Rabu, 19 Februari 2020

Sabar, Kata Kunci Persekutuan yang Sukses dan Bahagia

Jakarta,JatnerOnline,-"Harus tetap sabar, itu kata kunci untuk memperoleh persekutuan yang sukses dan bahagia dalam rumah tangga," tegas Melki Hendriks, selaku pembicaraan dalam bacaan kelima Pekan Doa Minggu Sembahyang Rumah Tangga (RT) di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jatinegara, Rabu malam (19/2/2020).

Didampingi Protokol Acara Kebaktian Minggu Sembahyang Rumah Tangga Anne Hendriks, berulangkali Melki Hendriks menekankan soal kesabaran ini.

"Harus ada sabar bila dalam rumah tangga kita menghadapi pergumulan dan kesulitan.Misalnya ,dalam menghadapi persoalan anak, krisis ekonomi, lingkungan, dan masa depan.Kuncinya adalah sabar," ujarnya sambil mengutip Firman Tuhan dalam Kolose 3 :13-14 "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuatlah demikian.Dan di atas semua itu, kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."

Menjawab pertanyaan anggota jemaat GMAHK Jatinegara, Lasman Simanjuntak, apakah dalam kata kunci sabar ini ada batasnya, terutama kesabaran pasangan suami isteri dalam rumah tangga.Apakah sabar harus sampai mati, supaya memperoleh persekutuan yang sukses dan bahagia? Lalu berikan contoh sabar dalam Alkitab?.

Oleh anggota jemaat Hengki Gunawan dijawab kesabaran iti suatu proses panjang.

"Sebab tidak mungkin tiba-tiba orang bangun tidur, berubah jadi sabar.Melatih kesabaran hasil dari aplikasi kita sehari-hari dalam menghadapi pergumulan hidup.Sabar itu hasil dari proses yang panjang.Sebaiknya semua kita, makin usia tua dan berumur, diajak supaya makin bersabar," pesan Hengki Gunawan.

Pdt.R.Hutauruk, Gembala Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh langsung menjawab dalam soal pengampunan ini -seperti pertanyaan Rasul Petrus- berapa kali kata Tuhan Yesus ajarkan kita memberikan pengampunan.

"70 ×7 kali kita harus memberikan pengampunan.Tidak terbatas, dan memang pemberiaan maaf itu tak bisa otomatis.Tergantung hubungan kita dengan Tuhan.Termasuk hubungan yang semakin erat dengan Tuhan tak perlu harus marah-marah, banyak ruginya kalau kita marah.Jadi, kata kunci sabar itu tak ada batasnya," pesan Pdt.R.Hutauruk.

Dalam kesempatan itu Pdt.R.Hutauruk berpesan lagi kepada pasangan suami isteri bila menghadapi 'konflik' dalam rumah tangga sebaiknya jangan langsung mengadu kepada orangtuanya.

"Bila rumah tangga sedang ada konflik, sebaiknya pergilah kepada pendeta dimana kita bergereja atau gembala jemaat lain," kilahnya.

Lalu bagaimana soal kata kunci sabar itu, Pdt.R.Hutauruk mengingatkan lagi kata kunci sabar itu tak ada batasnya, seperti dalam cerita Alkitab "Anak yang Hilang".

"Tuhan akan memberikan hikmat dan kesabaran," selanya.

Fokus Kepada Yesus

Beberapa point penting lain yanh disampaikan Melki Hendriks dalam bacaan Minggu Sembahyang Rumah Tangga hari kelima berjudul "Persekutuan yang Sukses dan Bahagia" (Kutipan Buku Membina Keluarga Bahagia-Ellen G White) yaitu  pasangan suami isteri dan anak hendaknya rajin membaca Alkitab setiap hari serta mempraktikkan dalam rumah tangga sehari-hari.

"Dengan rajin membaca Alkitab kita akan fokus kepada Yesus Kristus.Misalnya, tadinya ada pikiran jahat, diubahkan menjadi pikiran yang selalu baik, terutama dalam mengarungi biduk rumah tangga," kata Melki Hendrik.

Selanjutnya pasangan suami dan isteri jangan keras kepala, harus ada kesabaran apapun menghadapi pergumulan yang sulit.Jangan mementingkan diri sendiri, pengendalian diri, bahkan isteri dapat juga mengikuti berita dan pengetahuan dunia sehingga bisa mengimbangi segala informasi berita dengan suaminya.(*)

(*/Dilaporkan oleh Lasman Simanjuntak, Pemimpin Komunikasi GMAHK Jatinegara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar