Selasa, 26 Juli 2016

Mentan Berkomitmen Jawa Barat Sebagai Lumbung Padi Nasional

Bandung, BeritaRayaOnline,Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, berkomitmen menjadikan wilayah Jawa Barat (Jabar), sebagai lumbung padi nasional. Dan mampu memproduksi Gabah Kering Giling (GKP) setara 1,2 juta ton.

“Ketahanan pangan adalah di atas segalanya,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, saat melakukan panen sekaligus percepatan tanam di Desa Jatisari, Kabupaten Bandung, Rabu (20/7/2016).

Ditegaskan Amran, bahwa pencanangan percepatan tanam dan program Luas Tambah Tanam (LTT) adalah sebagai upaya mendukung ketahanan pangan untuk mensejahterakan petani. Karena semakin sering petani menanam, maka akan sering panen, dan produksi Gabah Kering Panen (GKP) kita juga akan meningkat

Menyusul banyaknya alih fungsi lahan pertanian, lanjutnya, Kementerian Pertanian RI (Kementan), menyiasati keterbatasan luas lahan semakin sempit, dengan program peningkatan Indeks Pertanaman (IP) menjadi 3 kali. Antara lain, meningkatkan LTT seperti yang disasar di Provinsi Jawa Barat ini dengan target LTT seluas 2,18 juta Ha.

Strategi dilakukan untuk program peningkatan IP, adalah mengoptimalkan ketersediaan air sebagai sumber irigasi tani di waduk Jatigede, dengan harapan beberapa wilayah di Kabupaten Majalengka, Sumedang, Indramayu, Cirebon, Karawang dan Subang mendapatkan dampak positif.

“Prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika, musim tanam tahun ini adalah musim kemarau basah. Kondisi ini sangat mendukung ketersediaan air untuk irigasi. Jangan khawatir kekeringan seperti musim lalu. Diharapkan kepada para petani agar dalam 1 tahun bisa 3 kali tanam,” harapnya.

Dalam kesempatan ini, Mentan juga memberikan bantuan kepada para kelompok tani berupa bibit padi unggulan, pupuk, obat anti hama, traktor dan berbagai alat mekanis guna memudahkan para petani mengolah lahan persawahannya.

Salah seorang petani H Syamsudin, yang ditemui citraindonesia.com sempat mengungkapkan kegembiraannya dengan program tani dan bantuan yang diinisiasikan oleh Pemerintah ini.

“Sebagai orang yang turun langsung ke sawah, kami sangat senang karena Pak Amran (Mentan) masih memperhatikan kami. Segala keluh kesah bisa kami utarakan langsung. Segala bantuan juga sudah kami rasakan. Saya harap program seperti ini bisa menjadi tradisi, asalkan terus ada perhatian dari pemerintah, kami akan ikut terus,” tuturnya.

Sebagai informasi, Data Badan Pusat Statistik mencatat, rata-rata produktivitas padi sawah pada bulan Januari – Juni 2016 meningkat selama 3 tahun terakhir.

Di mana, angka produktivitas padi mencapai 63,43 kuintal/Ha, dibanding tahun 2015 yang hanya 62,09 kuintal/Ha dan 2014 dengan 59,76 kuintal/Ha.

Hal ini disebabkan oleh penerapan teknologi tanam ‘jajar legowo’ yang semakin luas di Provinsi Jabar, selain dengan adanya perbaikan jaringan irigasi itu, penerapan alsintan pra dan pasca panen, kini para petani mulai menggunakan benih varietas padi unggul.(Dbs/Betaenews.com/Bro-satu)
Editor  : Lasman Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar