yang Alkitabiah, menarik kesimpulan bahwa gereja Advent bukanlah bidat, kalau begitu, tidak pantas dikatagorikan mempunyai ajaran yang sesat.

 

Memang di Indonesia masih beredar buku Etika Kristen tulisan Dr. Verkuijl, dan salah satu bukunya menyebutkan gereja Advent adalah bidat. Pada tahun 1977, saat saya mengambil program pasca sarjana di Andrews University Michigan, Dr. Verkuijl datang ke Andrews University, dan beliau merasa kagum melihat kemajuan pekerjaan MAHK sedunia sebagai denominasi Kekristenan, namun sayang beliau sudah meninggal sebelum merevisi bukunya. Namun bila kita mempelajari Alkitab dengan sebenarnya, kita akan menarik kesimpulan yang tepat. Saya sendiri berasal dari agama Budha, kemudian dibaptiskan dalam gereja GKI. Kemudian beralih ke Methodist, terus ke Pentakosta. Dan dalam proses mencari kebenaran, saya akhirnya menjadi anggota Masehi Advent Hari Ketujuh. Sekarang ini, sedikitnya dua pendeta gereja non-Advent yang menjadi Advent dalam setiap tahun di Amerika saja. Kami belum sebutkan ratusan dari seluruh dunia. Mengapa hal ini terjadi, Sdr. Hidayat benar, sebab “Adanya kekosongan dari gereja asal.” Namun bukan berarti gereja yang dimasuki adalah gereja sesat. Kembali, kita harus menguji setiap ajaran, apakah Alkitabiah atau tidak? Tujuan dari teologia adalah untuk menguji suatu ajaran; namun kita tidak boleh bias untuk mengatakan gereja asal itu benar, dan gereja yang muncul itu adalah sesat.

 

Sebenarnya Hidayat mengakui, “memang gerakan Advent tidak mengajarkan hal-hal yang menyimpang tentang doktrin sentral seperti Tritunggal, Ke-Allahan dan kemanusiaan Yesus Kristus dan keselamatan, namun…..” (kemudian Sdr Hidayat menyebutkan empat alasan yang kita akan bahas kemudian). Dari penjelasan tersebut, Hidayat tidak konsisten dengan tulisannya sendiri. Sementara beliau mengatakan tiga doktrin sentral, tetapi kalau untuk Advent, tidak cukup tiga doktrin sentral, harus dituntut lebih daripada itu, sampai dikatakan, “sesat.”

 

Sebenarnya bagi mereka yang mempelajari teologia dari berbagai denominasi Kekristenan, ada dua istilah yang biasa digunakan, yaitu: orthodoxy dan heterodoxy. Orthodoxy, perbedaan dalam doktrin sentral, sedangkan heterodoxy, perbedaan dalam doktrin lainnya. Bila ada perbedaan dalam doktrin lain, selama ada persamaan dalam doktrin sentral, maka gereja atau sekte atau denominasi tersebut disebut sebagai Kristen. Tetapi bila sudah ada perbedaan dalam doktrin sentral, maka baru disebutkan sebagai cult atau bidat. Nah dalam dasar tersebut, sangat disayangkan Hidayat sudah memasukkan gereja Advent dalam kelompok bidat, dan mengajarkan ajaran sesat, padahal tidak ada perbedaan dalam doktrin sentral.

 

Nah sekarang saya coba jawab argumentasi yang diberikan oleh Hidayat, dengan memberikan alasan mengapa sampai memasukkan gereja Advent dalam kelompok bidat, walaupun gereja Advent mempunyai doktrin sentral yang sama.

 

Untuk latar belakangnya, saya ingin mengatakan bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh tidak pernah menubuatkan waktu kedatangan Yesus, dan William Miller sendiri bukanlah anggota Masehi Advent Hari Ketujuh. William Miller mempelajari Alkitabnya dengan teliti, dan mendapatkan ayat Daniel 8:14 tentang nubuatan 2300 pagi dan petang, dan menarik kesimpulan bahwa Yesus akan datang pada akhir dari 2300 pagi dan petang; dan itu berakhir tanggal 22 Oktober 1844. Sebab itu sejak tahun 1831, dia mulai mengabarkan bahwa Yesus akan datang pada tanggal 22 Oktober 1844. Jumlah mereka yang percaya tersebut sekitar 100,000 orang. Namun waktu Yesus tidak datang pada tanggal tersebut, orang-orang kecewa. Namun ada kelompok kecil, sekitar 100 orang yang terus mendalami Alkitab, dan mereka mendapatkan kesalahan interpretasi dari William Miller. Mereka mendapatkan bahwa tanggal 22 Oktober bukanlah tanggal kedatangan Yesus kedua kali, tetapi tanggal Yesus memasuki Bilik yang mahakudus di surga. Kelompok ini terus berkembang, belajar Alkitab lebih lanjut, hingga sekarang mempunyai 27 doktrin dasar, dan mulai diorganisasi sebagai gereja pada tahun 1861. Dari kelompok yang hanya 100 orang ini, gereja MAHK sekarang memiliki sekitar 14 juta anggota, dan sekitar 20 juta yang ikut berbakti setiap hari kebaktian di seluruh dunia.

 

Nah sekarang kita akan coba melihat empat perkara yang menjadi keberatan bagi Hidayat untuk memasukkan gereja Advent dalam kelompok Kristen, menyebutkan Advent itu bidat dan mempunyai ajaran sesat. Empat hal tersebut adalah sebagai berikut:

 

Soal sumber otoritas. Hidayat menyebutkan gerakan Advent menjadikan Alkitab sebagai sumber otoritas, namun menempatkan ajaran para pelopor terutama Ellen G. White sebagai sumber otoritas lain di samping Alkitab. Untuk itu kita perlu melihat apa yang tertulis dalam doktrin dasar gereja MAHK.

 

# 1. “Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Firman Allah yang tertulis, diberikan dengan inspirasi ilahi melalui orang kudus Tuhan yang telah berbicara dan menuliskan saat mereka digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam Firman-Nya, Allah telah memberikan kepada manusia pengetahuan yang penting bagi keselamatan manusia. Alkitab adalah pernyataan kehendak-Nya yang tidak pernah bersalah. Firman Allah ada ukuran tabiat, ujian pengalaman, pernyataan doktrin yang authoritative dan catatan yang dapat dipercaya dari tindakan Allah dalam sejarah.”

 

#17. “Salah satu karunia dari Roh Kudus adalah nubuatan. Karunia ini merupakan tanda yang jelas dari jemaat yang sisa dan dinyatakan dengan pelayanan Ellen G.White. Sebagai utusan Allah, tulisannya merupakan kelanjutan dan sumber autoritas dari kebenaran yang menyediakan hiburan, bimbingan, instruksi dan koreksi kepada jemaat. Tulisan Ellen G. White juga secara jelas mengatakan bahwa Alkitab adalah ukuran kebenaran di mana semua ajaran dan pengalaman harus diuji.”

 

Kedua dasar keyakinan tersebut menunjukkan bahwa Alkitab adalah sumber otorítas utama dalam jemaat MAHK. Namun jemaat Advent meyakini Ellen G. White mempunyai karunia rohani dalam bernubuat, tetapi tidak bisa tulisannya bertentangan dengan Alkitab. Berulang-ulang Ellen G. White menyebutkan bahwa tulisannya adalah “terang kecil,” yang membawa kita kepada terang yang besar yaitu Alkitab. Tulisannya membawa kita kepada Alkitab, membawa kita mengerti kepada Alkitab, dan menolong kita untuk mengaplikasikan Alkitab dalam hidup kita.

 

Hidayat menyebutkan bahwa umat Advent menerima ajaran Ellen G. White yang salah sekalipun. Apakah boleh saya tahu mana yang salah? Untuk 41 tahun saya menjadi seorang anggota Advent, dan melayani sebagai pendeta MAHK untuk 34 tahun yang terakhir ini, setiap hari membaca Alkitab dan tulisan Ellen G. White, dan belum mendapatkan satu tulisannya yang bertentangan dengan Alkitab. Kami menyadari bila seseorang mengakui memiliki khayal dari Tuhan, kita tidak boleh sembarangan mempercayainya. Itulah sebabnya kita harus uji. Alkitab memberikan sedikitnya empat ujian tersebut, yaitu: Ajarannya harus sesuai dengan kesaksian (Alkitab) – Yesaya 8:20; nubuatannya harus genap (Yeremia 28:9), dari buah kehidupannya kita mengenal dia (Matius 7:20), dan dia harus menerima Yesus sebagai yang berasal dari Allah Bapa, (1 Yohanes 4:1-3). Ternyata kami lihat Ellen G. White lulus dari ujian. Bukan hanya itu, tanda gereja di akhir zaman adalah mempunyai iman kepada Yesus dan menurut hukum Allah (Wahyu 14:12), mempunyai kesaksian Yesus dan menurut hukum Allah (Wahyu 12:17), dan kesaksian Yesus adalah Roh bernubuat (Wahyu 19:10). Dan umat Advent meyakini bahwa Ellen G. White sepenuhnya mendapatkan terang dari Tuhan. Walaupun Ellen G. White hanya berpendidikan sampai kelas 3 SD, namun bisa menulis sekitar 80 buku, 4500 artikel, dan 100,000 halaman; dalam berbagai pengetahuan, kesehatan, rumah tangga, pendidikan, penginjilan bahkan pertumbuhan gereja. Bagaimana seorang bisa buat ini kalau tidak mendapatkan inspirasi dari Tuhan?

 

Dengan terang dari Tuhan, mereka yang membaca tulisannya dan mengaplikasikan dalam hidup mereka mendapatkan berkat yang tidak terhingga. Misalnya dari 320 penelitian tentang orang Advent dalam 40 tahun yang terakhir, didapatkan bahwa mereka yang mengikuti ajaran Ellen G. White untuk memiliki pola hidup sehat, maka mereka bisa hidup 11-12 tahun lebih panjang. Hebat, bukan? Kehebatan tulisannya dapat dilihat dari cendikiawan dunia yang telah membaca tulisan Ellen G. White, walaupun mereka bukan Advent, misalnya kita ambil dua contoh saja, Dr. Florence Stratemeyer, dari Columbia University dan Dr. Clave McCay dari Cornell University.

 

“Recently the book Education by Ellen G. White has been brought to my attention. Written at the turn of the century (1903) this volume was more than fiftyyears ahead of its times. And I was surprised to learn that it was written by a woman with but three years of schooling. “The breadth and depth of itsphilosophy amazed me. Its concept of balanced education, harmonious development, and ofthinking and acting on principle are advanced educational concepts….

 

“Mrs. White was concerned with the whole learner–the harmonious development of mental, physical, and spiritual powers….

“I am not surprised that members of the Seventh-day Adventist church hold the writings of Mrs. White in great respect and make them central in developing the educational programs in their schools,”

 

-Florence Stratemeyer, Ph.D.,  Professor of Education,  Teachers College, Columbia University.

 

Professor of Nutrition, Dr. Clive McCay of Cornell said; “How much better health the average American might enjoy if he but followed the teachings of Mrs. White.” See McCay’s articles in theReview and Herald for February 12, 19, and 26, 1959

 

Para professor tersebut bukanlah orang Advent, namun merasa kagum dengan tulisan dari seorang wanita berpendidikan kelas tiga SD, namun tulisannya sudah mendahului jaman. Misalnya, lebih dari 150 tahun lalu, sementara banyak orang merokok, dan menganggap tembakau adalah obat, Ellen G. White sudah katakan, “jangan gunakan tembakau.” Bukankah sekarang banyak gereja Kristen yang juga mengajarkan jangan merokok? Lama sebelum ilmu pengetahuan mendapatkan banyaknya bahaya daging sebagai salah satu penyebab kanker, Ellen G. White menyebutkannya. Bukankah ini berarti dia mendapatkan inspirasi dari Tuhan? Tidak heran tulisannya tersebar di seluruh dunia. Salah satu buku Ellen G. White, yaitu Steps To Christ, telah diterjemahkan dan dicetak dalam berbagai bahasa di dunia; lebih banyak dari penulis wanita manapun sepanjang zaman. Kalau Sdr. Hidayat berminat, saya bisa kirimkan buku-bukunya, dan Anda bisa menilai, apakah ada yang bertentangan dengan Alkitab. Justru semuanya menjunjung tinggi Alkitab.

 

Hidayat menyebutkan: “Gerakan Advent sesuai ajaran White mengganggap bahwa Kristus mengabil sifat manusia yang telah mengalami noda. Maksudnya bukan bahwa Kristus memiliki sifat manusia berdosa, tetapi ia mengambil sifat kemanusiaan yang telah dilemahkan oleh dosa.” Untuk mengerti ajaran Advent apakah Alkitabiah atau tidak, kita lihat apa yang Alkitab katakan:

 

Jesus adalah manusia 100%. Ia memiliki darah dan daging (Ibrani 2:14).Dalam segala sesuatu, ia dijadikan seperti sesama manusia (Ibrani 2:17)Tubuh dan pikiran-Nya mempunyai keadaan seperti manusia lain hingga Ia bisa lapar, haus, capek atau kuatir (Matius 4:2, Yohanes 19:28, 4:6, Matius 26:21; 8:24).Ia dapat menyatakan belas kasihan, marah dan sedih (Mattius 9:36, Markus 3:5)Kadang-kadang Dia merasa terganggu, dan bersedih sampai menangis (Matius 26:38, Yohanes 11:33, 25).Ia berdoa dengan tangisan dan airmata, sampai berkeringat darah (Lukas 22:44).Hidup yang berdoa menunjukkan ketergantungan kepada Allah (Matius 26:39-44)Dia adalah Adam kedua, dan hidup seperti daging yang dikuasai dosa. Ayat lengkapnya kita lihat dalam Roma 8:3, “Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa. Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.”Keadaan Yesus itu lebih buruk dari keadaan Adam. Saat Adam diciptakan, belum ada dosa, dan ia hidup dalam taman Eden yang sempurna. Namun Yesus lahir di dunia, dalam keadaan tubuh manusia yang telah 4000 tahun setelah dosa. Sebab itu keadaan Yesus lebih gampang untuk berdosa daripada Adam, namun Yesus yang telah dicobai dalam segala hal, namun Ia tidak berdosa (Ibrani 4:15).

 

Jadi Sdr. Hidayat, Yesus yang telah mengambil sifat kemanusiaan yang telah dilemahkan akibat dosa adalah sesuai dengan Alkitab. Bahkan kita dapat lebih mengerti keluarbiasaan Yesus, yang walaupun telah mengambil sifat kemanusiaan yang yang telah dilemahkan oleh dosa, Yesus tidak berdosa, sebab Ia bergantung kepada Allah Bapa. Ia tidak pernah melanggar hukum. Ia patut menjadi teladan kita yang sempurna.

 

Mengenai dua tahap dari pengampunan dosa dan penghapusan dosa. Umat Advent meyakininya berdasarkan Alkitab. Ini merupakan penjelasan yang panjang yang bisa memakan beberapa halaman. Saya akan memberikan intinya dahulu. Kalau seandainya redaksi Reformata berminat agar saya jelaskan secara Alkitabiah mengenai hal ini, saya dapat memberikannya dengan sangat terperinci apa yang diajarkan oleh Alkitab. Sesuatu yang ajaib! Bila kita melihat bagaimana kegenapan nubuatan Alkitab dari buku Daniel, mengenai waktu kelahiran, kematian Yesus dijelaskan. Namun diperlukan waktu yang panjang untuk menjelaskannya.

 

Namun untuk ringkasannya, kita mengetahui apa yang terjadi dalam jaman perjanjian baru, telah dinubuatkan, ada yang disimbolkan dan kegenapan dari simbol tersebut. Misalnya orang Israel harus membawa korban pada tanggal 14 Abid (sekarang disebut bulan Nisan), Keluaran 12:6, dan kita mengetahui kegenapannya bahwa Yesus, Anak Domba Allah yang menjadi korban oleh sebab dosa kita, persis tanggal 14 bulan Nisan saat Dia mati di kayu palang.

 

Setiap orang berdosa di Israel, mereka harus membawa korban bakaran untuk pengampunan dosa. Namun Alkitab mengatakan sementara doa mereka diampuni, dosa itu tetap melengket di bait kudus. Penghapusan dosa sebenarnya terjadi satu sekali setahun pada hari grafirat (Imamat 16). Dengan demikian, sementara mereka telah mendapatkan pengampunan dosa, penghapusan dosa itu sendiri adalah terjadi saat hari grafirat yang terjadi satu tahun sekali. Ini adalah semua merupakan simbol kepada apa yang terjadi kemudian. Nah mempelajari buku Levi, Daniel, dan Ibrani akan membawa kepada kesimpulan tersebut. Apakah dewan redaksi bersedia untuk memasukkannya? Saya dapat siapkan.

 

Untuk point yang keempat, Hidayat menyebutkan bahwa, “tentang keselamatan gerakan Advent menerima bahwa manusia dibenarkan karena menerima Kristus. Kebenaran Kristus diperhitungkan kepada orang beriman sehingga ia dibenarkan. Hanya jaminan bahwa keselamatan itu kekal agaknya tidak diterima oleh gerakan Advent. Apabila seorang Kristen jatuh ke dalam dosa, dosa-dosanya yang lama akan kembali diperhitungkan. Dengan kata lain, keselamatan akan hilang. Bila demikian, tidak jelas bahwa keselamatan sepenuhnya adalah karena anugerah Allah dalam Kristus.” Dari keterangan Hidayat, saya dapat melihat bahwa beliau mempunyai faham, “once saved, always saved.” Jemaat Advent meyakini bahwa keselamatan adalah datang dari Tuhan, dan merupakan anugerah Allah dalam hidup kita (Epesus 2:8, 9). Keselamatan bukanlah perbuatan kita. Ini adalah anugerah Allah. Namun manusia mempunyai pilihan, apakah akan menerima keselamatan atau tidak. Kita bisa mendapatkan keselamatan dengan percaya kepada-Nya (Yohanes 3:16), kita bisa mendapat hidup kekal bila kita mengenal akan Allah (Yohanes 17:3), namun jangan lupa; mereka yang telah memiliki keselamatan dari Kristus harus mempertahankan keselamatannya. Kita harus tetap tinggal di dalam Dia agar kita bisa berbuah banyak (Yohanes 15:3-5). Hasil persekutuan dengan Yesuslah yang menyebabkan kita akan menurut hukum-hukum-Nya. Sebab Yesus sendiri yang berkata, “Jikalau engkau mengasihi Aku, engkau akan menurut segala hukum-Ku” (Yohanes 14:15). Sebab iman tanpa perbuatan itu kosong (Yakobus 2:20).

 

Oleh sebab umat Advent mengajarkan hukum Allah, banyak yang menganggap bahwa kita diselamatkan oleh sebab hukum Allah. Tidak! Oleh sebab manusia telah berdosa, dan dosa adalah pelanggaran hukum (1 Yohanes 3:4), setelah menerima Yesus, yang merupakan anugerah Allah, kita patut menurut hukum-Nya. Kita patut mengetahui hukum Allah karena oleh sebab hukum, kita mengenal dosa (Roma 3:20). Nah, orang yang telah mengenal Yesus, dengan kuasa Kristus, dia patut mempertahankan keselamatannya, sebab Yesus sendiri berkata, “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahan akan selamat” (Matius 24:13). Bukankah ini jelas secara Alkitabiah bahwa orang Kristen yang akan mendapatkan keselamatan adalah orang Kristen yang bertahan sampai kesudahan? Satu tragedi di akhir zaman justru adalah yang Yesus katakan dalam Matius 7:21-23, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.” Jelas bukan bahwa memanggil Yesus sebagai Tuhan tidaklah cukup? Kita harus melakukan kehendak Bapa yang di surga. Dan bukankah kehendak Bapa itu dinyatakan di dalam hukum-Nya?

 

Mengenai keterangan orang Advent yang mengatakan: “Apabila seorang Kristen jatuh ke dalam dosa, dosa-dosanya yang lama akan kembali diperhitungkan” harus dilihat dari konteksnya bagaimana. Salah satu perumpamaan Yesus yang sangat menjelaskan hal ini adalah dalam Matius 18:23-35, bagaimana seorang hamba berhutang 10,000 talenta kepada raja dan minta ampun; maka hutangnya dihapuskan. Dia bebas, tetapi waktu dia bertemu dengan seorang yang berhutang hanya 100 dinar, dia berkata, “Bayar hutangmu!” Saat raja itu mendengar hal itu, dia marah dan berkata, “Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku? Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihi engkau.?” Perumpamaan ini jelas menunjukkan bahwa pengampunan dari Tuhan itu adalah gratis. Tuhan ampuni segala dosa kita dengan cuma-cuma. Namun, kepada kita yang telah diampuni dosanya, maka diharapkan kita siap mengampuni orang lain. Kalau kita tidak mengampuni orang lain, maka pengampunan semula itu jadi batal. Ini jelas dikatakan oleh Yesus. Bukankah kata-kata Yesus adalah kebenaran?

 

Dengan penjelasan di atas, saya harapkan Sdr. Hidayat dapat mengerti bagaimana umat Advent yang ingin tetap meneruskan perjuangan Martin Luther, dengan mempertahankan prinsip “sola scriptura, sola fide dan priesthood of all believers.” Yang saya tidak mengerti ialah bila kita mau tetap mempertahankan kebenaran, tetapi kita justru disebut sesat? Misalnya Sdr. Hidayat mempertanyakan umat Advent sebab memelihara hari Sabat. Memangnya mana yang lebih Alkitabiah, atau dengan evaluasi teologis yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, hari Minggu atau hari Sabat? Dalam hal ini saya ingin sampaikan bahwa gereja Advent tidak pernah mengajarkan bahwa kita akan selamat oleh sebab pelihara hari Sabat. Tidak! Sabat tidak menyelamatkan kita. Namun kami meyakini sebagai umat Tuhan, kita patut mengikuti teladan Yesus dan perintah Allah. Dan tanda umat Tuhan di akhir zaman adalah umat yang memelihara hukum Allah (Wahyu 12:17, 14:12). Bukankah hari Sabat termasuk hukum Allah?

 

Pertanyaan saya kepada Sdr. Hidayat, bukankah Yesus yang menciptakan dunia (Yohanes 1:1-3, 14), kalau begitu Yesus yang berhenti hari Sabat (Kejadian 2:1-3), dan memberikan 10 hukum, termasuk hari Sabat (Keluaran 20:8-11)? Bahkan Dia adalah Tuhan akan hari Sabat (Markus 2:28, 29)? Yesus sendiri pelihara hari Sabat saat di dunia ini (Lukas 4:16), para Rasul juga pelihara hari Sabat (Kisah 13:14, 17:2; 16:13, 18:4). Bukan hanya itu, bukankah kita juga akan pelihara hari Sabat di surga? (Yesaya 66:22, 23). Bukankah Yesus itu tidak berubah? (Ibrani 13:8). Apakah Allah itu adil bila Dia merubah hari kebaktian tanpa memberi tahu kepada manusia?

 

Sebagian mengatakan bahwa kita harus pelihara kebangkitan, tetapi apakah ada perintah untuk itu? Bukankah kita harus menurut kepada Tuhan lebih daripada manusia (Kasih 5:29). Hanya ada 9 ayat dalam Alkitab yang menyebutkan hari Minggu, tetapi tidak ada satu pun yang mengatakan perintah perbaktian hari Minggu. Misalnya 1 Korintus 16:2, berbicara menyisihkan dana di rumah masing-masing, bukan memberikan persembahan di gereja. Atau ada yang salah mengerti dengan Kolose 2:16, sebab dikatakan digenapkan di dalam Kristus. Tetapi bukankah yang digenapi di dalam Yesus adalah yang ada sesudah dosa? Manusia jatuh dalam dosa, perlu Juru Selamat, dan sebelum Juru Selamat datang, diberikan lambang. Dan kita dapatkan banyak upacara, atau hari Sabat orang Yahudi (Imamat 23), tetapi Hari Sabat hari Ketujuh sudah ada sebelum dosa (Kejadian 2:1-3); kalau begitu tidak termasuk di dalam Kolose 2:16?

 

Namun kami ingin sampaikan bahwa keselamatan kita adalah oleh sebab anugerah Allah, bukan oleh sebab perbuatan. Namun orang yang telah diselamatkan patut untuk menurut hukum Allah, termasuk di dalamnya hari Sabat. Bila seorang Kristen tidak boleh membunuh atau mencuri sebab tertulis dalam hukum Allah, mengapa kita meremehkan hari Sabat? Bukankah hari Sabat juga termasuk dalam 10 perintah Allah? Hukum tersebut mengatakan secara jelas, bukan sembarangan hari, tetapi hari yang ketujuh (Keluaran 20:10). Kalau Tuhan mengatakan, “Ingatlah akan hari Sabat…(Keluaran 20:8), artinya “jangan lupa” mengapakah kita melupakannya?

 

Dengan penjelasan ini saya harapkan Sdr. Hidayat mendapatkan gambaran secara teologis bahwa ajaran umat Advent adalah sesuai dengan Alkitab, bukan hanya dalam doktrin sentral, tetapi juga dalam doktrin lainnya. Nah oleh sebab Sdr. Hidayat sempat mengatakan bahwa ajaran Advent itu sesat. Apakah ini adalah pandangan pribadi atau secara gereja, pandangan itu sudah dinyatakan dan disebarluaskan ke seluruh Indonesia melalui majalah Reformata, bahkan sampai ke Amerika, sebab saya menerimanya di Washington DC, maka tulisan tersebut merupakan pencemaran nama baik dari satu gereja, yang berbadan hukum di Indonesia. Sebab itu, sebagai saudara di dalam Kristus, saya memohonkan agar Sdr. Hidayat akan mencabut tulisan tersebut, dengan pernyataan permintaan maaf. Sebagai saudara seiman, kami akan memaafkannya. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih.

 

Saudara di dalam Yesus,

Jonathan Kuntaraf, D.Min.

Cat.

(Copy dari Warta Advent Online Edisi 26)

Rabu, 07 Juni 2017

Hati-hati Akun FB anda Diretas atau diHack

MOHON PERHATIAN

Disamping video porno dan gambar vulgar, ada hack baru di facebook. Akan kelihatan komentar atau postingan berasal dari akun FB anda termasuk perkataan kotor, atau kalimat yang bernada Intoleransi & provokasi beserta kata2 yg menyakitkan. Pemilik Akun FB tersebut tidak bisa melihatnya, tetapi rekan-rekan dalam akun FB-nya bisa melihat Postingan/ komentar tersebut...

Keadaan ini dapat membuat banyak orang salah faham & mendatangkan malapetaka bagi Pemilik Akun FB yang di "hack" tersebut...

Oleh karena itu saya ingin menyampaikan kepada semua teman2 maupun sahabat bahkan keluarga saya bahwa apabila ada suatu Postingan atau komentar yang bernada negatif & provokasi yang berasal dari akun FB saya itu adalah bukan dari saya...

Hal selanjutnya adalah maraknya pencurian akun FB yg meminta dikirimkan Pulsa HP atau meminjam uang...

Oleh karena pemilik akun yang sebenarnya tidak mengetahui akunnya di retas/ di hack, maka mohon segera memberitahukan kepada Pemilik akun FB yang sebenarnya.

Terima kasih atas perhatiannya, silahkan di copy paste di akun FB Anda sendiri, jangan hanya di share...

Intinya:
KALO TIBA2 MUNCUL DI FB saya ada status atau komen yg ber bau NEGATIF  Mohon jangan ditanggapi ya.. Berarti akun saya sdg di HACK.. (Fb Esther Ratu)

Jumat, 02 Juni 2017

Kisah Duka Artis Yana Zein

Jakarta,BeritaRayaOnline,-Suasana rumah duka Rumah Sakit Fatmawati, tempat jenazah pesinetron Yana Zein disemayamkan, mendadak berubah menjadi ricuh pada Jumat (2/6). Ibadah penutupan peti yang sedianya dilaksanakan sejak pukul 11.00 WIB sebelum jenazah Yana dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, harus tertunda.
Hal tersebut disebabkan karena kedatangan ayah kandung Yana, Nurzaman Zein, yang menolak anaknya dimakamkan dan didoakan secara Kristen. Perdebatan sengit antara Nurzaman dan ibu kandung Yana, Swetlana Zein pun sempat mewarnai suasana duka tersebut.

Sebagai ibu, Swetlana mengaku memiliki bukti bahwa puteri tersayangnya tersebut telah menganut agama kristen. Sedangkan sang ayah, bersikukuh kalau Yana harus dimakamkan secara islam.
Dari pantauan kumparan (kumparan.com) suasana rumah duka langsung ricuh saat ayah Yana melantunkan ayat suci Al-Quran di sebelah peti jenazah Yana. Ibunda Yana pun sontak menjerit histeris melihat hal tersebut.

Jeritan itu bercampur dengan lantunan salawat saat jenazah Yana akan diangkat dari peti untuk kembali dimandikan dan dibungkus kain kafan. Seluruh keluarga besar pun langsung berusaha menenangkan ibunda Yana yang tetap menangis histeris.
Sebelumnya, Swetlana membantah dengan tegas pengakuan Nurzaman yang menilai Yana tetap beragama Islam sampai akhir hayatnya.
"Saya ibunya, saya punya bukti kalau KTP dia Kristen. Waktu sakit keras, Yana bilang 'tolong kalau ada  apa-apa, saya mau dikuburkan secara Kristen'. Agama semua sama, saya kira Yana berhak memilih. Yana juga ada tanda tangan sendiri kalau dia jadi Kristen," ungkap Swetlana.
"Kamu enggak pernah urus anak saya. Kamu tinggalkan anak saya. Kamu istrinya sepuluh. Kamu enggak pernah urus," jeritnya kembali.

"Namanya Suryana Nurzaman Zein. Dia meninggal di bulan Ramadhan. Dia meninggal dengan khusnul khotimah," timpal Nurzaman. (Kumparan.com)