Senin, 05 Maret 2018

Kementan Latih Petani Tingkatkan Produktivitas dan Kiat Pemasaran Harga Stabil

Bali ,BeritaRayaOnline,-Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Biro Kerjasama Luar Negeri bekerjasama dengan Asian Productivity Organization (APO) menyelenggarakan APO Advanced Agribusiness Management Course yang diselenggarakan pada tanggal 5-9 Maret 2018 di Bali Dynasty Resort, Bali.

“ Melalui kursus ini kita bantu petani dan pelaku usaha khususnya di negara Asia untuk meningkatkan produktivitas yang terkait dengan pertanian, baik dari komoditasnya maupun pemasarannya, kita tidak hanya menggenjot peningkatan produksinya saja tetapi juga pemasarannya agar petani mendapatkan harga yang stabil, “ jelas Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Pertanian, Mesah Tarigan mewakili Sekretaris Jenderal Kementan saat membuka acara APO Advanced Agribusiness Management Course di Bali.

Pertemuan ini merupakan forum untuk saling bertukar informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan peserta mengenai perkembangan terkini di sektor agribisnis global dan regional. Selain itu  pertemuan ini juga membahas praktik terbaik dalam pengelolaan agribisnis dengan fokus pada keamanan pangan, sistem pertanian berkelanjutan, dan peningkatan nilai tambah dan daya saing dengan penekanan pada pengembangan sektor UKM.

“ Dengan berbekal pengetahuan yang didapatkan dalam kursus ini diharapkan mereka dapat memberikan encouragement serta semangat kepada pelaku usaha lainnya, “ tegas Mesah

Melalui pertemuan diharapkan akan dicapai beberapa hal, salah satunya adalah merubah pola pikir bagi small dan medium enterprise di Indonesia khususnya dibidang pertanian. Sudah ada contoh perusahaan yang berhasil setelah mengikuti workshop APO pada tahun lalu dengan merubah prinsip dan pola management untuk meningkatkan pemasaran.

“Ketika kita sudah dapat memproduksi barang dengan baik maka kita juga harus memasarkan produk tersebut dengan baik pula, sehingga mereka yang sukses dapat menjadi agen perubahan untuk ditularkan kepada yang lain, “ jelas Mesah

Lebih lanjut Mesah mengatakan bahwa saat ini Indonesia banyak terlibat dalam program APO dalam bentuk lokakarya, kursus pelatihan, konferensi, dan misi studi. APO memiliki peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pengembangan pertanian dan masyarakat.

Hal ini sejalan dengan program pengembangan kebijakan pertanian, yang saat ini berfokus pada perwujudan swasembada beras, kedelai, jagung, daging, gula, dan komoditas strategis lainnya. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka mejadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia perlu mengoptimalkan pengembangan pemasaran berkelanjutan untuk mencapai stabilitasi harga, dan mengembangkan industri hilir nasional agar pelaku usaha mendapat keuntungan melalui nilai tambah produk yang optimal.

“ Sesuai program dari Menteri Pertanian untuk meningkatkan produksi beberapa komoditas strategis pertanian, sehingga ketika produksi sudah mencapai jumlah optimal maka diperlukan teknik pemasaran bisnis yang baik, agar terhindar dari permasalahan, “ kata Mesah

Untuk sektor UKM saat ini menghadapi tantangan serius untuk dapat terus berkembang. Diperkirakan hanya sebagian kecil UKM di Indonesia yang dapat terus bertahan dalam era globalisasi yang penuh tekanan baik di dalam Negeri maupun internasional. Oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia, teknologi dan integrasi ekonomi regional sangat diperlukan untuk pertumbuhan UKM.

Sektor UKM juga memainkan peranan penting dalam ketahan ekonomi, mengurangi kemiskinan, memicu pertumbuhan ekonomi, serta memastikan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, pelatihan ataupun kursus yang dilakukan saat ini menjadi sangat penting. Dalam pelatihan ini, keterlibatan secara aktif para peserta untuk meningkatkan wawasan dan memperbaharui semangat kewirausahaan pelaku usaha.

Secara keseluruhan, kursus pelatihan ini berfokus pada ketahanan pangan, keberlanjutan, dan daya saing untuk pemula dan UKM pertumbuhan awal dan dihadiri oleh 25 peserta dari 13 negara anggota APO. Pengamat lokal sejumlah 45 orang terdiri dari perusahaan makanan dan agribisnis, pemerintah, dan akademisi juga hadir.

“ Semua UKM dari seluruh Indonesia boleh mengikuti kursus ini asalkan mereka mau berubah dan memiliki motivasi yang luar biasa,tentunya untuk bidang pertanian, “jelas Mesah

Pertemuan ini dihadiri oleh 74 orang peserta yang terdiri dari peserta asing sebanyak 16 orang dari Bangladesh, Kamboja, Rep of China, India, Iran, Jepang, Rep. Of Korea, Laos, Malaysia, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam, 12 peserta Indonesia dan 45 Observer.
Kegiatan ini menghadirkan empat orang narasumber asing: Direktur Cornell International Institute for Food, Agriculture and Development dan Profesor Ekonomi Terapan dan Manajemen Dr. Ralph D. Christy; Managing Director K- Farm Seng Kit Chan; Dosen Cornell University Lin Fu; dan APO Expert Joselito Bernardo. Adapun Narasumber dari Indonesia yaitu Dr. Ir. Suharno, Ketua Asosiasi Agribisnis Indonesia, dan Thomas Darmawan, Ketua Komite Tetap Pengolahan Makanan dan Minuman KADIN.(*/Biro Humas dan IP Kementan/Bro-2)

Editor :Lasman Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar