Senin, 19 Desember 2022

SASTRA : Penyakit Jadi Empat Puisi

PENYAKIT JADI EMPAT PUISI

Jakarta, BeritaRayaOnline,-Untuk menutup tahun 2022 ini, berbagai pencobaan, persoalan, kegetiran, pergumulan hidup telah saya jalani bersama keluarga besar sepanjang tahun ini.

Termasuk di dalamnya problematika penyakit baru dan penyakit (akut) yang tak kunjung sembuh.
Nyaris datang bertubi-tubi !

Namun, saya senantiasa bersyukur kepada Tuhan, tetap sukacita.
Ketika 'bencana' penyakit itu datang dan menyerang sangat ganas sambil membawa virus, kuman, dan bakteri.

Bahkan harus berulangkali melakukan kunjungan ke rumah sakit dan konsultasi dengan dokter spesialis- yang hampir saja menawarkan- sebuah ranjang "maut" pada deretan bangsal-bangsal orang penyakitan.

Pada akhirnya saya pun 'terinspirasi' untuk menulis berbagai penyakit tersebut dalam sebuah larik dan bait puisi yang indah dan puitik untuk bisa disembuhkan (semoga-red) khususnya dalam menyambut Tahun Baru 1Januari 2022 mendatang.

Pagihari ini (Selasa, 20 Desember 2022) empat puisi saya berjudul DISPEPSIA, OBESITAS, TINNITUS, dan KATARAK telah dimuat (dipublish) website idestra.site.

Selamat membaca.
Salam Puisi Indonesia.

Wassalam Wr.Wb.

Pulo Lasman Simanjuntak
--------------------------------------------

DISPEPSIA

Karya : Pulo Lasman Simanjuntak

lihatlah, yehova
permaisuriku ini masih setia
mengangkut berlaksa-laksa
tulang belulang tubuhnya
(belum membusuk)
seperti aliran air sungai
mau bermuara sampai menuju langit ketiga

padahal para tabib perempuan
telah menggelar
meja perundingan
pagi sampai jelang malam
mereka sedang mengajak
turun ke dunia paling sunyi

"coba putar lehermu apakah ada benjolan daging segar buat dimakan sore ini tanpa amarah dan dendam," kata pelayan medis berhati mulia

lalu ditinggalkannya ruang instalasi gawat darurat
dengan hati terbakar
diiringi hujan deras sampai tembus pada catatan diagnosa organ-organ pencernaan
paling mengerikan

kami pun harus berserah
seribu penyakit dijadikan puisi
sejuta pengharapan
tetap menanti
tanpa ada keresahan

Jakarta, Kamis 15 Desember 2022

OBESITAS

aku mengangkut
sekarung lemak liar
lewat etalase mengerikan
makanan siap saji
dapat menular
jadi seribu penyakit

bahkan telah menyebabkan
berat tubuh terus meninggi
setinggi langit membiru
mampu menembus
angka dan jarum
berwarna merah darah

aku jadi ketakutan
timbangan digital
terlihat dimana-mana
mau menusuk jantung, otak, sesak nafas
sampai paru-paru terbelah dua
bolong disedot embun yang berdarah

kedua tanganku yang makin membesar
dirantai oksigen
kuping setengah tuli
diinfus bertubi-tubi

"kamu harus bertobat, tanam biji jeruk, belimbing, anggur hijau, pisang, apel, manggis, nanas, salak, dan sayur mayur di seluruh aliran sungai yang membentuk jadi pori-pori darah sehat di tubuhmu," pesan permaisuri hati

datang bertahun-tahun lalu
menyampaikan pekabaran kitab suci
menendang jauh bola kematian
bersyukur sujud ke tanah
basah airmata
kulepas dengan satu kata :
berubah !

Jakarta, Senin 5 Desember 2022

TINNITUS

pekan ini
otak kanan kubanting
ke tanah

tercipta jadi sungai tuli
yang bising
seperti suara nyeri
satwa ( jangkrik !)

terkurung aku
dalam buku roh nubuat
hanya terdiam saat engkau saksikan
ribuan virus menular tiba-tiba bermunculan
hanya berjarak ruang dan waktu

malamhari sunyi-Mu berhamburan
amat liar persis di pintu gendang telinga disemprot air keras bertubi-tubi

sekarang jadilah penderitaan kesakitan  pujangga tua yang tak pernah menangis
setelah divonis tumor
dan depresi
yang disalin lewat deadline koran pagihari
nyaris menembus angka tiga puluh tahunan

duh, aku ingin turun
sampai ke kulit-kulit bumi
untuk beri kabar kepada para malaikat
tugas pelayanan masih dalam perjalanan
ke padang gurun
dimulai dengan suara berisik nyaris seperti petasan
siap meledak
dalam kematian berkepanjangan

Pamulang, 15 Juli 2021

KATARAK

membaca puisi
mencungkil mata kiri
malamhari masih sunyi
dihajar ratusan batu kali

bumi jadi lelehan putih
bersih tertutup kabut
gatal dan gelisah
dialirkan ke sebuah telaga

semoga doa ini
mencair di tangan tabib
esokhari
jadi semangat lagi
mendaki
ke tubuh matahari

Jakarta, Selasa 22 November 2022

Biodata :
Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961.Menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publisistik (STP/IISIP Jakarta).Karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan 20 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia.Karya puisinya juga telah dimuat (dipublish) diberbagai media cetak, media online, dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.
Bekerja sebagai wartawan dan rohaniawan.Bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar