Selasa, 27 Februari 2018

Penjelasan Pdt.Jonathan Kuntaraf Sehubungan dengan Trinitas

Semoga bermanfaat bagi kita, semua,  tetap dlm iman kepercayaan kita sbg anggota GMAHK. Tuhan memberkati.

Penjelasan Pdt. Jonathan Kuntaraf Sehubungan dengan Trinitas vs. God Head

Banyak sekali pembahasan dari WA ini dan saya tidak sanggup membacanya. Hanya semalam sudah sekitar 920 WA, kemudian pagi ini saya lihat sudah lebih dari 1610. Luar biasa! Saya jadi kagum akan semangat yang ada. Kalau saja semangat itu digunakan untuk menginjil, wah lebih luar biasa. Tetapi kalau waktu itu digunakan hanya untuk berdebat dan mempertahankan pendapat, tidak ada hasilnya. Terus terang saya baca beberapa saja, namun, saya dapat mengerti permasalahannya; sebab ini bukan masalah baru. Sebab itu saya coba berikan gambaran secara umum; supaya semua pihak dapat mengerti; dan jangan terpancing dengan hal yang menyimpang, walaupun merasa dipimpin Tuhan.

Saat kami berada di Konferensi General Conference di Utrecht tahun 1995, pada saat itu Fred Allaback mengdistribusikan risalah yang berjudul, "No New Leaders No New Gods” yang mengklaim bahwa GMAHK tidak meyakini akan doktrin trinitas sampai setelah kematian dari Ellen G. White. Para pionir Advent, beliau katakan, “percaya kepada satu mahluk hidup yang kekal. Kemudian mahluk illahi ini mempunyai Anak.” Dengan demikian Kristus mempunyai awal. Sehubungan dengan Roh Kudus, Allaback percaya bahwa Roh Kudus adalah Roh Tuhan dan Roh Kristus; dan bukanlah mahluk illahi yang lain. Ternyata pandangan yang sama juga dimiliki oleh Bill Stringfellow, Rachel Cory-Kuehl, and Allen Stump. Jadi semuanya mempercayai bahwa pernah suatu saat dimana Yesus tidak ada, dan Roh Kudus adalah kuasa; bukan pribadi.

Pengajaran ini menyebar di beberapa negara, dan ada seorang yang bernama RT yang membawanya ke Indonesia. RT semula mengikuti ajaran Jeff Pappinger, seorang offshoot. yang mengajarkan ajaran William Miller, tentang 2520; yang semula sangat semangat untuk “kebangunan rohani,” namun setelah kehilangan pengikut sebab ajarannya tidak sesuai dengan interpretasi Alkitab dan Roh Nubuat yang benar; serta beberapa mantan pengikutnya mengatakan adanya UUD (Ujung-ujungnya Duit) dalam pelayanannya. Nah sementara pengajaran yang lain dengan penggunaan kutipan Mrs White yang out of context, mudah untuk ditanggal hingga tidak tumbuh subur; maka melalui doktrin Roh Kudus bukan sebagai pribadi, yang mulai diajarkan oleh Allaback tersebut, nampaknya mendapatkan banyak sambutan dikalangan orang muda; dan terlihat dari WA grup ini; sebab itu dirasa perlu untuk kami memberikan penjelasan secara lebih meluas agar jangan sampai lebih banyak orang yang disesatkan.

Nah beberapa point yang saya ingin sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Tuhan adalah satu rahasia, apalagi trinitas atau ke Allahan adalah suatu rahasia; dan semua keyakinan dapat dipertanyakan. Masalah ini sudah mulai sejak jaman Arius vs Athanasius pada abad yang ke 4. Jadi apakah saudara2 mau menyelesaikannya? Ini adalah bahan tertawaan. Doktrin bahwa Roh Kudus itu adalah hanya Roh Kristus dan tidak punya pribadipun mempunyai banyak kelemahan; bahkan lebih banyak masalahnya. Saudara yang meyakini ini punya masalah dalam penjelasannya, dan saya lihat hanyalah sekedar “self justification.” Kalau saya mempelajari Perjanjian Lama dan dan Perjanjian Baru; maka saya melihat konsep trinitas adalah hal yang lebih dapat diterima. Untuk itu nanti kita dapat perdalam; dan lihat kembali dengan jelas.

2. Apakah benar, para pionir tidak percaya kepada trinitas? Jawabnya sebagian benar, tergantung kepada latar belakang mereka sendiri. Misalnya William Miller sendiri adalah seorang Baptist, dan dia percaya kepada trinitas. Tetapi Joshua V. Himes anti-trinitarian; dan hal ini diikuti oleh pionir Advent lainnya, termasuk Joseph Bates, James White, Uriah Smith dsb. Namun keyakinan tentang Yesuspun, mulai berubah pada masa James white masih hidup.

Bersambung!!!
Godhead, oleh Pdt Dr.  Jonathan Kuntaraf (Sambungan)

Saya berikan contoh mengenai tulisan ET Jones, dengan jelas, One God, One Jesus, One Holy Spirit, dan seorang mengatakan itu berbicara tentang persatuan. Ya, sama seperti doa Jesus, Yohanes 17: bicara soal persatuan, Hendaklah mereka menjadi satu, sama seperti engkau dan aku satu adalah; ya berbicara persatuan, tetapi menunjukkan kesatuan antara Allah Bapa dan Anak bukan?

3. Doktrin GMAHK itu berkembang. Sama seperi doktrin Sabat, dari mata hari terbenam ke matahari terbenam, atau doktrin penatalayanan; itu menunjukkan adanya pengembangan doktrin. Nah sehubungan dengan doktrin Trinitas; kita lihat:
 - Sebelum tahun 1890: anti-trinitarian, bahkan anti kehadiran Yesus dari jaman kekekalan. Dengan demikian anti keillahian Yesus dan Roh Kudus. Ini sama dengan kelompok Arian, atau sama seperti ajaran Saksi Jehavoh sekarang ini.
 - Akhir 1890- sudah mulai menerima Yesus sebagai Tuhan, dan Pencipta; dari jaman kekekalan.
 - 1890-1900, Masuknya paham Trinitas dalam GMAHK

Satu sumber mengatakan, "A. T. Jones was among the first (with the significant exception of Ellen White) to suggest that Christ was eternally pre-existent. Jones emphasized Colossians 2:9 and the idea that in Christ was the “fullness of the Godhead bodily.” He also described Christ as “the eternal Word.” Though he avoided the word “Trinity,” in 1899 he wrote: “God is one. Jesus Christ is one. The Holy Spirit is one. And these three are one: there is no dissent nor division among them.”

- Ellen White memegang peranan penting dalam memberikan konfirmasi tentang kekekalan dari keilahian Yesus dan adanya tiga oknum dalam Ketuhanan. Bahkan pada 1878, Ellen G. White telah menyebutkan Yesus sebagai the “eternal Son of God.” Dan di dalam Desire of Ages dia menuliskan: “[Christ] announced Himself to be the self-existent One” and “In Christ is life, original, unborrowed, underived.” Saya lihat kutipan ini telah diberikan. Dan berbicara tentang Roh Kudus, Mrs. White mengatakan, “Third Person of the Godhead.” Ellen White memegang peranan penting dalam mendorong gereja untuk meyakini posisi trinitas yang Alkitabiah, namun untuk bertahun-tahun sejak penulisan buku the Desire of Ages organisasi GMAHK masih menghindarkan penggunaan kata,”trinitas.”
 - Sementara Mrs. White tidak menggunakan istilah “trinitas,” namun untuk berulang-ulang Mrs. White menyampaikan konsep trinitas. Misalnya kata “heavenly trio itu digunakan sedikitnya 5 kali dalam tulisannya. (Special Testimonies,Series B. No. 7 halaman 62, 63; Evangelism 615, In Heavenly Places, hal. 336, Bible Training School, 1 Maret, 1906, SpTB07 63.2). ,
 - Banyak kutipan yang menyebutkan Roh Kudus adalah pribadi, kita lihat kutipan ini saat beliau berada di kampus Avondale College, “We need to realize that the Holy Spirit, who is as much a person as God is a person, is walking through these grounds.” evangelism hal. 616. Kita perlu menyadari bahwa Roh Kudus, sebagai pribadi sama seperti Tuhan itu adalah suatu pribadi, berjalan di atas tanah ini.” Apa lagi yang meragukan?
 - Disamping itu Mrs. White menggunakan istilah “Godhead,” untuk 285 kali, seperti yang terdapat dalam Roma 1:20 dan Kolose 2:9. Melalui istilah “Godhead,” Mrs. White mengexpresikan terminologi “trinitas,” sebab ada three oknum dalam “Godhead.” Contohnya, "There are three living persons of the heavenly trio; in the name of these three great powers -- the Father, the Son, and the Holy Spirit -- those who receive Christ by living faith are baptized, and these powers will co-operate with the obedient subjects of heaven in their efforts to live the new life in Christ”Evangelism 616.
 - Mengenai keyakinan bahwa Roh Kudus bukanlah person, ini bertentangan dengan apa yang Mrs. White sendiri sebutkan, "The Holy Spirit is a person, for He beareth witness with our spirits that we are the children of God. When this witness is borne, it carries with it its own evidence. At such times we believe and are sure that we are the children of God.... "{ Ev 616.6}
 - Tanda dari person, adalah memiliki “personality” atau kepribadian, dan inilah yang Mrs. White katakan, "The Holy Spirit has a personality, else He could not bear witness to our spirits and with our spirits that we are the children of God. He must also be a divine person, else He could not search out the secrets which lie hidden in the mind of God. “For what man knoweth the things of a man, save the spirit of man which is in him? even so the things of God knoweth no man, but the Spirit of God.”—Manuscript 20, 1906.
 - Roh Nubuat juga menyebutkan bagaimana kuasa kejahatan dapat dikalahkan kuasa Roh Kudus, sebagai oknum ketiga dari ke Allahan. Ini kutipannya. The Power of God in the Third Person—The prince of the power of evil can only be held in check by the power of God in the third person of the Godhead, the Holy Spirit.—Special Testimonies, Series A, No. 10, p. 37. (1897).
 - Ini kutipan yang lain: In Co-operation With the Three Highest Powers—We are to co-operate with the three highest powers in heaven,—the Father, the Son, and the Holy Ghost,—and these powers will work through us, making us workers together with God.—Special Testimonies, Series B, No. 7, p. 51. (1905).

 4. Salah satu perbincangan mengatakan bahwa GMAHK telah menyimpang dari doktrin pillar yang mula-mula. Apakah yang menjadi doktrin pilar yang disebutkan oleh Ellen G. White? "The Bible is within the reach of all, but few accept it as the guide of life. In the church many deny the pillars of the Christian faith. Creation, the fall of man, the atonement, and the law of God are rejected either wholly or in part. Thousands regard it as an evidence of weakness to place implicit confidence in the Bible." { HF 356.2 }. Dengan demikian Mrs. White berbicara mengenai doktrin pilar yaitu; Penciptaan, kejatuhan manusia, kaabah, hukum Tuhan/penurutan hukum yang sepenuhnya. Berdasarkan kutipan tersebut kita mempunyai doktrin pilar yang unique dibandingkan dengan gereja lain: Sabat, Kaabah, Pekabaran Tiga Malaikat, Umat yang sisa, Keadaan orang mati. Jadi kutipan yang dipakai tidak tepat dipakai untuk mengenai masalah trinitas.

5. Kita sebutkan diatas bahwa GMAHK mempunyai pengajaran yang berkembang; dan Roh Nubuat menolong kita untuk pengembangan doktrin tersebut. Kita bisa bahas satu persatu pengembangan doktrin tersebut, apakah soal Sabat, milenium, makanan, persepuluhan dsb. Dan soal trinitas juga adanya pengembangan. Pada awal pekabaran Advent, pandangan pionir mengenai keilahian Yesuspun berbeda antara tahun 1844-1872, dengan 1876-1900. Kemudian mengenai keillahian Roh Kudus juga adanya pengembangan. Ellen G. White lah yang coba mengpromosikan mengenai heavenly trio yang terdiri dari tiga oknum; namun banyak pionir waktu Mrs. White pun segan mengungkapkannya. Diperlukan waktu yang lama bagi para pionir untuk mengikuti apa yang Ellen G. White katakan. Sama seperti masalah Kebenaran oleh Iman yang dikabarkan tahun 1888. Begitu banyak pionir yang sukar untuk mengerti bahkan sebagian terus terang menolak. Diperlukan puluhan tahun baru orang dapat mengerti. Demikian juga dengan Doktrin trinitas yang akhirnya diterima oleh General Conference. Namun kembali, ini tidak bertentangan dengan tulisan E.G White, sebab Ellen G. White telah memberikan konsepnya.

6. Konsep trinitas kita dapatkan dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Baru. Saya akan sangat senang untuk untuk memberikan seminar akan hal ini bila ada kesempatan. salah satu yang sangat nyata adalah pada saat baptisan Yesus, Ada suara Allah Bapa, “Inilah AnakKu yang Kukasihi kepadaNyalah Aku berkenan," dan nampak Roh Kudus datang dalam bentuk burung merpati, (Matius 3:16, 17). kita lihat tiga oknum yang berada pada tempat yang sama.

7. Apakah General Conference mempunyai hak untuk menerima usul untuk pengembangan doktrin dan masuk dalam Fundamental Beliefs? Kita harus ingat bahwa tulisan Mrs. White sebagai berikut: EG White: Counsels for the Churches, h. 241: ”GOD has bestowed the highest power under heaven upon His church. It is the voice of God in His united people in church capacity which is to be respected.”
 “ALLAH telah mencurahkan kuasa tertinggi di bawah langit ke atas gerejaNya. Itulah suara ALLAH di dalam umatNya yang dipersatukan di dalam kapasitas gereja yang harus dihormati.” Kita melihat bahwa Tuhan memberikan kuasa kepada gerejaNya dengan perwakilan dari seluruh dunia; dimana suara Tuhan dapat di dengar. Itulah yang telah terjadi dengan pengembangan doktrin atau keputusan apapun yang dibuat setiap 5 tahun sekali. Dan untuk doktrin Trinitas masuk dalam Fundamental Beliefs pada tahun 1931. Namun secara konsep telah ditunjukkan oleh Mrs. White sejak akhir 1890-an.

8. Organasi Gereja memang mendapatkan banyak tantangan. Kalau seandainya Anda punya pendapat lain daripada yang menjadi keyakinan gereja MAHK, apakah dapat dibenarkan? Inilah yang Roh Nubuat katakan:
 EG White: Counsels for the Churches, h. 241: “The Word of God does not give license for one man to set up his judgment in opposition to the judgment of the Church, neither is he allowed to urge his opinions against the opinions of the Church.”
 “Firman ALLAH tidak memberi ijin bagi seorang manusia untuk menetapkan pertimbangannya berlawanan dengan pertimbangan gereja itu, ia juga tidak diijinkan untuk mendesakkan opininya menentang opini gereja itu.”

EG White: Counsels for the Churches, h. 241:“There have ever been individuals of independent minds who have claimed that they were right, that God had especially taught, impressed, and led them.”
 “Ada individu-individu dengan pikiran-pikiran independent yang menyatakan bahwa mereka benar, bahwa ALLAH telah secara khusus mengajar, mempengaruhi, dan menuntun mereka.”
 EG White telah melihat apa yang terjadi dengan berbagai tantangan; semoga itu tidak berlaku dengan saudara-saudara yang merasa diri benar, merasa dipimpin Tuhan, namun menyimpang dari ajaran gereja yang sesuai dengan Alkitab dan Roh Nubuat. Sebab itu, marilah melihat apa yang tertulis oleh Alkitab dan Roh Nubuat, dan jangan coba mempunyai interpretasi pribadi. Kalau untuk gereja sendiri, bagaimanapun tergoncangkan; gereja akan tetap bertahan. Inilah yang Roh Nubuat katakan:

I am encouraged and blessed when I realize that God of Israel will lead His people, even until the end of the end. -2SM 406 (1913). Suatu janji yang menghibur kita, Tuhan orang Israel masih memimpin umatNya, bahkan sampai kesudahan.

Saya harus minta maaf oleh sebab saya tidak sempat baca WA yang masuk, saya lihat ada lebih dari 1600 postingan di grup ini. Saya tidak senang untuk berdebat. Tugas saya adalah menyampaikan pekabaran. Jadi kalau ada yang mau tanya, boleh tanyakan melalui japri dan saya bisa balas melalui wa grup ini. Tetapi kalau harus baca satu persatu postingan yang masuk; wah sorry; saya tidak mau masalah ini akan mengambil waktu saya dengan Tuhan; waktu exercise, atau waktu untuk pelayanan.
 Tuhan memberkati
 Jonathan Kuntaraf
===================

Rabu, 07 Februari 2018

LGBT Merangkai Duka

Copypasted dari Group Tetangga..

*LGBT merangkai duka*

*DULU TAKUT MENJAGA ANAK PREMPUAN.., TAPI SEKARANG LEBIH TAKUT LAGI MENJAGA ANAK LAKI2...*

(Tulisan *dr. Ani Hasibuan, ahli syaraf di RSCM*. Semua tulisannya di'banned' oleh FB, karena semua seputar bahaya *LGBT*)

Sekedar berbagi cerita dari poli saraf utk para orang-tua, spy kita semakin gencar menjaga lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal &  sekolah.

*》* Sejak 1997 sy berurusan dg para gay. Smpai hari ini, belum pernah absen. Mereka pasien terbanyak HIV yg sy tangani. Yg hidup tinggal beberapa sih. Barusan suster sy lapor ada lagi yg meninggal 3 hari lalu, dg kriptokokus meningitis (infeksi jamur di otak)

Dari pengamatan sy,  Gay itu ada “kasta”nya.
Ada yg *dominan*, biasanya yg punya uang & lbh tua secara umur, ada yg *submissif*, klo sy perhatikan, semacam “piaraan”. Piaraan ini berkasta juga, ada anak muda putih bersih klimis dari kalangan keluarga menengah, ada juga yg kelas sandal jepit (bukan yg harga 18 ribu ya...😔).

Perlakuan dari yg dominan pd piaraan juga berbeda, sesuai KW si piaraan. Yg KW ori diperlakukan sgt istimewa. Waktu sy kerja di klinik HIV RSCM, pernah dpt pasien mhsw univ swasta terkenal di Jakarta yg kena meningitis kriptokokus (jamur otak). Orang tuanya pekerja petrol, tinggal di Dallas, US. Dia disini tinggal sendiri. Anaknya tampan, klimis & kelihatan anak baik. _Sang Dominan_ sering ikut mengantar klo kontrol. Jangan kaget ya, dominannya ini seorang _AKTIVIS LSM ANTI-HIV._ Itu klo si pasien sy ini mengeluh sakit kepala, si dominan ini mengelus2 punggung si submissif smbil bilang _“sakit ya sayang? Yg mana yg sakit? Sabar ya sayang..”_ (untung sy msh setia pd sumpah hipocrates, klo sy berkhianat, si dominan itu mau sy suntik fentanyl 1000 cc biar mokat, mmpus..!).

Tapi sy pernah juga dpt seorang dominan yg kena infeksi di medulla spinalis, spondilitis TB, jd lumpuh kedua kakinya tiba2. Pas dirawat, submissifnya datang menemani. Itu dibentak2, gak ada sayang2. Si submissif ini tampilannya sih kelas sandal jepit, manggil dominannya *_"abaaaang...”_* (jijik ya dengarnya)

Ada juga piaraan bayaran. Satu pasien sy asal Jogja (skrg sdh meninggal dg toksoensefalitis; bisul di dalam otak krn kuman tokso yg srg nempel di badan kucing, anjing) mengaku dia bayaran. Dipiara seorang laki2 cina utk bayaran 1000 smp 2000 USD per bulan. Uang nya dia kirim ke Jogja utk anak & istrinya...😩. Dia ini sejatinya bukan gay, jd semacam pelacur lelaki (gigolo) yg kerja sbg caddy lelaki di satu lapangan golf di Tangerang. Waktu ketahuan hiv & tokso, nangis meraung2, selama dirawat baca Qur’an terus, kalau sy periksa, slalu terisak2 & bilang menyesal. Pas ketemu bininya, sy yg berkaca2. Sebab bininya perempuan berhijab rapi dg dua balita yg juga berhijab.

Ada juga gay kakak adik. Sejak kecil dikasih satu kamar dn satu ranjang oleh emak bapaknya. Pas gede, tau2 yg kakak kena kripto. Dicek hiv positif, ditanya pasangannya siapa, dia bilang adiknya. Pas adiknya dicek, positif juga hiv nya. Kedua2nya sdh meninggal, dlm satu ruang rawat yg sama. Ayahnya smpe anak2 itu dikubur pun gak pernah mau datang nengok...

Hati2 dgn anak2, *ajarkan mereka utk bertindak agresif klo ada yg coba2 menggoda (gay)*, jangan kasih ampun, langsung pukuli beramai2..!!

Pengalaman sy dari anak2 yg kena goda *para penyuka anus ini* mereka makin agresif klo yg digoda diam atau menunjukkan rasa takut. Tapi langsung berhenti klo yg digoda langsung main fisik.
(Beberapa anak muda yg digoda gay konsultasi ke sy bersama ortunya).

*Bila anak bepergian, jangan ijinkan kalau sendirian...!* Usahakan be-ramai2, spy nyalinya tdk ciut klo ada gay yg dtg menggoda. Mereka bisa tawarkan apa sj, bisa uang, bisa bujuk rayu, bisa ancaman.

Dari wawancara dgn pasien2 gay, mereka ini tadinya *SEMUA pernah mengalami anal seks*, sebagian besar secara paksa. Setelahnya mereka akan sngat dijaga & ditemani oleh kelompok gay. Pergaulannya diganti jd pergaulan gay, dst.

*Cerita tntang GAY, semua berakhir TRAGIS...!!!* Belum pernah sy dengar yg berakhir spt di cerita fairytopia... misalnya berakhir kayak Cinderella..., happily ever after.... *Kisah para gay berakhir dengan tokso, kripto, TB, pnemonia, kandida, dan diujungnya, mati sendirian tanpa didampingi kaum-nya......*

*_Semoga bermanfaat..🍂_*

Bila Anda menganggap bhw tulisan ini bagus dn perlu diketahui oleh banyak orang, tolong bagikan kpd teman, kerabat serta handai-taulan yg lain, demi menyelamatkan generasi penerus bangsa.... 🇮🇩🇮🇩🙏

*INA.M*...........
*Terimakasih *dr.Ani Hasibuan* semoga informasi ini dpt menginspirasi para ortu yg awam tentang *LGBT*

Selasa, 06 Februari 2018

Ketika Paham Islam Radikal Masuk Kampus dan SMA

Jakarta,BeritaRayaOnline,- Sebuah postingan panjang berjudul “Mengapa saya tak mengizinkan anak saya ikut kegiatan kemahasiwaan yang berbasis keagamaan”, menarik perhatian saya. Setelah saya baca keseluruhan postingan itu, saya menyatakan 100 % setuju dan sepaham dengan isinya.

Dua hari sebelum baca postingan di Facebook itu, saya terlibat diskusi panjang seharian, dengan teman sesama wartawan, dan para aktifis Nusantara, dan menengarai gejala yang sama. Bahwa kampus kampus universitas negeri - di pulau Jawa khususnya -  sudah dijangkiti dan dikuasai kelompok Islam Radikal.

“Bukan hanya kampus, Oom. SMA SMA juga sudah kena virusnya, lewat kegiatan Rohis, “ kata seorang anak muda, yang termuda di antara peserta diskusi kami. Rohis kependekan dari kegiatan ekstrakulikuler Rohani Islam.

Abi Hasantoso, penulis postingan di FB  itu menuturkan, anaknya kuliah di Universitas Indonesia (UI), angkatan 2014, diterima melalui jalur tes Seleksi Masuk UI (Simak UI) yang dilakukan langsung oleh UI. Sebelum memutuskan ambil kuliah di UI, pada saat bersamaan dia sudah diterima di Universitas Padjajaran (Bandung) melalui jalur SMPTN dan Universiti Putera Malaysia (Shah Alam) melalui seleksi berdasarkan nilai akademik.

Usai pendaftaran ulang pada Agustus 2014 lalu di Balairung UI saya mewanti-wanti anak saya untuk tidak mengikuti Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) yang berbasis agama. Saya bilang kepada anak saya, katanya:  “silakan ikut aktif di kegiatan pencinta alam, band, dan lain-lain asal jangan yang berbasis agama” (tanda kutipan dari saya, pen).

Fesbuker Abi Hasantoso mengaku punya data. Dia dapat laporan bahwa saat ini di banyak kampus perguruan tinggi di Indonesia sudah kemasukan ideologi radikal yang menisbikan kebhinnekaan. Ideologi radikal ini mencekoki racun kepada mahasiswa bahwa hanya ajaran agamanya lah yang paling benar sehingga maunya menang sendiri. Mereka juga dicuci otaknya untuk taat pada dogma. Padahal kebebasan berpikir dan bertindak inilah esensi pendidikan tinggi yang menjadi tradisi universitas-universitas terkemuka di dunia yang melahirkan penemuan-penemuan produk-produk berteknologi tinggi dan teori-teori baru di berbagai disiplin ilmu.

Fenomena ini sesungguhnya sudah terjadi sejak pertengahan tahun 1980-an di kampus-kampus. Saat saya kuliah beberapa teman SMA yang dikenal sangat terbuka tiba-tiba menutup diri dari pergaulan setelah ikut kegiatan berbasis agama di kampusnya. Untuk mencari jodoh mereka sampai dipilihkan oleh gurunya. Setelah dijodohkan mereka menikah saat masih kuliah dan di acara resepsi pernikahan ada pembagian ruang antara mempelai perempuan dan laki-laki - bahkan tamu sampai diatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan termasuk makan harus dengan tangan kanan dan tak boleh berdiri.

SAYA TERINGAT pengalaman ketika mengirimkan putri sulung saya kuliah di Bogor, beberapa tahun lalu.  “Yah, di kampus aku juga begitu, “ begitu kata putri saya, ketika masih kuliah kota hujan itu. Meski saya tak pernah mendatangi kampusnya – tugas itu ditangani ibunya -  saya amati pergaulan dan perilakunya, dan sejauh itu, baik baik saja.

Dan meski saya tidak pernah membahas secara khusus, putri suling saya itu, menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Saya lega karena dia tidak aktif di organisasi mahasiswa, khususnya kegiatan berbasis agama.

Saya mendengar anak anak kampus yang bergabung dengan NII – Negara Islam Indonesia –dan berubah kontras,  mengabaikan perintah orangtuanya. Saya mendengar bahwa anak yang sudah masuk paham mereka, suka berbohong, bahkan ikut mengumpulkan dana untuk NII, hingga kuliahnya kacau.

Selain paham NII – terbaru juga paham Khilafah. Dimana dongeng kejayaan khilafah digaungkan kembali, menolak negara bangsa, anti merah putih dan hukum negara. Refleksi dalam sikapnya cenderung antitoleran, anti non muslim, anti Cina, dan anti pemerintah.

Ada banyak faksi faksi Islam radikal yang ditularkan di kampus saat ini, yang sebagian besarnya, mengancam keIndonesiaan, kebhinekaan, Pancasila dan NKRI. Dan mereka yang terjangkit, tidak hanya mahasiswa, melainkan dosen, bahkan dekan.

Saya sendiri pernah dikeluarkan dari grup diskusi alumni dan dosen UI yang masih aktif, ketika saya ikut membalas postingan mereka yang berisi “anti Syiah”. Sebagaimana sejarah yang tertulis selama ini, Islam Syiah sudah ratusan tahun usianya di Indonesia, dan meninggalkan berbagai kegiatan budaya antara lain Tabot di Bengkulu. Mereka menolak, saya ngotot. Dan akibatnya akun saya di-ban.

Level intelektual dari Universitas Indonesia, lho.

ITU SEBABNYA, setiap kali kami bertemu dengan putri saya, diam diam saya menyelidik dan menyimak cerita kehidupan di kampusnya.  Dia bercerita, kost sekamar dengan mahasiswi Tionghoa - penganut Budhis taat - yang rajin meditasi, dan setiap pagi bergantian shalat Subuh dengannya di kamar mereka.

Saya senang mendengarnya. Karena saya sendiri, di Jawa Tengah, sejak kecil sudah selapik seketiduran dengan anak Tionghoa - Katolik, dan masih bersahabat sampai sekarang. Dan saya tetap muslim.

Saya sulit membenci orang Cina, karena sejak bisa berteman dan gaul mulai klas 3-4 SD, lalu masuk SMP di Jakarta, SMA, dan menjadi wartawan tak bisa jauh dari orang Tionghoa. Fotografer-fotografer hebat yang mengajari saya motret umumnya orang Tionghoa. Juga wartawannya.

Penerimaan putri saya atas orang yang berbeda ras dan agama - membuat saya memastikan bahwa anak saya bisa hidup di Indonesia yang bhinneka dan toleran. Saya sendiri muslim abangan-moderat.

FESBUKER Abi Hasantoso menambahkan, dengan tidak mengikuti kegiatan berbasis keagamaan,  anaknya menjadi mahasiswa bebas di UI tanpa terikat dogma. Ia mewarisi tradisi sosok mahasiswa UI yang hidup dengan "buku, pesta, cinta".  Pernah berambut gondrong dan "dicat" pirang. Punya pacar memilih sendiri. Begadang di kampus. Tapi tahu baca buku-buku untuk menyusun skripsinya bersama beberapa temannya.

“Beruntung anak saya tak seperti teman seangkatannya dari fakultas lain yang aktif ikut kegiatan berbasis keagamaan. Yang mengajukan protes tanpa data kuat. Yang hobi suka menelan berita hoax. Yang mengagumi Jonru, lelaki bersuara cempreng dan berwajah jauh dari ganteng yang lagi dipenjara karena memfitnah. Yang mengidolakan politisi-politisi doyan korupsi dengan bungkus agama dan hobi main perempuan di apartemen yang dibeli pakai duit hasil korupsi”.

“Jelas, kan, mengapa saya tak mengizinkan anak saya mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang berbasis agama - apalagi terindikasi gerakan radikal? “ katanya di penghujung tulisannya.

SAYA punya anak kedua - juga perempuan - yang kuliah di universitas keagamaan di Ciputat, dan sebagaimana yang sulung, saya mengawasi pergaulannya. Sampai kemudian diwisuda dia baik baik saja. Putri kedua saya tidak sempat sekamar dengan anak Tionghoa, karena seluruh mahasiswanya muslim dan muslimah. Tapi kini bekerja dengan boss Tionghoa. Dia suka membuat desain, dan kini bekerja di perusahaan pengembang aplikasi.

Sebagaimana Abi Hasantoso, saya ingin anak anak saya tidak jadi orang yang cupet dan munafik,  karena dogma. Tak jadi koruptor dengan balutan kitab suci. Tidak jadi pemimpin yang menghalalkan segala cara untuk berkuasa karena merasa mayoritas dan paling pribumi sehingga boleh melakuan apa saja seenaknya termasuk menghancurkan kebhinnekaan yang sudah menjadi fitrah bangsa Indonesia sejak berdiri di Bumi Pertiwi.

Dan saya tidak mau, anak saya sok menilai dan mengevaluasi pembangunan negara dan kinerja presiden -  padahal hidupnya sehari hari berkutat di kampus dan lapangan olahraga, dan untuk kegiatannya masih minta uang jajan dari orangtuanya.

Apalagi, terbukti, aksi mahasiswa itu digoreng sebagai isu panas dan menguntungkan lawan politik pemerintah yang lagi kehabisan isu***

sumber : facebook dimas supriyanto/facebook lasman