'Hidup Senantiasa Bersyukur kepada Tuhan'
Selamat pagi....Syalom...
Barusan saya-secara tak sengaja-menonton televisi (CNN Indonesia) wawancara langsung dengan Sikdam Hasim dalam rangka Hari Penglihatan se-Dunia (Kamis/12/10/2017).
Saya jadi 'terinspirasi' dengan kisah-hidup anak muda yang juga seorang guru SLTA di sebuah sekolah swasta terkemuka ( guru bahasa Inggris) ini.
Sikdam Hasim, pemuda ganteng, masih bujangan, dan sarjana sastra Inggris (sedang bersiap ambil Strata dua).
Kecelakaan lalulintas -tabrakan mobil-beberapa tahun lalu (kalau tak salah terjadi kawasan Tebet, Jakarta Selatan) telah membuat kedua matanya 'buta total'...nyaris putus asa dan mau bunuh diri !
Sampai hari ini dokter-spesialis mata- sudah angkat tangan (memvonis, bahkan ) tak bisa menyembuhkan penyakit 'kebutaan' yang dideritanya.
"Kebutaan membuat saya lebih menghargai hidup.Bahkan saya telah memiliki cara mengajar dengan teknologi IT," kata aktivis disabilitas ini.
Ternyata rencana Tuhan itu selalu indah.Di balik penderitaan, musibah, kesengsaraan, penyakit yang tak kunjung sembuh, Tuhan selalu memberikan yang TERBAIK buat kita. (baca Yeremia 29: 11, dan Mazmur 12:7, Yesaya 38:7, Yehezkiel 12:25).
Lihat, apa yang dialami Sikdam Hasim, lantaran mengalami 'musibah'- kedua kornea matanya cacat dan buta- dalam usia relatif muda (28tahun) justru Tuhan memberikan ANUGERAH yang terbaik kepadanya.
Kebutaan telah menjadikan Sikdam Hasim berubah menjadi sosok pribadi yang kuat, tangguh, dan tak gampang putus asa menghadapi "kerasnya" hidup ini.
Bahkan karena kebutaan, Sikdam Hasim, telah diundang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyampaikan 'pidatonya' tentang perjuangan kaum disabilitas di Indonesia.
Karena kebutaan, ia bisa mengunjungi negara-negara- di luar Indonesia- dengan biaya perjalanan gratis.Jadilah ia seorang motivator yang ulung.Karena kebutaan, Sikdam Hasim sering "diwawancara"para wartawan media cetak, media on line, dan televisi swasta.
Jadilahnya namanya meng-"internasional" dan dikenal di dunia sebagai orator ulung dari kalangan tuna netra.
"Saya sdh siapkan pidato kalau diundang Bapak Presiden Jokowi khususnya dalam menyambut Hari Penglihatan se-dunia," tegasnya sambil tersenyum.
Pesan 'rohani' yang bisa saya sampaikan di sini adalah apapun pergumulan, penderitaan, kesengsaraan, dan musibah, yang kita alami hari ini, hidup harus senantiasa BERSYUKUR dan BERSUKACITA kepada Tuhan ( baca ; 1 Tesalonika 2:13, Kolose 1:3, Filipi 1:3, dan 1 Tesalonika 5: 16-18)
Setiap saat, ya...setiap saat... kita BERSYUKUR kepada Tuhan.Amin.
Tuhan memberkati.
(Lasman Simanjuntak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar