Jakarta, BeritaRayaOnline,-Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian
Pertanian Yasid Taufik mengatakan bahwa produksi cabai sejauh ini tidak
ada masalah, khususnya untuk cabai rawit merah. Naiknya harga cabai
rawit merah tersebut diakibatkan kurangnya pasokan ke pasar induk.
"Pasokan di Pasar Induk Kramat Jati pada kondisi normal sekitar 70-100
ton per hari, turun menjadi 35 ton per hari. Akan tetapi, penurunan itu
bukan disebabkan oleh permasalahan produksi," kata Yasid.
Yasid mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi tidak mempengaruhi
produksi. Kementerian Pertanian menuding bahwa anomali harga cabai rawit
merah hanya berada di pasar-pasar konsumen. Sementara di tingkat
petani, harga cabai rawit merah berkisar antara Rp40.000-Rp45.000 per
kg.
"Anomali harga hanya berada di ujung, yaitu di pasar. Komoditas
pertanian ini memang terjadi gonjang-ganjing karena masalah di ujung
(pasar) yang tidak dikendalikan," kata Yasid.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, rata-rata produksi cabai
merah besar 1,29 juta ton, sementara kebutuhan kurang lebih 900 ribu ton
per tahun. Untuk cabai rawit, produksi sebanyak 950 ribu ton dan
menyatakan bahwa produksi mengalami surplus.
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian
Yasid Taufik mengatakan lagi bahwa produksi cabai sejauh ini tidak ada
masalah, khususnya untuk cabai rawit merah. Naiknya harga cabai rawit
merah tersebut diakibatkan kurangnya pasokan ke pasar induk.
"Pasokan
di Pasar Induk Kramat Jati pada kondisi normal sekitar 70-100 ton per
hari, turun menjadi 35 ton per hari. Akan tetapi, penurunan itu bukan
disebabkan oleh permasalahan produksi," kata Yasid.
Yasid
mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi tidak mempengaruhi produksi.
Kementerian Pertanian menuding bahwa anomali harga cabai rawit merah
hanya berada di pasar-pasar konsumen. Sementara di tingkat petani, harga
cabai rawit merah berkisar antara Rp40.000-Rp45.000 per kilogram.
Pantau Harga Cabai
Sementara itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam kunjungan ke tiga pasar ibukota (Pasar Koja, Pasar Rawamangun, dan Pasar Jatinegara) juga memantau pasokan dan harga cabai, beras, dan bahan
kebutuhan pokok lainnya.
Untuk cabai rawit merah, pemerintah menggunakan
instrumen Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar dengan harga
Rp65.000 per kg.
"Operasi pasar Perum Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia sudah
mulai masuk ke pasar konsumen, itu dikirim dari daerah yang suplainya
cukup ke daerah yang membutuhkan," kata Enggartiasto di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis pagi (12/1/2017).
Tercatat sejak ditugaskan oleh Kementerian Perdagangan, pasokan yang
didatangkan oleh Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero dari
Sulawesi kurang lebih mencapai lima ton. Distribusi cabai itu difokuskan
pada wilayah yang mengalami harga tinggi seperti Kalimantan, Jawa dan
Bali.
(metrotvnews.com/bro-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar