Sabtu, 29 September 2018

Pemerintah Sigap Amankan Pasokan Cabai Jelang Natal dan Tahun Baru 2019


Jakarta,BeritaRayaOnline,-Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman terus mendorong upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan strategis menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah Cabai.

Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, pemerintah intensif melakukan pengamanan pasokan melalui pengaturan tanam aneka cabai di sentra-sentra produksi. Alhasil, pasokan dan harga cabai kurun waktu 2 tahun terakhir aman.

"2 tahun terakhir, harga cabai aman terkendali. Bahkan saat puasa dan lebaran juga stabil. Ini prestasi yang harus kita pertahankan dan tingkatkan", ujar Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah, Direktorat Hortikultura Kementerian Pertanian, Mardiyah  saat melakukan kunjungan ke sentra produksi cabai di Kabupaten Sumedang (28/9) dan Tasikmalaya (29/9).

Turut hadir pada kunjungan tersebut para champion atau penggerak petani cabe setempat.

Mardiyah menekankan untuk pengamanan natal dan tahun baru, para champion di Sumedang sudah sigap menanam cabe seluas 200 ha yang tersebar di Kecamatan Pamulihan dan Cimanggung.

“Bahkan mereka (red.champion cabai) juga sudah mampu mengatur jadwal tanamnya, sehingga bisa panen setiap hari,” ujarnya.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Nani Kordiani Rusyano, menyebutkan Luas Tambah Tanam (LTT) bulan Agustus untuk cabe besar seluas 100 ha dan Cabe Rawit seluas 74 ha dengan potensi produksi per hari rata-rata 8 ton untuk Cabe Besar, sementara cabai rawit 4 hingga 5 ton.

“Pertanaman skala luas akan dilakukan serentak mulai bulan Oktober setelah hujan turun,” sebut Nani.

Aseng, Ketua Asosiasi Cabai Sumedang mengaku telah memasok cabai secara rutin ke pasar Induk Kramat Jati Jakarta. Pasokan setiap harinya rata-rata 40 ton untuk Cabe Merah Keriting, 50 ton Cabe Rawit Merah dan 20 ton Cabe Merah Besar.

Adapun harga aneka cabe di Pasar Induk stabil sejak Idul Adha hingga saat ini. Harga Cabe Rawit Merah berada di kisaran Rp.12.000 sampai Rp.16.000,  cabe merah keriting berkisar Rp.14.000 sampai Rp. 20.000 dan cabe merah besar Rp. 19.000 sampai Rp 21.000.

“Sama dengan pemerintah, kami juga senang kok kalau harga cabai bisa stabil, termasuk saat natal dan tahun baru 2019 nanti. Jangan sampai jeblok lah harganya, karena petani juga yang rugi,” ucap Asep.

Terpisah, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengapresiasi kesiapan petani di Sumedang dan Tasikmalaya menghadapi Natal dan Tahun Baru. Pasalnya, pasokan yang cukup dari 2 sentra cabai tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasokan pasar induk Kramat Jati,  Pasar Cibitung dan pasar besar di wilayah Jawa Barat.

Karenanya, lanjut Prihasto, Kementan akan terus melakukan pendampingan bagi petani utamanya terkait penerapan teknologi budidaya ramah lingkungan. Caranya dengan menggalakkan pergiliran varietas,  penggunaan pestisida nabati, likat kuning dan tanaman pembatas seperti bunga matahari, kenikir dan jagung.

“Kita ingin cabai yang dihasilkan petani semakin berkualitas dan aman dikonsumsi masyarakat,” pungkasnya.(*/Rilis Kementan)

Editor : Lasman Simanjuntak

Kamis, 27 September 2018

Kemenkominfo Sebut Ada 43.000 Media Abal-Abal

Jakarta,BeritaRayaOnline - Dirjen Aplikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan menyebut, terdapat sekitar 43.000 media massa yang tidak memenuhi persyaratan peraturan perundangan.

"Ada 43.000 yang mengaku jurnalistik, padahal tidak," ujar Samuel dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu

Kemenkominfo, lanjut Samuel, akan menyosialisasikan kepada media-media abal-abal itu supaya memenuhi syarat perusahaan pers sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

"Kami akan rapihin dulu yang 43.000 ini bahwa kalau mau jadi media, ya daftar. Kami kasihkesempatan tiga bulan," ujar Samuel.

Wartawan dari media abal-abal itu sering dilaporkan memeras pejabat. Laporan semacam itu sering datang dari luar Jakarta.

Samuel menambahkan, atas statusnya yang masih ilegal, situs media abal-abal itu semestinya tidak boleh protes jika diblokir oleh Kemenkomiinfo.

"Boleh sih (pengelola situs yang diblokir) ngomong apa saja. Tapi ya jangan berlindung di UU Pers. Jurnalistik itu pilar keempat demokrasi. Kalau diisi sama yang enggak benar, kerja pers menjadi bahaya," ujar dia.

Ada 319 daftar media dituding abal2 alias bodrek. Berikut nama pemilik dan medianya.

1. Ichal - Kompas 24 jam
2. Palti - Indo voices
3. Andi - Input rakyat
4. Shiddiq - Realis berkabar
5. Agus - Aliansi rakyat news
6. Thowaf - Cendana news
7. Jul - Detik kasus
8. Hady - Gatra
9. Wawan - Macca news
10. Luffy - Nalar610
11. Ricky - Info indotim
12. Jefris - Raja wali siber
13. Nurfa - Suara 99
14. Rudi - Intisari
15. Yousri - Ragam news
16. Fitria - Radar selatan
17. Lala - Fajar metro
18. Tomo - Bidik nasional
19. Amela - Suara sosmed
20. Panjaitan - Obor keadilan
21. Muhsi - Central nasional
22. Depe - Radar bhayangkara indonesia
23. Anjas - Berita kota online
24. Diva - Dradioqu
25. Putra - Konkrit news
26. Saiful - Ini kata
27. Buas - Metro nusantara
28. Fhersa - Pilar aktual
29. Siap - Sigap 88 news
30. Husein - Daerah sindo news
31. Day - Memorandum
32. Manik - Tribun news
33. Gun - Opsi news
34. Rully - Indo news
35. Zulfikar - Intai kasus
36. Pardo - Setara post
37. Ryan - Oke bung
38. Sukri - Liputan jatim
39. Denny - Demokrasi news
40. Agus - Permataly
41. Harry - Tribunus antara
42. Bolang - Tribun satu
43. Riko - Nawacita
44. Edy - Mata cakrawala
45. Jefry - Nusantara news 86
46. Indra - Media investigasi
47. Erwin - Jalosi
48. Arwan - Kabar nusantara news
49. Arum - Mora news
50. Saras - Rakyat merdeka news
51. Bern - Central bhayangkara indonesia
52. Widia - Rakyat merdeka online
53. Zaibi - Brata pos
54. Ferry - Police line
55. Teodo - Marjin news
56. Syamsul - Gerbang news
57. Agus - Tv 10 news grup
58. Yordanis - Jurnal tv 9
59. Imam - Seruji
60. Peci - Harian radar nusantara
61. Kariem - Telusur
62. Sony - Reportase rakyat
63. Kudri - Khatulistiwa
64. Edi - Metro tv news
65. Bustomi - Barometer jatim
66. Aka - Berdikari online
67. Akbar - Kabar news
68. Abu - Media oposisi
69. Taufik - Lensa nasional
70. Ilham - Portal buana
71. Dodi - Kupas merdeka
72. Missi - Jurnal celebes
73. Arif - Mitrapol
74. Zulfan - Matan surabaya
75. Maralo - Bukti pers
76. Hermanto - Warta pos
77. Syamsul - Post timur
78. Jery - Teropong berita
79. Benny - Portal islam
80. Eurus - Klik anggaran
81. Kasim - Publik satu
82. Djaz - Aula media
83. Nugie - Sidik
84. Didie - Idencer
85. Muchlas - Jarrak
86. Joko - Brantas news
87. Ucok - Bening media
88. Aidil - Jurnal politik
89. Dani - Jaman info
90. Abdi - Berita rakyat
91. Asa - Indonesia berita
92. Marshal - Lasser news today
93. Gunawan - Buser bhayangkara
94. Totok - Radar indonesia
95. Sirait - E-news
96. Tujuh - Petunjuk 7
97. Rezky - Penyalai news
98. Mirza - Fakta idealis online
99. Santo - Radar nusantara
100. Sufi - A1 news
102. Rasyid - Pilar bangsa news
103. Jayak - Majalah global
104. Mustofa - Warta hukum
105. Julian - PPMI online
106. Negara - Inovasi news
107. Nawir -  Brindo News
108. Hancel - Horizon dipantara
109. Syukran - Zona merah
110. Polri - Indonesia satu
111. Handoko - Ivory news
112. Ambar - Media suara nasional
113. Haposan - Metro rakyat
114. Vidy - Generasi
115. Isda - Nkriku
116. Jeng - Top kota
117. Jal - Steemit
118. Kian - Mantabz
119. Sapto - Pelita nusantara
120. Ari - Suara perubahan
121. Dedi - Suara media
122. Jumardi - Insting jurnalis
123. Albert - Tribun terkini
124. User - Seru Indonesia
125. Budi - Indonesia raya
126. Syarief - Kabar jitu
127. Yuamran - Figur news
128. Hipatios - Kastra
129. Dede - Time global news
130. Sayed -  Kabar polisi
131. Immanuel - Jpnn
132. Budiman - zona dinamika
133. Irfan - Suara jelata
134. Yanti - Indonet 7
135. Iyan - Mercusuar daily 24
136. Joned - Era news
137. Rijal - Patron news
138. Dar - Indikasi news
139. Eva - Indonesia news
140. Candra - Warta pos grup
141. Via - Radar madura
142. Brospy - Liputan today
143. Rahmat - SBSI
144. Yosep - Koya news
145. Prapto - Berita oposisi
146. Rahmad - Pantura
147. Arisandi - Kabar daerah
148. Suardi - Reportase news
149. Solikhul - Pakar bangsa group
150. Amir - President pos
151. Hidayat - Inapos
152. Daniel - Bhayangkari indonesia
153. Ade - Priangan press
154. Putra - Gemantara
155. Rossa - Mitrapol
156. Akmal - Panji nasional
157. Sayed - Bapanas news
158. Dherbi - Pos time news
159. Astrid - Majalah Ungkap
160. Sutrisno - Sinergia news
161. Sigit - Sinar raya news
162. Okta - Media restorasi
163. Sarwo - Tribrata
164. Bemby - Buka mata
165. Silaban - Respon news
166. Abdiansyah - Bara news
167. Indra - Deteksi
168. Do - Layar independent
169. Dipto - Pelita ekspres
170. Arief - Drberita
171. Oby - Solider
172. Samsul - Info jatim
173. Patrick - Mulajadi news
174. Okta - Tirai pesisir
175. Rahmad - Bonoline
176. Imago - Dnews star
177. Firman - Sinar sergai
178. Ibnu - Redaksi kota
179. Markus - Radar online
180. Sarwan - Haluan pos
181. Bos - Media otentik
182. Arif - Karebata
183. Dege - Tabloid jubi
184. Pardo - Setara post
185. Kantor - Media polri
186. Farid - Metro pembaharuan
187. Ryan - Harian memo
188. Hariri - Suara link jatim
189. Andi - Radar investigasi
190. Junaidi - Lintas dinamika
191. Sabar - Iglobal news
192. Fery - Jurnalx
193. Saur - HMS times
194. Mahar - Tabloid lugas
195. Haris - Benteng times
196. Akhyar - Linkar news
197. Itok - Cahaya news
198. Andrian - Isu publik
199. Yogi - Pojok lasika
200. Tawi - Kompas publik
201. Ichsan - Inspirator media
202. Novan - Suara kita
203. Baim - Rakyat jelata
204. Endi - Kesbang
205. Firman - Setya news
206. Tengku - Bidik riau
207. Ernesto - Jawa pers
208. Rudi - Cmc zone
209. Hizkia - Berita jatim
210. Zuraidi - Meja redaksi
211. Herman - Detik expose
212. Gun - Berita independent
213. Syukur - Investigasi Pos
214. Suheri - CB net tv
215. Sayadi - Media lintas nusantara
216. Kalit - Warta pembaharuan
217. Parman - Media bhayangkara
218. Herwandi - Time news
219. Aldi - Garda indonesia
220. Faisol - Radar x net
221. Ali - Fakta Hukum Indonesia
222. Ayom - Kaki rakyat
223. Eri - Ritvone
224. Sekel - Socelo
225. Sultan - Redaksi detektif
226. Hamzah - Media sembilan plus
227. Zainuddin - Berita rakyat news
228. Furqan - Zona media
229. Rouses - Mata lensa
230. Maimun - Pelita 8
231. Hery - Kabar gres
232. Zuneth - Buser kriminal
233. Zainul - Bidik
234. Suar - Pinal news
235. Rendy - Metro publik
236. Haslan - Obrolan bisnis
237. Hamdan - Oke bos
238. Giri - Warta online news
239. Peter - Kabar pas
240. Udin - Memo online
241. Jamhari - Warta 9
242. Qwils - Swara konsumen indonesia
243. Fuan - Cakra hot
244. Indra - Joss today
245. Dial - Dialeksis
246. Satu - One indonesia satu
247. Lagi - Media timur
248. Kuasa - Fokus jurnal
249. Habibie - Lintas parlemen
250. Zainal - Media realitas
251. Peter - Segitiga berita
252. Aminur - Sentral berita
253. Ebianto - Ini pos
254. Gheboy - Satu arah news
255. Izal - Ketik berita
256. Ivan - Pertama
257. Megy - Trisula news
258. Alfan - Indonesia today
259. Suheri - CB net tv
260. Sarwan - Haluan pos
261. Santi - Kaldera news
262. Tulus - Wartasas
263. Wedha - Jurnal patroli news
264. Terang - Bongkar
265. Febri - Konkrit
266. Effendi - Berita lima
267. Reza - Pencanang news
268. Eagle - Dhean media
269. Roni - Purnama news
270. Sea - Media nseas
271. Robby - D one news
272. Erik - Liputan indonesia
273. Toga - Voa indonesia
274. Edi - Lingkaran
275. Alam - Jatim siber
276. Chandra - Jawapes
278. Ravindra - Suara garuda news
279. Zaini - Suara indonesia
280. Goder - One indonesia satu
281. Ais - Jatim kabar daerah
282. Khairul - Suara jatim pos
283. Karsono - Liputan 6
284. Zainul - Radar bangsa
285. Syukur - Koran jatim
286. Arso - Kanal indonesia
287. Mia - Indonesia 1
288. Azhar - Berita nasional
289. Saim - Jurnal media indonesia
290. Irsyad - Kumparan
291. Rezky - Warna plus
292. Decky - Sebarr
293. Toni - Ekspres online
294. David - Beritairn
295. Lemens - Ekspose news
296. Hasin - Indep news
297. Anton - Tegas
298. Hotlas - Tuminesia
299. Badar - Duta
300. Adhi - Lintas media cyber
301. Via - Radar madura
302. Hernawan - Buletin jabar
303. Subkhanu - Radar kudus
304. Fauzal - KPK news
305. Kunyu - Spionase news
306. Negro - Negara online
307. Defri - Selat panjang pos
308. Erwan - Bumi 1
309. Satu - Pustaka lewi
310. Matang - Koran radar online
311. Wahyudi - Berita
312.Lala -Fajarmetro.com
313.muhidin-nusantaratodays.com
314.Rachma -Suara Samudera
315. Julianti - Kabar Indonesia.
316 Dimas- kora
nsuarajournalistkpk,nsuarajournalistkpk.id
317. Purnamasari - radarindonesia.com
318. Budi Santoso - radarjakarta.com
319. Yudi - patromaks.com...

Sumber berita : WA group Forwatan

Kementan Bidik Nenas Badau Belitung Sebagai Komoditas Ekspor

Belitung,BeritaRayaOnline,- Desa Badau, Kecamatan Badau dikenal sebagai ikon desa nenas di Kabupaten Belitung. Nenas yang ditanam merupakan nenas lokal yang dikenal dengan nama Nenas Badau. Nenas ini dikenal dengan ciri khas rasa manis yang dominan dan daging buah yang cenderung kering. Beberapa desa di sekitar Desa Badau juga mulai mengembangkan Nenas Badau, sehingga daerah ini dikenal sebagai sentra produksi nenas.

Potensi pemasaran nenas di Kabupaten Belitung cukup besar. Nenas dipasarkan secara lokal dan pada umumnya dikonsumsi segar sekaligus digunakan sebagai bahan masakan tradisional. Harganya pun cukup kompetitif.

"Harga di tingkat petani berkisar Rp 6.000 – Rp 7.000 per buah untuk ukuran standar, sedangkan untuk ukuran besar dapat mencapai Rp 8.000 per buah. Adapun harga di pasar berkisar antara Rp 10.000 – Rp 12.000 per buah,"ujar Teni, Kepala Bidang Produksi Pangan dan Hortikultura Kabupaten Belitung.

Berdasarkan data BPS Kabupaten, produksi nenas mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir dikarenakan kemarau basah pada tahun 2016 dan terjadi banjir pada tahun 2017. Pada tahun 2018 diprediksi produksi meningkat karena kondisi iklim yang mendukung.

"Saat ini petani cenderung bergairah dalam budidaya nenas varietas Badau ini karena harganya cukup bagus. Para petani berharap pemerintah dapat mendukung pasca panen untuk industri olahannya," tutur Teni.

Sebelumnya pernah ada kunjungan lapang dari Jepang guna investasi dalam negeri. Tim ini membawa sampel nenas untuk dilakukan penelitian dan pengkajian.

"Pernah ada investor dari Jepang yang berkeinginan berinvestasi dalam bidang ini dan telah melakukan kunjungan lapang serta membawa sampel nenas untuk dilakukan penelitian dan pengkajian di negaranya. Kami berharap semoga dalam waktu dekat dapat terealisasi," ujar Evi  Kasub Bidang Produksi Pangan dan Hortikultura.

Selain nenas, Kabupaten Belitung juga memiliki potensi buah lainnya seperti durian, buah naga, jambu kristal, jeruk kunci, pisang empat puluh hari, pisang lantai dan manggis kipas.

Melihat potensi Nenas Badau tersebut, Kementerian Pertanian berharap varietas ini segera didaftarkan agar dapat dikembangkan di luar daerah. Setidaknya dapat dicari wilayah yang memiliki kesesuaian agroklimat serta mampu memasok kebutuhan pasar domestik dan mancanegara. Peningkatan pendapatan petani melalui bisnis penjualan buah ini sesuai arahan Menteri Pertanian untuk mendorong  dan mensejahterakan petani.

"Kami meminta Dinas Pertanian Kabupaten Belitung untuk berkoordinasi dengan BPSB Provinsi Bangka Belitung dan Direktorat Perbenihan Hortikultura untuk segera melakukan perdaftarkan varietas agar dapat dikembangkan di luar daerah. Diharapkan pengembangan nenas bukan hanya di Belitung saja. Setidaknya dapat dicari wilayah yang memiliki kesesuaian agroklimat dan mampu memasok kebutuhan pasar domestik.  Ke depan diharapkan menjadi produk unggulan untuk komoditas ekspor mancanegara,"ujar Sarwo Edhy, Direktur Buah dan Florikultura.(**)

Editor : Lasman Simanjuntak

Jumat, 21 September 2018

Indonesia Food Watch Buka Suara Terkait Polemik Impor Beras, Ini Pendapatnya


Jakarta,BeritaRayaOnline,-Indonesia Food Watch membuka suara terkait polemik impor beras saat ini sehingga terjadi pro kontra kebijakan impor. Apalagi baru-baru ini Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution melontarkan pernyataan ke publik bahwa polemik impor beras tersebut disebabkan karena data proyeksi produksi dari Kementerian Pertanian (Kementan) selalu meleset.

Tentang hal ini, Koordinator Nasional Indonesia Food Watch, Pri Menix Dey menilai pernyataan Menko Darmin tersebut merupakan upaya untuk menutupi kesalahan kebijakan impor beras dan berpihak kepada mafia pangan. Pasalnya, sebagai ekonom senior, tidak mungkin tidak memahami soal proses dan lembaga mana yang diberi kewenangan mengolah, menghasilkan dan mengeluarkan data.

“Mungkin Pak Menko sudah pikun data. Sejak jaman orde baru hingga sekatang kan ya BPS yang mengolah dan merilis data pangan. Apalagi data yang dijadikan pijakan kebijakan impor,” demikian tegaskan Pri Menix di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Pria yang juga sebagai Peneliti di Pusat Studi Bencana Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menegaskan dengan merujuk arahan Presiden bahwa agar satu data dan satu peta. Data dikoordinasikan oleh BPS, sehingga sudah sangat jelas bahwa data bukan dari Kementan, tetapi satu pintu dari BPS.

“Setahu saya Kementan tidak pernah mengolah data. Makanya kalau pun Kementan atau kementerian teknis menyampaikan data, itu pasti data hasil olahan dari BPS. Semua kementerian teknis pasti melakukan hal seperti itu. Kami pun sebagai pengamat dan peneliti selalu dalam analisis menggunakan data BPS,” sebutnya.

Karena itu, Pri Menix menekankan polemik data produksi harus dengan jeli melihat akar masalahnya dan semua pihak harus jujur mengakuinya. Bahwa masalahnya sudah tiga tahun BPS tiarap, karena instruksi Presiden untuk memperbaikan data tak kunjung selesai dikerjakan.

“Sebenarnya aneh juga jika kebijakan impor tidak tepat yang disalahkn data. Data itu jangan dijadikan kambing hitam, data disalah-salahkan tidak akan protes,” ujarnya.

Lebih lanjut Pri Menix sebutkan, data produksi yang ada adalah maksimal dimiliki pemerintah saat ini, terlepas dari kelebihan dan kelemahanya, harus mampu menganalisis dan kebijakan dengan tepat. Artinya, hingga hari ini tidak ada data yang lebih bagus dan lebih lengkap dari pada data BPS.

“Silakan ditampilkan bila ada yang merasa memiliki data lebih bagus. Dari pada menunggu memperbaiki data pangan yang dari 2015 hingga sekarang juga belum selesai,” tantang Menix.

“Tapi harap dicatat juga, metode KSA (red.kerangka sampling area) yang akan dirilis pun belum menyelesaikan masalah, pasti ada kelemahan kelemahannya. Jangan sampai menyelesaikan masalah dengan nambah masalah baru,” pintanya.

Namun demikin, Pri Menix menegaskan kalau data produksi sudah jelas-jelas surplus, malah ambil kebijakan impor. Terbukti, dampaknya baru tahu sekarang ini.

“Harga tetap tinggi di pasaran, padahal produksi banyak, pasokan berlebih, stok pasar induk di atas 48.000 ton, 2 hingga 3 kali lipat dari tahun lalu, stok bulog sekarang 2,3 juta ton cukup hingga Juni 2019,” tegasnya.

“Jadi kalau melihat ini mestinya yang harus dibenahi tata niaga dan perdagangn berasnya. Nampaknya kebijakan impor beras kayak salah terapi ngobati masalah. Sakit kepala mikir beras kok dikasih obat sakit maq,” pungkasnya.(*/Rilis Kementan/20/9/2018)

Editor : Jhonnie Castro

Minggu, 02 September 2018

Renungan Hari Ini

Renungan Revive, 3 September 2018

CERMIN ORANG PERCAYA

BACA : Yakobus 1:21-25

Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. (Yakobus 1:23-24)

RENUNGAN INSPIRASI
Seberapa sering Anda melihat diri Anda pada cermin, dua atau tiga kali dalam sehari? Menurut sebuah penelitian, umumnya orang bercermin 8-10 kali dalam sehari. Sedangkan sebuah survei lain menyatakan orang bisa bercermin hingga 60-70 kali sehari, itu termasuk lirikan sekilas untuk melihat bayangan di cermin toko dan di layar kamera handphone. Kebanyakan orang bercermin dengan tujuan untuk memeriksa penampilannya, baik itu sebelum pergi keluar rumah atau saat ingin menghadiri sebuah pertemuan penting. Bahkan ada yang menghabiskan waktu cukup lama di depan cermin untuk memastikan dirinya terlihat rapi dan menarik.
Bicara tentang cermin sebagai alat untuk memeriksa penampilan seseorang, orang percaya juga memiliki firman Tuhan sebagai cermin atas kehidupan rohaninya. Firman menunjukkan hal-hal apa saja yang tidak berkenan di hati Tuhan dan kebiasaan dosa apa yang masih melekat dalam hidup kita. Firman-Nya menolong kita agar senantiasa hidup selaras dengan kehendak-Nya. Ketika seseorang mendapati ada kotoran/noda di wajahnya saat bercermin, tentu ia akan segera membersihkan wajahnya. Demikian pula saat kita bercermin pada Firman Tuhan, tentu kita seharusnya juga membersihkan noda dosa yang nampak pada diri kita. Ada kalanya Firman Tuhan berbicara dengan jelas untuk menunjukkan dosa kita yang selama ini tidak diketahui orang lain atau kebiasaan-kebiasaan yang selama ini menghalangi janji Tuhan untuk dapat digenapi di dalam hidup kita. Saat Firman Tuhan menunjukkan hal-hal tersebut, sudah seharusnya kita belajar taat untuk membereskan dan meninggalkan semua itu. Tuhan berjanji bila kita mau datang untuk mengakui dosa-dosa kita, maka Dia akan mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari segala kesalahan yang pernah kita lakukan. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya, “Tetapi kalau kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, Ia akan menepati janji-Nya dan melakukan apa yang adil. Ia akan mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari segala perbuatan kita yang salah” (1 Yohanes 1:9 BIS). Mulai hari ini, rajin-rajinlah bercermin pada Firman Tuhan. Buka hati Anda dan izinkan firman-Nya mengubah hidup Anda. (FD)

REFLEKSI DIRI
1. Seberapa seringkah Anda “bercermin” pada Firman Tuhan? Apakah Anda sudah menaati segala perintah-Nya? 
2. Apa janji Tuhan bila Anda rajin memeriksakan diri Anda pada firman Tuhan dan melakukan perintah-Nya?

D O A
Bapa di sorga, berikanlah aku hikmat dan bimbinglah aku saat membaca firman-Mu agar aku dapat mengerti apa yang hendak Kau sampaikan padaku. Jamahlah hatiku agar aku peka terhadap suara-Mu dan berilah aku hati yang mau taat pada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

YANG HARUS DILAKUKAN
Buatlah komitmen untuk membangun kebiasaan untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan, serta untuk menundukkan diri Anda pada-Nya.

HIKMAT HARI INI
Kehidupan yang diberkati Tuhan dimulai dengan menatap ke dalam firman Tuhan, merenungkan dan melakukan firman itu siang dan malam. - Rick Warren

Sejarah Berdirinya GMAHK Ciracas (2)

*Tidak Mulus Bagi Manusia, Namun Mulus Bagi Tuhan*

1 Korintus 2:14 (TB)  Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Setelah berdiri Cabang SS, kumpulan ini menemukan satu tempat yang bagus, dimana mereka pindah dari jalan Suci ke tempat yang lebih permanen di bangunan PT. KORO (sekarang gudang PT. Monde). Ini terjadi oleh karena di PT Koro tersebut ada keluarga Advent yang menjadi karyawan ditempat tersebut yaitu Kel. Sakul sehingga SS Cabang bisa mengadakan kebaktian ditempat tersebut.

Didalam kumpulan inilah ada seorang yang dimenangkan yaitu sdr. Jamingun Sastra Prawira dan kelak beliau menjadi pendeta dan banyak memenangkan banyak jiwa.

Dan diawal Mei 1966 di PT Koro tersebut, GMAHK Jatinegata mengadakan KKR pertama dan hasilnya 12 jiwa dimenangkan dan dibaptis di kolam renang Senayan oleh Pdt. CL. Sengkel pada tgl 14 Mei 1966. Hampir semua baptisan di KKR pertama ini berasal dari keturunan Tionghoa termasuk bp Daniel Susanto yang waktu itu masih muda. Dari 12 jiwa tersebut ada 7 jiwa dari satu keluarga yaitu Kel. Tjoe; bapak, emak dan anak-anaknya.

Selama KKR tersebut turut aktif kel. Edy Langkun dari jemaat Jatinegara yang meminjamkan mobil opelet Fiatnya untuk antar jemput dalam KKR tersebut.

Disaat anggota cabang SS bertambah banyak dengan tempat kebaktian yang nyaman, diakhir tahun 1966 pemilik PT Koro menjual pabriknya yang dijadikan tempat ibadah oleh cabang SS dan juga kel. Sakul sudah tidak bekerja lagi di PT Koro maka kumpulan cabang SS itupun harus segera pindah. Mereka menemukan tempat kebaktian yang baru dirumah kel. Acong (Diseberang kali gereja Ciracas sekarang).
Kel. Acong adalah seorang anggota gereja Pantekosta yang rela rumahnya dipakai untuk kebaktian anggota gereja Advent namun itu tidak bertahan lama karena teman-teman gereja bp Acong tidak menyetujuinya sehingga akhirnya perkumpulan  pindah kerumah kel. Gouw (orangtua dari bp. Pela Mansyuri dan Daniel Susanto) di Ke Hong Ciracas. Itu terjadi pada akhir tahun 1966 dan awal tahun 1967 mereka menempati ruangan garasi opelet Austin kepunyaan kel. Gouw.

Apakah perkumpulan ini akan tetap berbakti digarasi tersebut? Apa rencana Tuhan bagi perkumpulan ini?

Ikuti lanjutannya besok hari.

Tuhan Yesus memberkati...

Syalom...

Sejarah Berdirinya GMAHK Ciracas

*Bukan Hambatan _tapi_ Kemajuan*

Lukas 10:10-11  Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:... *Kerajaan Allah sudah dekat.*

Sekolah minggu yang sangat disukai anak-anak ternyata hanya berjalan beberapa bulan saja. Karena warga sekitar melakukan penolakan.

Lalu sekolah minggu ini pindah ke rumah Kel. Sugiarto di kampung Susukan dijalan Suci. Namun disinipun hanya berjalan beberapa bulan.

Walaupun ditengah hambatan dan berpindah tempat, itu bukan merupakan akhir dari pekerjaan Tuhan. Justru Tuhan sedang mempersiapkan pekerjaan yang lebih besar dan luas lagi.

Atas usulan dari bp. RM Sugiarto, maka GMAHK Jatinegara yang digembalai oleh Pdt. F. Mandolang  menyetujui kumpulan sekolah minggu itu sebagai sebuah *Sekolah Sabat Cabang*.

Maka dengan diputuskannya sebagai Sekolah sabat cabang, yang tadinya pelayanan itu hanya dikerjakan oleh Kel. RM Sugiarto, ditugaskanlah beberapa guru-guru SS anak-anak dari jemaat Jatinegara yaitu; Ibu Barens, ibu Sousia, ibu Nelwan, ibu Walean dan ibu Sugiarto.

Mereka adalah perempuan-perempuan yang sangat berdedikasi. Saling bahu membahu mengabarkan Injil melalui anak-anak kecil didaerah tersebut.

Apakah perkumpulan ini akan berjalan mulus setelah banyak orang yang terlibat? Apakah rencana Tuhan berikutnya bagi perkumpulan ini?

Ikuti terus sejarah GMAHK Ciracas besok hari...

Tuhan Yesus memberkati.

Syalom

Kementan Genjot Peningkatan Devisa dari Ekspor Krisan

Cianjur ,BeritaRayaOnline,- Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman tanaman hias terbesar di dunia. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengarahkan agar memanfaatkan inovasi tehnologi untuk meraih keunggulan komparatif, kompetitif dan menciptakan nilai tambah.

Aplikasi inovasi teknologi tanaman hias  menghasilkan varietas unggul, seperti Krisan, Impatien, Anggrek, Lily, Gerbera dan lainnya. Berbagai varietas tersebut telah dibudidayakan untuk  pasar domestik dan ekspor ke berbagai negara.

Penemuan produk inovasi varietas unggul tanaman hias saat ini juga sejalan tingginya potensi dan peluang pasar.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi saat melakukan kunjungan ke Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Kementerian Pertanian Cipanas dan beberapa lokasi persemaian bibit dan bunga di Kabupaten Jawa Barat, Cianjur, Minggu (2/9/2018) membaca kondisi dan peluang tersebut seperti yang menonjol pada bunga krisan.

Menurutnya, dulu krisan atau seruni identik sebagai tanaman hias yang dihasilkan oleh negara empat musim. Jika musim semi tiba, warna warni krisan menghiasi berbagai negara, misalnya Cina, Jepang, Korea dan Belanda.

"Indonesia sendiri hanya memiliki varietas lokal yang terbatas tumbuh di daerah sejuk, misalnya di Tomohon (Sulawesi Utara) dan Brastagi (Sumatera Utara)," ujar Suwandi.

Suwandi menegaskan, sejak varietas unggul krisan dapat dibudidayakan dan dikembangkan di dalam negeri maka krisan semakin berkembang pesat di Indonesia.

Menurutnya, saat ini 22 provinsi telah mengembangkan berbagai jenis krisan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi daerah.

"Tidak hanya itu, penjualan krisan, utamanya dalam bentuk bibit, makin berkembang. Bunga krisan yang dihasilkan oleh sentra-sentra produksi tahun 2017 sebanyaj 481 juta tangkai naik 11 persen dari 2016.  Krisan telah diekspor berbagai negara termasuk ke Jepang," ujarnya.

Suwandi menambahkan, perdagangan krisan memang strategis jika dilakukan ke negara-negara Asia Timur yang memiliki tradisi kuat dan lekat dengan flora ini.

"Di Jepang misalnya, krisan adalah bunga simbol negara. Pada halaman depan paspor Jepang itu tertera gambar krisan. Di negara matahari terbit ini, krisan digunakan dalam berbagai peristiwa, misalnya dalam upacara adat," jelas Suwandi.

Sudah diekspor tahun 2017 sebanyak 61 ton, tahu  2018 ini mudah mudahan naik lagi, sehingga menambah devisa. Neraca perdagangan dari krisan kita surplus," jelasnya.

Peluang bisnis inilah yang cerdas ditangkap oleh Indonesia. Momen ini dimulai saat terjadi krisis ekonomi. Saat krisis ekonomi menerpa berbagai negara, serta badai topan di Jepang, ini berbuah manis bagi perkembangan krisan di Indonesia. Sejak 1997-1998, dimulailah kegiatan pemuliaan krisan di tanah air.

Peneliti dan Pemulia Tanaman Hias Balai Penelitian Taman Hias (BALITHI), Kementerian Pertanian, Prof. Budi Marwoto mengatakan, BALITHI memegang peranan penting dalam upaya pemuliaan krisan ini. Upaya keras para pemulia Indonesia untuk menghasilkan lebih dari 100 varietas krisan.

Persilangan dilakukan, lanjutnya, untuk menghasilkan tipe novelty, unik dan tahan hama/penyakit. Sebut saja varietas unggul Krisan Velma, Sintanur, Suciono, Yulimar, Merahayani dan Pasopati telah dilepas dan dikembangkan luas di seluruh sentra produksi di dalam negeri, padahal dulu masih impor 40 jenis krisan dan sekarang dengan teknologi kita memiliki lebih dari 100 jenis krisan.

"Proses pemuliaan ini membutuhkan waktu empat tahun,” jelas Prof. Budi.

Berbagai jenis krisan tersebut, dalam beberapa tahun terakhir, bisa membalik pola tata niaga bunga dari sebelumnya Indonesia tergantung impor, menjadi ekspor. Kini tercatat Indonesia bisa meraup PDB hampir satu triliun rupiah pertahun dari hasil pengembangan krisan.

“Neraca perdagangan krisan kita sekarang sudah surplus, ini salah satu sumber devisa dan mensejahterakan petani,” beber dia.

“Ini peluang investasi dan bisnis yang tetap eksis dan semakin berkembang ke depan,” imbuhnya.

Salah satu eksportir krisan adalah PT Transplants Indonesia, yang berada di Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Perusahaan ini menjalin kerjasama permodalan dengan salah satu koperasi di Okinawa Jepang dalam usaha ekspor bibit krisan.

Perwakilan koperasi Jepang di perusahaan tersebut, Miyazato, menjelaskan bahwa setiap tahun antara 12-13 juta bibit krisan diekspor ke Jepang dan pasar krisan ke negara-negara Asia Timur.

“Pasar bunga Krisan di Asia Timur utamanya, Jepang, tidak akan pernah jenuh mengingat bunga ini sudah merupakan bunga simbol dan budaya di sana,” jelasnya.(**/Rilis Kementan)

Editor : Lasman Simanjuntak