Senin, 23 Januari 2017

Tanam Cabai di Pekarangan Tekan Biaya Rumah Tangga Hingga Rp 600 Triliun

Ungaran, BeritaRayaOnline,-Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengajak Ibu-Ibu PKK di seluruh Indonesia untuk tanam cabai di Pekarangan karena dapat berdampak menekan biaya rumah tangga hingga 600 triliun rupiah.

"Apabila dengan menanam cabai maka 1 juta perbulan dapat ditekan untuk setiap rumah tangga, itu artinya 60 triliun biaya rumah tangga akan dapat ditekan setiap bulannya, maka dalam 10 bulan dapat menekan 600 triliun, " jelas Mentan pada pencanangan GERTAM CABAI ( Gerakan Nasional Penanaman Cabai) di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa-Tengah, Senin (23/1).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Jawa Tengah dapat dijadikan percontohan karena program ini sudah diterapkan sebelumnya dan membuahkan hasil.

"Kami akan memanfaatkan 34 BPTP di seluruh Indonesia untuk melakukan pembibitan seperti cabai, sayur, dan buah-buahan tertentu yang diperuntukkan perkarangan rumah tangga yang memungkinkan untuk ditanami. "Jawa Tengah ini sudah berhasil, Tim Penggerak PKK Jateng sudah menjalankan program ini dan berhasil," ujar Mentan Amran

Amran menjelaskan, Gertam Cabai dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini merupakan solusi jangka panjang terkait permasalahan harga cabai yang kerap melonjak di saat tertentu dan menjadi pemicu utama tingginya inflasi di berbagai daerah.

"Kalau program ini dijalankan secara masif, akan menjadi solusi jangka panjang permasalahan harga cabai selama ini. Ini juga akan bisa menghemat pengeluaran rumah tangga. Bila satu rumah tangga bisa berhemat Rp 1 juta saja sebulan, itu sangat bagus," terang Amran.

Diketahui,  potensi lahan pekarangan yang ada di Indonesia mencapai 10,3 juta hektar. Bila lahan tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal, dirinya optimistis dapat menyelesaikan permasalahan kenaikan harga beberapa komoditas.

"Nanti tidak hanya cabai, tapi juga sayur dan buah-buahan tertentu yang diperuntukkan perkarangan rumah tangga yang memungkinkan untuk ditanami. Juga nanti ada ayam petelur atau tambak perikanan skala rumahan apabila lahannya memungkinkan," ujar Amran.

Amran menambahkan, bibit-bibit tersebut diberikan gratis untuk ditanam di pekarangan rumah anggota PKK di seluruh Indonesia dan akan diberikan pendampingan dari penyuluh yang ada di desa dan kabupaten.

"Bibit yang dihasilkan BPTP nanti akan diberikan gratis. Dan mereka akan diberikan pendampingan juga, ada 1000 pendamping. Mereka akan membantu seperti misalnya ada masalah penyakit di tanamannya dan sebagainya," jelas Amran.

Untuk mensukseskan program ini,  Amran mengaku akan mengupayakan anggaran hingga Rp 100 miliar. Bantuan akan diberikan kepada kelompok wanita /dasawisma yang beranggotakan minimal 15 rumah tangga yang berdekatan dalam satu kawasan.

"Akan diupayakan anggaran Rp 100 miliar. Bantuan untuk satu kelompok mencapai Rp 15 juta. Bantuan itu untuk infrastrukturnya seperti kebun bibit dan pengairan sederhana Rp 6 juta, demplot Rp 2 juta, dan pengembangan pekarangan anggota Rp 7 juta. Bibitnya kami berikan gratis," paparnya

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan, Jateng merupakan daerah penyumbang suplai cabai terbesar di Indonesia mencapai 14%. Namun, dirinya masih heran cabai masih menjadi penyebab inflasi di sejumlah kabupaten di wilayahnya.

"Kami mengakui dalam 30 tahun terakhir, dari 10 komoditas penyebab inflasi, cabai selalu menjadi penyebab tertinggi di Jateng walaupun Jateng merupakan sentra penghasil cabai salah satu yang terbesar di Indonesia mencapai 14 persen," ujar Atikoh.

Atikoh mengapresiasi adanya program Gertam Cabai ini karena wilayahnya menjadi yang pertama mengimplementasikan program tersebut.

"Ini merupakan breakdown dari MoU TP PKK pusat dengan Kementerian Pertanian terkait pengggiatan gerakan tanam cabai. Saya sangat berterima kasih wilayah Jateng dijadikan yang pertama dalam pengimplementasiannya dan Pak Menteri Pertanian bersedia datang langsung," terang Atikoh.

Rencana aksi ini juga akan melibatkan berbagai instansi di lingkungan Kementerian Pertanian. Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) akan ditangani BKP, Tanam Cabai Rawit ditangani Ditjen Hortikultura, Pengembangan Ayam KUB ditangani Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jagung ditangani Ditjen Tanaman Pangan, bantuan Alsintan ditangani Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, dan pendampingan teknologi ditangani Badan Litbang Pertanian.

Dalam kegiatan Gertam Cabai  ini juga dihadiri Bupati Semarang Mundjirin, Aster Kodam IV Diponegoro, IWAPI Jawa Tengah, dan Persit Candra Kirana Kodam IV Diponegoro.(Biro Humas dan IP Kementan/Bro-1)

Editor : Lasman Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar