Sabtu, 19 November 2022

Berita Gereja : Khobah dan Seminar Penginjilan Pdt.Albertho Tulalessy, Direktur SS/PP UIKB di GMAHK Jatinegara


Jakarta,- BeritaRayaOnline,- Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jatinegara, Jakarta Timur, sangat bersukacita dan mendapat berkat dengan kedatangan tamu Pdt.Albertho Tulalessy serta isteri Lusiana br.Siahaan yang membawakan khotbah dilanjutkan dengan seminar penginjilan sampai tutup Ibadah Hari Sabat (Sabtu, 19/11/2022).

Pada kesempatan Kebaktian Jam Khotbah Pdt.Albertho Tulalessy- yang sudah empat bulan ini-  menjabat sebagai Direktur Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan (SS/PP) Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB) ini membawakan khotbah berjudul JANGAN DIAM.

Bacaan Alkitab ayat bersahutan dalam Yesaya 60 : 1-3  dibawakan oleh Protokol Kebaktian Ketua Lasman Simanjuntak.

Lagu buka Lagu Sion Edisi Lengkap (LSEL) No.335 DALAM KERJA RAJAKU.
Dilanjutkan dengan Doa Syafaat oleh Juarto Tjandra.

Bacaan persembahan oleh Kusnadi Irmawan, dan lagu pujian oleh VG.Jatinegara.

Pdt.R.Y.Hutauruk membacakan riwayat hidup singkat dengan menyebutkan bahwa Pdt.Albertho Tulalessy hampir 22 tahun melakukan pelayanan di Pulau Kalimantan sebagai Sekretaris.

Setelah itu sebagai Ketua Daerah GMAHK di Nusa Tenggara , serta sekarang ini sebagai Direktur SS/PP UIKB.

Ayat inti yang menjadi sebagian isi khotbah Pdt.Albertho terdapat dalam 2 Raja-Raja 7 : 9 " Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain : Tidak patut yang kita lakukan ini.Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita.Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."

"Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.Apakah kita akan diam saja.Jangan diam," kata Pdt.Albertho Tulalessy.

" Kita sudah mendapat keselamatan melalui Yesus Kristus.Itu adalah kabar baik.Jangan diam.Kita semua diminta Tuhan untuk berbuat baik.Beritakan Injil itu," katanya lagi.

Pada bagian lain khotbahnya Pdt.Albertho Tulalessy berpesan bahwa untuk menjadi seorang MISIONARIS itu dimana saja saat ini kita hidup, di situlah ladang penginjilan kita.

"Menjadi MISONARIS dimana kita hidup sekarang ini, dan disitulah ladang Injil kita.Di sekolah, di kampus tempat kita kuliah, di tempat kita bekerja, tetangga-tetangga kita, atau juga ketika kita ke tukang sayur, " ucap Pdt.Albertho yang juga sempat memberikan kesaksian hidupnya mulai dari Kota Ambon (tempat kelahirannya) sampai datang ke Jakarta bersama orangtua dan saudara-saudaranya.

"Saya bertobat dari kehidupan masa lalu yang kelam.Lantaran ibunda meninggal dunia, saya bertekad menjadi seorang pendeta," kilahnya.

Selain itu, lanjutnya lagi, kita harus berusaha untuk melibatkan simpati anak-anak kita dalam pekerjaan yang sungguh-sungguh, khususnya memberitakan Injil bagi mereka yang belum diselamatkan. 

"Pada saat ini ada dua kuasa yang memperebutkan rumah tangga kita.Ada Kuasa Allah yang akan memakai kita untuk.menjadi MISIONARIS bagi-NYA, dan ada Kuasa Musuh yang membuat kita CINTA DIRI.

"Lihatlah, dunia sekarang ini melatih anak-anak kita untuk DIRI.Orangtua selalu berpesan, 'Nak belajar yang sunguh-sungguh ya supaya kamu pintar, jadi rangking satu, nanti kamu bekerja, dan jadi orang sukses yang kaya raya.Dunia ini sekarang  cenderung DIRI, idol, idol, idol.Padahal Tuhan minta seisi rumah tangga kita bukan DIRI, tetapi Yesus Kristus.Kita harus jadi MISIONARIS," pesannya dengan suara yang jelas,  nyaring, keras dan tegas.

Sebelum menutup khotbahnya yang sangat "bersemangat" ini Pdt.Alberto Tulalessy mengutip tulisan roh nubuat Pena Inspirasi (Ellen.G.White).

"Kalau motivasimu ingin jadi orang terkenal, jadi hebat, dihormati, dan peroleh kekayaan dunia.Itu tidak layak bagi seseorang yang telah ditebus oleh Darah Kristus.Itu tidak layak.Biarlah tujuan hidupmu jadi orang Kristen yang lebih baik dan yang lebih besar.Ini adalah pelayanan hidup yang harus diabdikan bagi Pencipta kita ," ujarnya.

SEMINAR PENGUNJILAN

Pada seminar penginjilan Sabat sore (Sabtu, 19/11/2022) Pdt.Albertho Tulalessy lebih banyak memberikan kesaksian berupa pengalamannya menginjil di Pulau Kalimantan, khususnya di Kota Pangkalan Bun.

Di sana, ia dan isteri melakukan penginjilan melalui anak-anak sekolah dan kaum remaja.

"Penginjilan melalui anak-anak sekolah dan kawan-kawannya sangat dasyat dan ngeri.Anak-anak sekolah dan kaum remaja bersama kawan-kawan dekatnya mempunyai PENGARUH yang sangat luar biasa.Dari satu teman ke teman lainnya Injil itu diberitakan, dan 20 orang dibaptis," cerita Pdt.Albertho yang di rumahnya sering membawa anak-anak untuk belajar Alkitab dan belajar Sekolah Sabat (SS).

"Namun sebelum belajar Alkitab dan Sekolah Sabat, semua yang berbau dunia dan hiburan kita BLOG dulu.Tak ada televisi dan tak ada lagu-lagu dunia," pungkasnya.

Acara seminar penginjilan diakhiri dengan doa tutup Ibadah Sabat oleh Ketua Lasman Simanjuntak, dan tanya jawab dengan para jemaat.

Sebelum pulang, Ketua Jefta Manoppo memberikan  kesaksiannya bersama Pdt.Albertho Tulalessy ketika melakukan KKR di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara Pdt.R.Y.Hutauruk, selaku Gembala Jemaat GMAHK Jatinegara memberi sambutan ucapan terima kasih atas pelayanan Pdt.Albertho Tulalessy dan isteri Lusiana Br.Siahaan dengan juga memberikan "kenang-kenangan" serta diakhiri dengan berdoa dan makan malam bersama.
 
Tuhan memberkati.

(Pulo Lasman Simanjuntak)
πŸ™πŸ™πŸ™

Fotografer by : Lasman Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar