Minggu, 17 Desember 2017

Khotbah : Kesetiaan Kepada Firman-Nya

Tantangan besar pada saat ini adalah ; Otoritas Firman. Bagaimana manusia saat ini menanggapi otoritas Firman ini.

Ini ada kesaksian : seorang jemaat kita(pendeta) sedang kuliah di sebuah sekolah tinggi teologi. Tiba-tiba dosennya berkata "Surga itu sebenarnya tak ada ".Dosen itu ditertawakan oleh para mahasiswanya."Sekarang ini banyak ajaran-ajaran palsu atau sesat masuk ke dalam gereja advent.Bahkan Alkitab makin diragukan, yang mana bisa dipegang, jadi dasar iman kita.Setan kenal Allah, setan juga tahu nubuatan.Setan kerja keras, dan setan gunakan kesempatan untuk mengalihkan pikiran kita dari Alkitab (kesibukan kerja, rekreasi, perselisihan, pengaruh media, keplesiran, musik, dendam, ajaran sesat, masalah ekonomi, filsafat dsb).

" Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bertugas mempromosikan Otoritas Firman," kata Pdt.Jacky Runtu, Sekretaris Konference DKI Jakarta dan sekitarnya pada acara sosialisasi rencana kerja tahun 2018 di GMAHK Salemba di Jakarta, Minggu (17/12/2017).

"Orang-orang sibuk bergumul dengan kehidupan mereka sehari-hari. Mereka jadi lalai membaca Firman Tuhan. Kita harus kembali mempromosikan Firman Tuhan," katanya lagi.

Saat ini yang dibutuhkan mereka (jemaat-red) bukan kata-kata motivator, ahli politik, meliter, atau solusi sosial.Mereka sangat membutuhkan pondasi keyakinan mereka dan model figur kesetiaan.

Siapa contoh figur kesetiaan dalam Alkitab?
1.Yusuf  (kejadian 39:9)---Jusuf engkau hidup jauh dari rumah.Yusuf engkau sendirian di tanah Mesir.Saudara-saudaramu telah menjualmu menjadi budak.
"Adalah menjadi setia ketika semua orang melihat.Sulit untuk setia, ketika tidak ada orang yang melihat.Adalah mudah untuk setia ketika semua orang dalam keadaan baik-baik saja..Yusuf , engkau harus mengawasidirimu sendiri dan tetap setia.Engkau memilih setia kepada tuanmu yang kafir sekalipun.Bahkan engkau tetap setia kepada Allah yang telah menjaga dan memeliharamu"

II. Uria (2 Samuel 11:11) ---Uria orang Het, tetapi engkau setia.Adalah sulit setia  ketika harus melawan arus.Kita mudahnya memberi suap atau kesenangan, ketika semua orang juga melakukannya.

III. Figur Daud(1 Samuel 24 :7)--- Daud engkau diberi kesempatan untuk membunuh Saul di dalam gua, tetapi Daud setia menunggu waktunya Allah.

IV.Janda dari Sarfat (1 raja-raja 17 : 13)---janda miskin, sulitnya rasanya untuk menjadi setia ketika harus melepaskan sesuatu yang paling berharga, apalagi ini menyangkut kelangsungan hidup.Misalnya harus bekerja pada Hari Sabat (supaya bisa bayar perpuluhan-red), kuliah pada Hari Sabat, pelatihan sertifikat pekerjaan pada Hari Sabat.

V.Maria (Lukas 1: 28)---kita cenderung mencari aman, menjadi setia ketika itu memberikan ketenangan dan jaminan hidup. Sudah setia perpuluhan, tetapi masih meragukan Allah dengan berkata :"mana tingkap-tingkap langit kok enggak terbuka, ekonomi malah makin merosot"

Bagaimana engkau melakukannya ?
a) kekuatan pada FirmanNya---ada kuasa dalam FirmanNya.Firman Tuhan itu ada kuasa untuk merubah hidup saya yang "kosong".Firman Tuhan ada, saya yang dari gelap menjadi indah..Selama ini berapa banyak kita mengandalkan kata-kata dari motivator, dan berapa banyak  kita andalkan kata-kata dari Alkitab. Allkitab jadi tonggak utama, jadi pekabaran.
b) 2 Petrus 1 :16--- iman kita tak didasarkan dengan dongeng-dongeng isapan jempol.Alkitab berasal dari Tuhan, dan bukan isapan jempol.
     2 Petrus  1:19---apabila kita baca Alkitab, kita semakin diteguhkan.Ketika kita ada di kegelapan, kita akan cari "terang kecil" (seperti Alkitab) --kita sudah hidup ditengah-tengah kegelapan. Tuhan Yesus juga melakukan dalam Matius 4:4,7 dan Matius 4 :10.Tiap kali Yesus dicobai iblis, tiga kali juga Yesus mengandalkan Firman Tuhan.
     Wahyu 2 : 10-- jangan takut, setia sampai mati.Orang yang setia tetap ada di tangan Allah (Roma 8:38-39--- Yesus juga melakukannya dalam Lukas 23: 46) Jangan meragukan Yesus, Yesus adalah Allah yang ditinggikan...kesetiaan Allah jangan diragukan.

"" Yang dibutuhkan sekarang adalah pondasi keyakinan mereka dan model atau figur kesetiaan," katanya.

Begini pesan Khotbah terkakhir Jacky Runtu----"pengaruh kita kepada orang lain tidak banyak ditentukan oleh apa yang kita katakan, tetapi lebih banyak kepada diri kita"
Penting kita menjadi "garam" dan "terang" bukan pada ajaran. Kamu adalah "garam", aplikasinya kehidupan kita yang berbaur kepada masyarakat(Matius 28:19-20 dan Matius 15:13-14).

APAKAH MEREKA MENDAPATI FIGUR KESETIAAN KEPADA FIRMAN ANDA DALAM DIRI SAUDARA/ JANGAN SUKA MENGHAKIMI BIARLAH DI LINGKUNGAN KITA DIKENAL SEBAGAI ORANG YANG RENDAH HATI, SABAR, TERSENYUM DAN BAIK HATI 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar